Bahan-bahan yang digunakan adalah ekstrak kental herba pegagan, CMC-Na kualitas farmasetis, propilenglikol kualitas farmasetis, metil paraben
kualitas farmasetis, aquadest, kertas indikator pH universal.
E. Tata Cara Penelitian
1. Perolehan simplisia herba pegagan
Simplisia tanaman herba pegagan diperoleh dari CV. Merapi Farma Herbal yang telah dikeringkan dengan panas matahari selama 4 hari.
Selanjutnya, dilakukan determinasi simplisia untuk memastikan kebenaran
bahan yang diperoleh. 2.
Pembuatan ekstrak kental herba pegagan
Sebelum diekstrak, simplisia dikeringkan dalam oven suhu 40 C selama
24 jam untuk menyamakan tingkat kekeringan simplisia. Setelah itu, simplisia diserbuk dengan grinder dan diayak dengan ayakan nomor mesh 60 hingga
diperoleh serbuk halus. Kemudian 350 gram serbuk dimaserasi menggunakan 7 liter etanol 96 selama 48 jam. Hasil maserasi kemudian difiltrasi untuk
selanjutnya diuapkan pelarutnya hingga diperoleh ekstrak kental herba
pegagan. 3.
Pengujian ekstrak kental herba pegagan
Pengujian terhadap ekstrak kental yang dihasilkan meliputi kadar air, kadar abu, dan kadar asiatikosida. Uji kadar air dan kadar abu menggunakan
gravimetri, sedangkan uji penetapan kadar asiatikosida menggunakan kromatografi lapis tipis densitometri.
a. Uji kadar air dan kadar abu Penetapan kadar air dan kadar abu menggunakan gravimetri Lampiran
4c. Cawan kosong ditimbang A. Sampel ditimbang seberat 0,75 g B, kemudian dimasukkan ke dalam cawan. Cawan dipanaskan dalam oven
suhu 105 C selama tiga jam hingga berat konstan. Dimasukkan ke dalam
eksikator, kemudian ditimbang C. Cawan porselen ditutup lalu dimasukkan ke dalam furnace suhu 600
C selama delapan jam hingga menjadi abu, sampai berat konstan. Dimasukkan ke dalam eksikator,
ditimbang D. Kadar air dihitung dengan perhitungan :
A+B −C B
x 100 Kadar abu dihitung dengan perhitungan :
D −A
B
x 100 b. Uji asiatikosida
Analisis kualitatif
ekstrak kental
pegagan dilakukan
dengan Kromatografi Lapis Tipis KLT dengan fase diam silika gel 60 F
254
dan fase gerak kloroform:asam asetat glasial:metanol:air 60:32:12:8 serta
deteksi bercak dengan pereaksi anisaldesid asam sulfat. Standar yang digunakan adalah asiatikosida 0,0135 g 10 mL diencerkan 4x hingga
setara 3,375 mg 10 mL. Penetapan kadar asiatikosida dilakukan dengan mengukur luas area di bawah kurva AUC secara densitometri pada
panjang gelombang 360 nm Lampiran 4b. Sampel ditimbang seberat 0,05 g dengan seksama, kemudian diekstraksi
dengan 2 mL etanol. Hasil ekstraksi divortex selama dua menit dan disentrifugasi selama tiga menit, diambil fase metanolnya. Fase metanol
dimasukkan ke dalam labu takar 5 mL, add metanol hingga batas tanda. Sebanyak 50 µL sampel ditotolkan pada fase diam, demikian pula standar
asiatikosida, dan dimasukkan ke dalam chamber berisi fase gerak. Dielusi hingga batas tanda, lalu disemprot dengan pereaksi. Rf sampel dan standar
dibandingkan. Untuk penetapan kadar diukur AUC pada panjang gelombang 360 nm.
4. Pembuatan Formula gel ekstrak pegagan