Jenis Penelitian Prosedur Pengembangan

63

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini akan membahas secara lengkap jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development R and D. Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji kefektifan produk tersebut Sugiyono, 2012: 297. Sanjaya 2013: 129 mengemukakan bahwa R and D adalah proses pengembangan dan validasi produk pendidikan. Penelitian ini mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH berbasis permainan tradisional pada tema 2 yaitu kegemaranku sub tema 2 gemar benyanyi dan menari. Pada penelitian ini dibatasi sampai dengan uji coba terbatas untuk mengetahui kualitas RPPH yang dikembangkan dan untuk membantu siswa kelas I SD dalam memahami tema 2 kegemaranku subtema 2 gemar bernyanyi dan menari. 3.2. Setting Peneltian 3.2.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH berbasis permainan tradisional yaitu tema 2 kegemaranku subtema 2 gemar bernanyi dan menari. RPPH dilengkapi dengan materi ajar sebagai kelengkapan sumber belajar.

3.2.2. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah guru-guru kelas I di lima SD di Yogyakarta yang berjumlah 10 orang. Khusus untuk uji coba terbatas subjek dalam penelitian ini adalah sekelompok siswa kelas I SD yang berjumlah lima anak dari SDN J sebagai tempat PPL Peneliti. Siswa tersebut dipilih atas rekomendasi guru kelas I. Guru memilih siswa yang KKM tinggi, tengah, dan rendah. Jumlah seluruh siswa kelas I ada 32 siswa, yang terdiri dari 14 siswa laki- laki dan 18 siswa perempuan. Siswa kelas I di SDN J memiliki kemampuan yang beragam.

3.2.3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lima SD di Yogyakarta, khususnya di SDN J sebagai lokasi PPL Praktik Pengalaman Lapangan peneliti.

3.2.4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, yaitu bulan Juli 2014 sampai bulan Desember 2014

3.3. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan produk yang digunakan mengadopsi penelitian Research and Development menurut Borg dan Gall Sukadinata, 2011: 169 yang dipadukan dengan Sugiyono 2012:298 adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 memaparkan tentang sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan menurut borg dan Gall 1989 dalam Sukmadinata, 2011: 169: 1 Penelitian dan Pengumpulan data research and collecting. Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai; 2 Perencanaan planning. Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, kemudian pengujian dalam lingkup Gambar 3.1 Pengembangan Produk Menurut Borg and Gall Sumber : Sukmadinata 2011: 169 Penelitian dan Pengumpulan data research and collecting Perencanaan planning Pengembangan draf produk develop preliminary form of product Uji coba lapangan awal preliminary field testing Merevisi hasil uji coba main porduct revision Uji coba lapangan main field testing Penyempurnaan Produk Hasil Uji Coba Lapangan operational product revision Uji Pelaksanaan Lapangan operational field testing Penyempurnaan Produk Akhir final product revision Diseminasi dan Impelementasi Dissemination and Implementation terbatas. 3 Pengembangan draf produk develop preliminary form of product. Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi. 4 Uji coba lapangan awal preliminary field testing. Uji coba lapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai 12 subjek uji coba guru. Selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara, dan pengedaran angket. 5 Merevisi hasil uji coba main porduct revision. Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba. 6 Uji coba lapangan main field testing. Melakukan uji coba yang lebih luas pada 5 sampai dengan 15 sekolah dengan 30 sampai 100 orang subjek uji coba. Data kuantitatif penampilan guru sebelum dan sesudah menggunakan model yang diujicobakan dikumpulkan. Hasil hasil pengumpulan data dievaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan kelompok pembanding. 7 Penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan operational product revision . Menyempurnakan produk hasil uji coba lapangan. 8 Uji pelaksanaan lapangan operasional field testing. Dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah yang melibatkan 40 sampai dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan analisis hasilnya. 9 Penyempurnaan produk akhir final product revision. Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan; dan 10 diseminasi dan implementasi dissemination and implementation. Melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dan jurnal. Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan. Monitor penyebaran untuk pengontrolan kualitas. Gambar 3.2 penilitian menurut Sugiyono 2012:298, berawal dari adanya potensi atau masalah yang terjadi di lapangan. Setelah potensi atau masalah selesai dapat ditunjukkan secara faktual dan krusial, selanjutnya perlu dilakukan pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang cukup untuk melakukan penelitian dan pengembangan. Informasi atau data-data yang diperoleh tersebut digunakan untuk perencanaan produk tertentu yang akan dikembangkan. Produk yang dihasilkan perlu didesain terlebih dahulu. Desain produk dalam bidang pendidikan mempunyai tujuan untuk meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, relevan dengan kebutuhan Sugiyono, 2010: 412. Tahapan selanjutnya melakukan validasi desain yang merukapan proses kegiatan untuk menilai produk yang dihasilkan. Perbaikan desain perlu dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang didesain. Selanjutnya adalah Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan Produk Menurut Sugiyono Sumber : Sugiyono 2012: 298 Potensi Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Produk Uji Coba Produk Revisi Produk Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Produk Massal tahanpan uji coba produk. Dalam bidang pendidikan, desain produk seperti metode mengajar baru dapat langsung diujicobakan setelah dilakukan validasi dan revisi desain. Setelah diujicobakan, tahap selanjutnya adalah revisi produk kemudian dilakukan uji coba pemakaian pada kelas yang lebih besar. Apabila ditemukan kelemahan dan kekurangan maka produk yang dihasilkan direvisi kembali kemudian produk tersebut dapat diproduksi secara masal. Gambar 3.3 Pengembangan RPPH Berbasis Permainan Tradisional Gambar 3.3 memaparkan tahapan-tahapan dalam mengembangkan RPPH berbasis permainan tradisional, adapun tahap pengembangan tersebut peneliti paparkan sebagai berikut: 1 studi Pendahuluan, 2 pembuatan produk, 3 validasi produk, 4 instrumentasi uji coba terbatas, dan 5. uji terbatas. Selanjutnya peneliti akan menguraikan tahapan-tahapan pengembangan RPPH Berbasis Permainan Tradisional sebagai berikut: Tahap pertama adalah tahap studi pendahuluan yang merupakan hasil modifikasi dari Sugiyono 2012 dan Borg Gall Sukmadinata, 2011 pada pengumpulan data awal. Tahap ini diawali dengan melakukan kajian literatur. Kajian literatur iniber sumber pada berita dikoran terkait implementasi kurikulum 2013. Peneliti selanjutnya melakukan analisis potensi dan masalah terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013 di 5 Sekolah Dasar yang ada di Yogyakarta yaitu SDN SB, SDN J, SDN N, SDK G, dan SD K JB. Pengumpulan data awal penelitian diperoleh dari kajian literatur dan analisis potensi masalah yang menghasilkan deskripsi temuan awal. Langkah selanjutnya berdasarkan deskripsi temuan awal yang telah diperoleh, peneliti menyusun instrumen untuk mengumpulkan data yang diperlukan demi terlaksananya penelitian. Instrumen yang telah disusun kemudian divalidasi oleh ahli. Instrumen siap untuk digunakan apabila ahli mengatakan telah sesuai untuk penelitian. Tahap revisi perlu dilakukan apabila ahli mengatakan istrumen yang disusun tidak sesuai untuk penelitian. Setelah proses validasi instumen siap digunakan. Tahap kedua merupakan pembuatan produk berdasarkan temuan awal yang telah diperoleh. Tahap ini menggunakan langkah dari Borg Gall Sukmadinata, 2011 yaitu perencanaan dan pengembangan draf produk. Produk yang disusun berupa RPPH yang diakomodasikan dengan permainan Tradisional. Langkah yang dilakukan pada tahap ini diawali dengan identifikasi. Identifikasi yang dilakukan dengan menganalisis kompetensi dasar dan kebutuhan siswa. Analisis yang dilakukan tersebut akan menghasilkan indikator dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai dalam pembelajaran. Indikator dan tujuan pembelajaran tersebut selanjutnya menjadi dasar pengembangan materi, proses pembelajaran serta penilaiannya. Tahap tiga adalah validasi produk yang mengambil dari Sugiyono 2012. Produk RPPH yang telah disusun oleh peneliti divalidasi. Validasi ini dilakukan oleh 12 ahli atau pakar yang berpengalaman dibidangnya dengan menggunakan instrument terstandar. Keduabelaspakar tersebut yaitu: 1Pakar Pendidikan Bahasa; 2Pakar Pendidikan IPA; 3Pakar Pendidikan IPS; 4Pakar Pendidikan Matematika; 5Pakar Pendidikan Seni Tari; 6Pakar Pendidikan Jasmani; 7Pakar Kurikulum; 8 Pakar Pembelajaran; 9 Kepala Sekolah; 10 Guru Kelas I; 11 Pakar Pendidikan Kewarganegaraan; dan 12 Pakar Permainan Anak. Hasil dari validasi ahli adalah data baik kuantitatif maupun kualitatif yang selanjutnya dianalisis untuk melakukan revisi. Data kuantitatif diperoleh dari penilaian ahli terhadap RPPH sehingga dapat diketahui kualitasnya. Data Kualitatif diperoleh dari komentar dan saran ahli yang selanjutnya dapat menjadi dasar bagi peneliti melakukan perbaikan pada RPPH. Produk yang telah divalidasi ini selanjutnya direvisi sehingga dapat masuk ketahap selanjutnya dalam penelitian. Tahap empat adalah pengembangan instrumen untuk digunakan dalam uji coba terbatas yang merupakan tambahan dari peneliti. Uji coba terbatas dalam penelitian ini menggunakan instrument yang sudah terstandar dan belum terstandar. Instrumen terstandar yang digunakan oleh peneliti adalah lembar observasi pembelajaran dari buku materi pelatihan guru implementasi kurikulum 2013 tahun 2014 Kemendikbud, 2014. Instrument yang belum terstandar tersebut perlu dilakukan validasi. Tahap ini diawali dengan pengembangan instrument yang meliputi kuesioner tanggapan siswa setelah mengikuti pembelajaran berbasis permainan tradisional, pedoman wawancara terhadap guru mengenai pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti serta instrumen tes yang digunakan untuk pretest dan posttest. Ketiga jenis instrumen tersebut divalidasi dan dilakukan revisi sehingga siap untuk digunakan. Tahap kelima adalah uji coba terbatas yang menggunakan langkah dari Sugiyono 2011 dan Borg Gall Sukmadinata, 2012. Tahap ini dilakukan apabila produk RPPH telah selesai direvisi dan seluruh instrumen uji coba terbatas siap digunakan berdasarkan hasi lvalidasi dan revisi. Tahap uji coba terbatas ini diawali dengan pemberian soal pretest terlebih dahulu untuk mengukur keadaan awal siswa dan diakhiri dengan posttest sehingga dapat diketahui perbedaannya setelah penerapan permainan tradisional dalam pembelajaran. Peneliti juga memberikan kuesioner tanggapan siswa dan melakukan wawancara dengan guru terkait pelaksanaan uji coba terbatas. Uji coba terbatas dilakukan pada 5 siswa kelas I SDN J

3.4. Teknik Pengumpulan Data