Carboxymethylcellulose sodium CMC-Na Propilen glikol Metilparaben

mencegah penguapan pelarut pada hidrogel, melihat sifat hidrogel yang mudah diaplikasikan serta memberikan kelembapan instan tetapi dalam penggunaan jangka panjang menyebabkan tempat aplikasi menjadi kering karena evaporasi pelarut Lieberman, dkk., 1989.

F. Bahan Pengawet

Bahan pengawet yang ditambahkan dalam formula harus memenuhi kriteria: mempunyai aktivitas terhadap mikroorganisme seperti fungi; ragi; dan bakteri, toksisitas rendah, stabil dalam pemanasan dan penyimpanan, serta kompatibel secara kimia dengan bahan lain dalam formula. Penambahan bahan pengawet dalam formula gel berguna untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri yang dapat merusak gel Lieberman, dkk., 1989.

G. Uraian Bahan

1. Carboxymethylcellulose sodium CMC-Na

USP mendeskripsikan CMC-Na sebagai garam natrium dari asam selulosa glikol. CMC-Na berbentuk granul berwarna putih, tidak berbau, dan tidak berasa; praktis tidak larut dalam aseton, etanol 95, eter, dan toluen; mudah terdispersi dalam air di segala suhu. CMC-Na stabil pada pH 2-10. Konsentrasi 3- 6 bb biasa digunakan untuk menghasilkan gel. Naiknya konsentrasi CMC-Na akan menaikkan viskositas Rowe, dkk., 2009. CMC-Na berfungsi sebagai suspending agent, stabilizing agent, water- absorbing agent, gelling agent , serta disintegran tablet dan kapsul. Sebagai gelling agent , CMC-Na akan memberikan viskositas yang stabil. CMC-Na akan membentuk massa gel, meningkatkan viskositas, dan membentuk sifat alir sediaan gel pada sediaan. Dengan menggunaan basis CMC-Na, tidak diperlukan penambahan basa untuk menetralkan keasaman untuk dapat membentuk massa gel, seperti jika menggunakan karbopol. Gambar 4. Struktur kimia carboxymethylcellulose Rowe, dkk., 2009

2. Propilen glikol

Propilen glikol adalah cairan kental jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dengan rasa manis sedikit pedas mirip gliserin. Propilen glikol larut dalam air, etanol 95, aseton, dan kloroform, tidak larut dalam mineral oil. Propilen glikol memiliki stabilitas yang baik pada pH 3-6. Sebagai humektan dari sediaan topikal, propilen glikol digunakan sebanyak ± 15 dari total berat sediaan. Allen, 2002. Propilen glikol merupakan humektan dengan viskositas tinggi sehingga dapat mempertahankan stabilitas gel. Selain sebagai humektan, propilen glikol dapat digunakan sebagai solvent atau cosolvent, dan pengawet. Dibandingkan dengan gliserol, dibutuhkan propilen glikol dengan jumlah yang lebih sedikit untuk menjalankan fungsi yang sama. Gambar 5. Struktur kimia propilen glikol Rowe, dkk., 2009

3. Metilparaben

Metilparaben dikenal di pasaran dengan nama nipagin. Metilparaben berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, larut dalam etanol, gliserol, propilen glikol dan air. Untuk pengawet sediaan topikal, metilparaben yang biasa ditambahkan sebesar 0,02-0,3. Efikasinya akan meningkat jika ditambah dengan propilen glikol sebesar 2-5 atau dikombinasikan dengan golongan paraben lain. Untuk gel dengan gelling agent CMC-Na biasa digunakan metilparaben nipagin sebesar 0,18 bb dan propilparaben nipasol sebesar 0,02 bb Rowe, dkk., 2009. Penggunaan basis gel derivat selulosa seperti CMC-Na rentan terhadap degradasi enzimatik oleh mikroorganisme yang dapat menyebabkan depolimerisasi sehingga polimer gel menjadi rusak dan viskositas gel menjadi turun. Penambahan metil paraben berguna untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme sehingga gel bertahan lebih lama dalam keadaan stabil Lieberman, dkk., 1989. Gambar 6. Struktur kimia metilparaben Rowe, dkk., 2009

H. Kontrol Kualitas Gel

Dokumen yang terkait

UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR GEL EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centella asiatica L. URBAN) DENGAN GELLING AGENT Uji Efek Penyembuhan Luka Bakar Gel Ekstrak Herba Pegagan (Centella asiatica L. Urban) Dengan Gelling Agent Carbopol 934 Pada Kulit Punggung Kelin

1 5 15

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK HERBA PEGAGAN (CENTELLA ASIATICA L. URBAN) DENGAN HPMC SH 60 Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Herba Pegagan (Centella Asiatica L. Urban) Dengan HPMC SH 60 Sebagai Gelling Agent Dan Uji Penyembuhan Luka Bakar Pada Kulit Punggung

2 4 12

Pengaruh konsentrasi hpmc dan propilen glikol terhadap sifat dan stabilitas fisik sediaan gel ekstrak pegagan (Centella asiatica (L.) Urban).

6 45 123

Formulasi dan evaluasi sifat fisik sediaan gel ekstrak pegagan (Centella Asiatica (L.) Urban) dengan gelling agent karpobol 940 dan humektan propilen glikol.

5 44 95

Pengaruh Konsentrasi HPMC sebagai Gelling Agent terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas Gel Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

0 0 8

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI CMC NA SEBAGAI GELLING AGENT TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA GEL ANTISEPTIK TANGAN EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.)

0 0 16

Pengaruh variasi jumlah CMC-Na sebagai gelling agent terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan sabun cuci tangan antibakteri ekstrak etanol daun beluntas (pluchea indica (l.) less) - USD Repository

0 0 134

Pengaruh konsentrasi cmc-na sebagai gelling agent terhadap sifat fisik dan stabilitas sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint (oleum mentha piperita l.) - USD Repository

0 0 86

Pengaruh konsentrasi propilen glikol sebagai humektan terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel ekstrak kulit buah manggis (garcinia mangostana l.) - USD Repository

0 0 120

Pengaruh penambahan konsentrasi CMC-Na sebagai gelling agent pada sediaan sunscreen gel ekstrak temugiring (Curcuma heyneana Val.) terhadap sifat fisik dan stabilitas sediaan dengan propilen glikol sebagai humectant - USD Repository

0 0 110