Manfaat Penulisan Metode Penulisan

orangtua, belum mempunyai hak-hak penuh sebagai orang dewasa. Dengan kata lain, orang-orang yang sampai batas usia 24 tahun belum dapat memenuhi persyaratan kedewasaan sosial maupun psikologis, masih dapat digolongkan sebagai remaja. Di Indonesia sendiri, individu yang duduk di bangku SMA adalah mereka yang rata-rata berusia 15-17 tahun, sehingga dapat disimpulkan bahwa remaja usia SMA adalah individu yang dalam usia 15-17 tahun yang sedang bertumbuh menjadi dewasa dan dalam masa berintegrasi yang mengarah pada hubungan sosial dengan masyarakat. 2. Tahap – tahap Perkembangan Remaja Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada tiga tahap perkembangan remaja Sarwono, 2010: 110-112, yakni remaja awal early adolescent , remaja madya middle adolescent dan remaja akhir late adolescent . Tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a. Remaja awal early adolescent Pada tahap remaja awal, seorang remaja masih terheran-heran akan perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan - dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja oleh lawan jenis ia sudah berfantasi erotik. Kepekaan yang berlebih-lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap ego menyebabkan para remaja awal ini sulit dimengerti orang dewasa. b. Remaja madya middle adolescent Sementara dalam tahap remaja madya middle adolescent remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman yang mengakuinya. Ada kecenderungan narsistis yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya, selain itu, ia berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimistis atau pesimistis, idealis atau materialis, dan sebagainya. Remaja usia SMA berada dalam tahap ini. c. Remaja akhir late adolescent . Pada tahap remaja akhir late adolescent , remaja mengalami masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal, yaitu: Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek, egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam pengalaman- pengalaman baru, terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi, egosentrisme terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain dan tumbuh ”dinding” yang memisahkan diri pribadinya private self dan masyarakat umum. 3. Tugas Perkembangan Remaja Usia SMA Menurut Robert Havighrust dalam Adam Gullota 1983: 86 periode yang beragam dalam kehidupan individu menuntut untuk menuntaskan tugas-tugas perkembangan yang khusus. Tugas-tugas ini berkaitan erat dengan perubahan