56
2. Meningkatnya pelaksanaan penanaman modal sekitar 10 pertahun pada
bidang usaha yang berbasis potensi regional. 3.
Meningkatnya sinergitas dalam melaksanakan kegiatan promosi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat yang didukung oleh peningkatan
anggaran. 4.
Meningkatnya kegiatan penanaman modal yang menggunakan bahan baku local dan tidak merusak lingkungan.
5. Meningkatnya penanaman modal sesuai dengan karakteristik
pengembangan KabupatenKota masing-masing.
3.4 Struktur Organisasi Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman
Modal Daerah BKPPMD Provinsi Jawa Barat
Struktur organisasi yang terdapat pada Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah BKPPMD Provinsi Jawa Barat berdasarkan Peraturan
Gubernur Jawa Barat No 50 Tahun 2009 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal
Daerah Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut: 1.
Kepala BKPPMD Provinsi Jawa Barat 2.
Sekertariat, terdiri atas : a.
Sub Bagian Perencanaan dan Program b.
Sub Bagian Keuangan c.
Sub Bagian Kepegawaian dan Umum 3.
Bidang Pengendalian, terdiri atas:
57
a. Sub Bidang Pengendalian
b. Sub Bidang Data dan Laporan
4. Bidang Promosi, terdiri atas:
a. Sub Bidang Promosi Dalam Negeri
b. Sub Bidang Promosi Luar Negeri
5. Bidang Pelayanan dan Fasilitasi Investasi, terdiri atas:
a. Sub Bidang Pelayanan
b. Sub Bidang Fasilitasi
6. Bidang Pengembangan Investasi, terdiri atas:
a. Sub Bidang Pengembangan Potensi dan Peluang
b. Sub Bidang Pengembangan Infrastruktur
7. Kelompok Jabatan Fungsional
8. Unit Pelaksana Teknis Badan UPTB.
Berikut ini adalah Struktur Organisasi Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat secara rinci dapat dilihat pada
gambar 1 berikut ini:
58
Sumber : PERGUB NO 50 TAHUN 2009
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah BKPPMD Provinsi Jawa Barat
KEPALA BKPPMD PROV JABAR
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN PERENCANAAN
DAN PROGRAM SUB BAGIAN
KEUANGAN SUB BAGIAN
KEPEGAWAIAN DAN UMUM
BIDANG PELAYANAN DAN FASILITAS
INVESTASI BIDANG
PENGEMBANGAN INVESTASI
SUB BIDANG PELAYANAN
SUB BIDANG PENGEMBANGAN
POTENSI DAN PELUANG
SUB BIDANG FASILITAS
SUB BIDANG PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR BIDANG
PROMOSI BIDANG
PENGENDALIAN SUB BIDANG
PROMOSI DALAM
NEGERI SUB BIDANG
PROMOSI LUAR
NEGERI SUB BIDANG
PENGENDALIAN
SUB BIDANG DATA DAN
LAPORAN
UPTB KELOMPOK
JAFUNG
59
3.5 Tugas Pokok dan Fungsi Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman
Modal Daerah BKPPMD Provinsi Jawa Barat 3.5.1 Kedudukan Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal
Daerah BKPPMD Provinsi Jawa Barat
Pelaksanaan kegiatan BKPPMD Provinsi Jawa Barat sebagai perangkat daerah yang bergerak di dalam bidang promosi dan penanaman modal di daerah
memiliki kedudukan, tugas pokok, dan fungsi yang sangat jelas. Hal tersebut disebabkan BKPPMD Provinsi Jawa Barat merupakan satuan kerja yang memiliki
wewenang dan hak untuk melaksanakan promosi dan penanaman modal sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Daerah No. 16 Tahun 2000
tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat dan juga Keputusan Gubernur Jawa Barat No 50 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan
Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat.
3.5.2 Tugas Pokok dan Fungsi Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah BKPPMD Provinsi Jawa Barat
Keberadaan Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat telah diatur dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
No. 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat dan di tindak lanjuti dengan Keputusan Gubernur No 50 Tahun 2009 tentang Tugas
Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Badan Koordinasi Promosi
60
dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat maka BKPPMD Provinsi Jawa Barat mempunyai Tugas Pokok sebagai berikut:
a. Merumuskan kebijakan teknis dan pengendalian di bidang koordinasi
promosi dan penanaman modal serta melaksanakan kewenangan tertentu Pemerintah Provinsi seseuai dengan kebutuhan daerah dan kewenangan
lain yang dilimpahkan kepada Gubernur. b.
Merumuskan kebijakan teknis dan melaksanakan kewenangan tertentu Pemerintah Provinsi sesuai dengan kebutuhan daerah dan kewenangan
yang dilimpahkan kepada Gubernur. Dalam menyelenggarakan tugas pokok di atas, BKPPMD Provinsi Jawa
Barat mempunyai fungsi sebagai berikut: a.
Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis koordinasi promosi dan penanaman modal daerah.
b. Penyelenggaraan kesekertariatan, pengendalian, promosi, pelayanan dan
fasilitas investasi dan pengembangan investasi. c.
Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTB.
3.5.3 Tugas dan Fungsi Jabatan Fungsional
Sedangkan tugas pokok dan fungsi jabatan fungsional yang mengisi struktur organisasi Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah
BKPPMD Provinsi Jawa Barat dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kepala Badan
61
Kepala Badan mempunyai tugas pokok merumuskan, menetapkan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas
pokok Badan serta mengkoordinasikan dan membina UPTB. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,
Kepala Badan mempunyai fungsi: a.
Penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis pengendalian, promosi, pelayanan dan
fasilitas investasi dan pengembangan investasi. b.
Penyelenggaraan perumusan dan penetapan pemberian dukungan atas penyelenggaraan koordinasi promosi dan penanaman modal.
c. Penyelenggaraan fasilitasi dan pengendalian pelaksanaan tugas-tugas
koordinasi promosi dan penanaman modal. d.
Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas pokok dan fungsi badan.
e. Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTB.
2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program Badan, pengkajian perencanaan dan program,
pengelolaan keuangan, kepegawaian, dan umum. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya sebagaimana dimaksud di atas,
Sekertariat mempunyai fungsi: a.
Penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program Badan. b.
Penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program Sekertariat.
62
c. Penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, dan umum.
Sekretariat di sini membawahai juga beberapa sub-sub bidang seperti: 1.
Subbagian Perencanaan dan Program Subbagian Perencanaan dan Program mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan bahan koordinasi perencanaan dan penyusunan program.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Subbagian Perencananaan dan Program mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan penyusunan bahan perencanaan dan program Sekretariat.
b. Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan dan hasil koordinasi
perencanaan dan program badan yang meliputi Pengendalian, Promosi, Pelayanan dan fasilitasi investasi, pengembangan investasi.
c. Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan program UPTB
2. Subbagian Keuangan
Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan Badan.Dalam menyelenggarakan tugas
pokok sebagaimana dimaksud di atas, Subbagian Keuangan mempunyai fungsi: a.
Pelaksanaan penyusunan bahan rencana anggaran belanja langsung dan tidak langsung Badan.
b. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan teknis administrasi keuangan dan
penyusunan pertanggungjawaban keuangan Badan. c.
Pelaksanaan koordinasi pengelolaan keuangan pada UPTB. 3.
Subbagian Kepegawaian dan Umum
63
Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengelolaan administrasi
kepegawaian, kelembagaan,
ketatalaksanaan, umum dan perlengkapan. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,
Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai fungsi: a.
Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan mutasi, pengembangan karir, kesejahteraan dan disiplin pegawai, dan pengelolaan administrasi
kepegawaian lainnya. b.
Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan dan rumah tangga.
c. Pelaksanaan administrasi, dokumentasi peraturan perundang-undangan,
kearsipan dan perpustakaan. d.
Pelaksanaan tugas kehumasan Badan. e.
Pelaksanaan pengelolaan perlengkapan Badan.
3. Bidang Pengendalian
Bidang Pengendalian mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian kebijakan teknis dan fasilitas pengendalian penanaman modal.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Bidang pengendalian mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis pengendalian.
b. Penyelenggaraan pengendalian, monitoring, dan pelaporan penanaman
modal.
64
Bidang Pengendalian di sini membawahi juga beberapa sub-sub bidang seperti:
1. Subbidang Pengendalian
Subbidang Pengendalian mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis, melaksanakan kebijakan pengendalian
penanaman modal. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,
Subbagian Pengendalian mempunyai fungsi: a.
Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis pengendalian penanaman modal.
b. Pelaksanaan penyusunan bahan pedoman dan fasilitas pengendalian yang
meliputi pemantauan, pembinaan dan pengawasan penanaman modal. c.
Pelaksanaan dan fasilitasi pengendalian penanaman modal. 2.
Subbidang Data dan Pelaporan Subbidang Data dan Laporan mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengolahan data serta pelaporan penanaman modal. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,
Subbidang Data dan Pelaporan mempunyai fungsi: a.
Pelaksanaan penyususnan pengelolaan data dan informasi penanaman modal.
b. Pelaksanaan penyususnan pengelolaan pelaporan penanaman modal
4. Bidang Promosi
65
Bidang Promosi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis, dan menyelenggarakan fasilitas promosi.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Promosi mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis promosi.
b. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis pengembangan materi
promosi. c.
Penyelenggaraan dan fasilitas promosi. Dalam hal ini Bidang Promosi di sini membawahi juga beberapa sub-sub
bidang seperti: 1.
Subbidang Promosi Dalam Negeri Subbidang Promosi Dalam Negeri mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas penyelenggaraan promosi dalam negeri.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Subbidang Promosi Dalam Negeri mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis promosi dalam negeri.
b. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis pengembangan materi
promosi dalam negeri. c.
Pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan promosi dalam negeri. d.
Pelaksanaan promosi terpadu dalam negeri. 2.
Subbidang Promosi Luar Negeri
66
Subbidang Promosi Luar Negeri mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi penyelenggaraan promosi luar
negeri. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,
Subbidang Promosi Luar Negeri mempunyai fungsi: a.
Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis promosi luar negeri. b.
Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis pengembangan materi promosi luar negeri.
c. Pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan promosi luar negeri.
d. Pelaksanaan promosi terpadu luar negeri.
5. Bidang Pelayanan dan Fasilitas Investasi
Bidang Pelayanan dan Fasilitas Investasi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan pelayanan serta
fasilitasi investasi. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,
Bidang Pelayanan dan Fasilitas Investasi mempunyai fungsi: a.
Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis pelayanan dan fasilitas investasi.
b. Penyelenggaraan koordinasi pelayanan dan fasilitasi investasi dengan unit
dan stakeholders terkait. c.
Penyelenggaraan koordinasi pelayanan dan fasilitasi pelayanan serta investasi.
d. Penyelenggaraan pelayanan dan fasilitasi investasi.
67
Bidang Pelayanan dan Fasilitas Investasi di sini membawahi juga beberapa sub sub bidang seperti:
1. Subbidang Pelayanan
Subbidang Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan pelayanan investasi.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Subbidang Pelayanan mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis pelayanan investasi.
b. Pelaksanaan penyusunan bahan pelaksanaan koordinasi pelayanan
investasi dengan unit dan stakeholders terkait. c.
Pelaksanaan penyusunan bahan dan fasilitas pelayanan investasi. 2.
Subbidang Fasilitas Subbidang Fasilitas mempunyai tugas pokok melaksanakan penyususnan
bahan kebijakan teknis dan melaksanakan fasilitas investasi. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,
Subbidang Fasilitas mempunyai fungsi: a.
Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis fasilitas investasi. b.
Pelaksanaan penyusunan bahan pelaksanaan koordinasi fasilitas investasi dengan unit dan stakeholders terkait.
c. Pelaksanaan penyusunan bahan fasilitas investasi.
d. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitas investasi.
6. Bidang Pengembangan Investasi
68
Bidang Pengembangan
Investasi mempunyai
tugas pokok
menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis, penyelenggaraan pengembangan, potensi dan peluang serta infrastruktur pendukung investasi.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Pengembangan Investasi mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis pengembangan
potensi dan peluang serta infrastruktur pendukung investasi. b.
Penyelenggaraan koordinasi pengembangan potensi dan peluang serta infrastruktur pendukung investasi.
c. Penyelenggaraan penyusunan data potensi dan peluang investasi serta
pemetaan kebutuhan infrastruktur pendukung investasi. Bidang Pengembangan Investasi di sini membawahi juga beberapa sub sub
bidang seperti: 1.
Subbidang Pengembangan Potensi dan Peluang Subbidang Pengembangan Potensi dan Peluang mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan melaksanakan pengembangan potensi dan peluang investasi.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Subbidang Pengembangan Potensi dan Peluang mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis pengembangan potensi
dan peluang investasi. b.
Pelaksanaan koordinasi dan fasilitas pengembangan potensi dan peluang investasi.
69
c. Pelaksanaan penyusunan data potensi dan peluang investasi.
2. Subbidang Pengembangan Infrastruktur
Subbidang pengembangan infrastruktur mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan pengembangan
infrastruktur penunjang investasi. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,
Subbidang Pengembangan Infrastruktur mempunyai fungsi : a.
Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan penanaman modal dan pengembangan infrastruktur penunjang investasi.
b. Pelaksanaan penyiapan koordinasi dan fasilitasi pengembangan
infrastruktur penunjang investasi. c.
Pelaksanaan penyusunan data pengembangan infrastruktur penunjang investasi.
7. Unit Pelaksana Teknis Badan
Unit Pelaksana Teknis Badan mempunyai tugas pokok yaitu Untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional danatau kegiatan teknis
penunjang, pada badan dapat dibentuk UPTB, yang mempunyai wilayah kerja atau beberapa KabupatenKota.
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pemerintah daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
70
3.6 Keadaan dan Jumlah Pegawai Badan Koordinasi Promosi dan
Penanaman Modal BKPPMD Provinsi Jawa Barat
Keadaan mengenai pegawai BKPPMD Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu pelaksana pelaksana kegiatan dalam tubuh organisasi BKPPMD Provinsi
Jawa Barat, mempunyai jumlah pegawai sampai tahun 2010 sebanyak 90 pegawai. Ketersediaan sumberdaya manusia yang handal, berkualitas, kompeten,
dibidangnya akan mempercepat tercapainya tujuan dari suatu kegitan atau kebijakan pemerintah.
Pendidikan merupakan salah satu indikator kemajuan dan keberhasilan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diamanatkan dalam tujuan
pembangunan nasional yaitu membangun manusia Indonesia seutuhnya. Berikut ini Jumlah Pegawai Negeri Sipil PNS berdasarkan tingkat
pendidikan pada BKPPMD Provinsi Jawa Barat dilampirkan dalam tabel pada halaman berikut :
Tabel 3.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil PNS berdasarkan tingkat Pendidikan
Tahun 2010 BKPPMD Provinsi Jawa barat No.
Tingkat Pendidikan Jumlah
1. S3
1 2.
Pasca SarjanaS2 22
3. SarjanaS1
30 4.
Sarjana MudaD3 3
5. SLTA
24 6
SLTP 7
7. SD
3 Sumber : Bidang Sub Bagian Kepegawaian BKPPMD Prov. Jawa Barat
71
Dengan melihat Data Jumlah Pegawai Negeri Sipil PNS berdasarkan tingkat pendidikan pada BKPPMD Provinsi Jawa Barat diatas, Secara umum
terlihat sudah cukup baik, Hal ini terlihat dari dominan jumlah tingkat pendidikan sarjanaS1 hingga ke tingkat pendidikan yang lebih atas yaitu S3 dibandingkan
melihat jumlah dari Sarjana MudaD3 sampai jenjang pendidikan paling rendah yaitu SD.
72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengawasan Preventif