Bagian 9 : Teknik Modulasi
193
dilakukan proses pengembalian dari operasi yang dilaksanakan
pada pemancar. Ada satu bagian dari pemancar yang dilakukan
proses pengembalian dua kali di penerima, yaitu carrier modulator.
Pada penerima, proses pengembalian dari carrier
modulator dilakukan oleh dua bagian yaitu : carrier demodulator
dan symbol synchronizer. Begitu bentuk gelombang analog di
terima di sisi penerima, ada satu hal yang harus dilakukan, yaitu
mempartisi segmen simbol- simbolnya dan pesan-pesan yang
dibawanya. Proses partisi ini dilakukan oleh symbol
synchronizer.
9.3.1. Amplitude Shift Keying ASK
Pembangkitan gelombang AM dapat dilakukan dengan dua
pendekatan berbeda. Pertama adalah dengan membangkitkan
sinyal AM secara langsung tanpa harus dengan membentuk sinyal
baseband. Dalam kasus biner, generator harus mampu
memformulasikan satu dari dua sinyal gelombang AM yang
mungkin. Teknik ini lebih dikenal dengan amplitude shift keying
ASK, yang secara langsung menyiratkan arti sebuah
terminologi yang menggambarkan suatu teknik modulasi digital
Kedua dengan mengguna- kan sinyal baseband untuk
memodulasi amplitudo suatu sinyal carrier yang dalam hal ini
merupakan sinyal sinusoida baik cos maupun sinus, seringkali ini
dikenali sebagai AM analog dengan informasi dalam bentuk
digital. Hal yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai salah
persepsi, bahwa kedua teknik ini merupakan pembangkitan
gelombang AM yang digunakan untuk mentransmisikan informasi
digital. Selanjutnya keduanya ketahui sebagai dua bentuk
pembentukan ASK atau lebih kita pahami sebagai AM digital.
Pada situasi tertentu, memungkinkan sinyal baseband
yang ditransmisi memiliki dua kemungkinan nilai informasi yaitu
antara nol 0 dan satu 1. Karena kemungkinan nilai informasinya
tersusun dari dua keadaan tersebut maka selanjutnya sistem
ini kita kenal dengan binary ASK atau kadang lebih disukai dengan
menyebutnya sebagai BASK yang
Gambar 9.17. Modulasi ASK
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 9 : Teknik Modulasi
194
merupakan singkatan dari binary amplitude shift keying.
Bentuk sinyal termodulasi dalam hal ini dapat didekati
dengan sebuah persamaan matematik :
2 cos
1 2
t t
mv Vc
t v
c m
Y
Dimana : Vc
: Amplitudo sinyal carrier v
m :
Sinyal pemodulasi yang bernilai 1 atau 0
m : indek modulasi
c
= 2 fc : frekuensi carrier dalam nilai radiant
Ada dua bentuk sinyal yang dapat dihasilkan disini, yaitu
dengan nilai Vt = 0 atau 1 untuk mengirimkan nilai m informasi
biner nol 0 atau satu 1. Dalam hal ini Vt bisa juga bernilai
bernilai 1 atau –1, sehingga m dapat dipertimbangkan sebagai
data bipolar ternormalisasi. Indek modulasi m dapat bernilai 0 m
1. Untuk indek modulasi m = 0, akan mengirimkan sebuah
sinusoida murni seperti pada gambar 9.17.
Jika m bernilai ½, maka akan mengirimkan sebuah sinusoida
dengan dua nilai berbeda. Pada amplitudo Vc4 untuk nilai
informasi 0 dan amplitudo 3Vc4 untuk nilai informasi 1. Untuk lebih
jelas hasilnya dapat anda lihat seperti pada Gambar 9.18.
Gambar 9.18. Bentuk gelombang ASK untuk m = 0
Gambar 9.19. Bentuk gelombang ASK untuk m = ½
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 9 : Teknik Modulasi
195
Gambar 9.20. Bentuk gelombang ASK untuk m = 1 Pada m=1, dimana
merupakan indeks modulasi yang sering digunakan. Dengan indeks
modulasi ini akan dapat mengirmkan sinyal beramplitudo
nol untuk nilai biner nol 0 dan sinyal beramplitudo Vc untuk nilai
biner satu 1. Ini diketahui sebagai On-Off Keying OOK dan
dapat dijelaskan dengan Gambar 9.20.
Ini seperti halnya memodulasi sebuah carrier
dengan sinyal baseband unipolar. Jika T merupakan perioda dari bit
yang ditransmisi, dengan durasi nol 0 dan satu 1 adalah sama,
maka energi rata-rata tiap bitnya dapat dinyatakan dalam
persamaan: E
b
= Vc
2
T4.
9.3.2. Frequency Shift Keying FSK