50
7 Menambah cadangan devisa negara dengan pajak yang diberikan oleh
penanam modal. Sedangkan Tujuan dari Penanaman Modal Asing PMA bagi Indonesia
diantaranya adalah : 1
Untuk mendapatkan keuntungan berupa biaya produksi yang rendah, manfaat pajak lokal dan lain-lain.
2 Untuk membuat rintangan perdagangan bagi perusahaan-perusahaan lain
3 Untuk mendapatkan return yang lebih tinggi daripada di negara sendiri
melalui tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sistem perpajakkan yang lebih menguntungkan dan infrastruktur yang lebih baik.
4 Untuk menarik arus modal yang signifikan ke suatu negara
2.5 Penanam Modal Dalam Negeri PMDN
Definisi Penanam Modal Dalam Negeri PMDN berdasarkan Undang- undang No. 6 Tahun 1968 tentang Penanam Modal Dalam Negeri, adalah sebagai
berikut: “Penanam Modal Dalam Negeri adalah Bagian dari kekayaan masyarakat
Indonesia, termasuk hak-hak dan benda-benda yang dimiliki oleh Negara maupun swasta yang berdomisili di Indonesia, yang disishkan atau
disediakan guna menjalankan suatu usaha.” Sedangkan berdasarkan Undang-undang No.25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal, adalah sebagai berikut: “Penanam Modal Dalam Negeri
adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam dalam negeri dengan
menggunakan modal dalam negeri.”
51
Berdasarkan definsi yang telah dikemukakan di atas, maka pengertian dari Penanam Modal Dalam Negeri PMDN pada dasarnya sama yaitu suatu kegiatan
menanam modal yang dilakukan oleh pihak dalam negeri untuk melakukan usaha
di wilayah Negara Republik Indonesia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap Penanam Modal Dalam Negeri PMDN diantaranya adalah Potensi dan karakteristik suatu daerah,
Budaya masyarakat, Pemanfaatan era otonomi daerah secara proposional, Peta politik daerah dan nasional, dan yang paling penting adalah Kecermatan
pemerintah daerah dalam menentukan kebijakan lokal dan peraturan daerah yang menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia bisnis dan investasi.
52
BAB III OBYEK PENELITIAN
3.1 Perkembangan Investasi Penanaman Modal Asing PMA dan
Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN di Provinsi Jawa Barat
Penanaman Modal Asing PMA maupun Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN setiap tahunnya mengalami kenaikan rata-rata di atas 12
pertahun, hal ini menunjukan perkembangan penanaman modal di Provinsi Jawa Barat cukup menggembirakan.
Membaiknya perkembangan penanaman modal di Provinsi Jawa Barat baik PMA maupun PMDN terlihat dari perkembangan investasi PMA dan PMDN
di Provinsi Jawa Barat periode tahun 2005 sampai dengan 2009 sebagaimana tergambar pada tabel di bawah ini:
Table 3.1 Perkembangan Realisasi Investasi PMA dan PMDN di Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2009
Periode Tahun
Penanaman Modal Asing PMA
Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN
Jumlah Proyek
Nilai Investasi Jumlah
Proyek Nilai Investasi
2005 281
14.160.258.539.422 69
4.210.731.785.513 2006
245 17.861.220.937.624
36 5.868.746.156.774
2007 286
12.197.398.800.198 39
11.347.889.345.657 2008
322 25.526.575.122.244
65 4.075.170.224.749
2009 255
19.135.363.487.466 51
2.817.336.718.386 Sumber: Buku Perkembangan realisasi PMA dan PMDN di Jabar
Dengan melihat data diatas terlihat bahwa Perkembangan investasi PMA dan PMDN di Provinsi Jawa Barat setiap tahunnya mengalami kenaikan rata-rata
53
12 pertahun, hal ini menunjukan perkembangan perkembangan penanaman modal di Provinsi Jawa Barat cukup menggembirakan.
Periode tahun 2005-2009 Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN maupun Penanaman Modal Asing PMA telah mengalami lompatan tajam.
Kontribusi investasi paling tinggi pada tahun 2008 sebesar Rp 29,601 trilliun. Walaupun pada tahun 2007 mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2006,
yaitu Rp 23,729 trilliun tahun 2006 menjadi sebesar Rp 23,545 trilliun pada tahun 2007, tapi pada dasarnya penanaman modal di Provinsi Jawa Barat relative
masih tinggi. Sedangkan pada tahun 2005 realisasi investasi sebesar Rp 18,371 trilliun.\
3.2 Sejarah Berdirinya Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman