Bagian 12 : Switching dalam sistem telepon
255
12.2.1. Aplikasi Circuit
Switching
Circuit Switching bisa menjadi tidak efisien karena
kapasitas channel mempengaruhi waktu koneksi, sehingga saat
tidak ada data yang dikirim, kapasitas menjadi sia-sia. Dalam
hal kinerja, ketidakefisienan ini terjadi saat terjadinya suatu
penundaan yang berkaitan dengan transfer sinyal untuk
pembentukan panggilan. Bebe- rapa hal yang menggunakan
Circuit Switching ini adalah jaringan telepon umum, PBX
Public Branch Exchange, jaringan swasta yang juga
menggunakan sistem PBX di dalamnya. Selain itu, juga ada
Data Switch yang mirip dengan PBX namun dirancang khusus
untuk menghubungkan perangkat pengolahan digital untuk
menghubungkan terminal dan komputer.
Dalam Public Ciruit Switched Network, suatu jaringan tele-
komunikasi public bisa digam- barkan menggunakan empat kom-
ponen arsitektural umum, yaitu :
1. Pesawat Subscriber Perangkat yang berkaitan de-
ngan jaringan, salah satu contohnya adalah telepon,
namun saat ini sudah banyak berkembang.
2. Jalur Pesawat Subscriber Line Subscriber Loop Local
Loop Jalur yang menghubungkan
pesawat dan jaringan, yang panjangnya beberapa kilometer
atau lebih.
Gambar 12.2. Public Circuit Switched Network
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 12 : Switching dalam sistem telepon
256
3. Pertukaran Exchange Merupakan pusat switching di
dalam jaringan. 4. Trunks
Cabang-cabang diantara per- tukaran yang membawa circuit
frekuensi suara multiple baik menggunakan TDM maupun
FDM.
Perhatikan gambar 12.3 di bawah ini. Pesawat terhubung
secara langsung dengan office, di mana pesawat itu sendiri melaku-
kan switching terhadap lalu lintas antar pesawat juga dengan per-
tukaran lainnya. Pertukaran lain- nya bertanggung jawab dalam hal
routing dan lalu lintas switching diantara office. Untuk menghu-
bungkan dua pesawat yang ter- pasang pada office yang sama,
dibangun sebuah circuit diantara mereka dengan cara yang sama
seperti yang digambarkan sebe- lumnya. Bila dua pesawat terhu-
bung ke office yang berbeda, rangkaian yang ada di antara
mereka akan berisikan rangkaian circuit sepanjang satu kantor
perantara atau lebih.
Dalam gambar tersebut, koneksi dibangun diantara jalur a
dan b yang secara sederhana membentuk koneksi dalam office.
Sedangkan koneksi diantara c dan d lebih kompleks lagi. Pada
office c, koneksi dibangun di an- tara jalur c dan satu channel pada
trunk TDM menuju switch peng- hubung. Pada switch per-antara,
channel tersebut dihubungkan dengan channel pada trunk TDM
menuju kontrol d. Pada office itu, channel dihubungkan ke jalur d.
Gambar 12.3. Penyambungan rangkaian
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 12 : Switching dalam sistem telepon
257
Gambar 12.4. Blok sambungan perantara
12.2.2. Konsep Circuit