Bagian 7 : Prinsip komunikasi listrik
151
Dalam sistem radio, peng- kode dipengaruhi oleh modulasi
pada bagian pemancar, semen- tara dekoding akan mengubah
kembali sinyal pada bagian de- modulator sistem penerima. Baik
koding maupun dekoding harus dibedakan untuk sumber-sumber
sinyal yang berbeda. Proses komunikasi semacam ini tentu
dengan anggapan bahwa sinyal tidak terjadi kecacatan distorsi
pada kanal. Di samping itu juga tidak muncul gangguan yang
berasal dari luar sistem seperti derau noise statik, interferensi
dari sistem kabel daya listrik, ge- rakan acak elektron pada resis-
tor, tabung hampa, transistor dan sebagainya.
Untuk memahami masalah ini, maka pengetahuan tentang
sinyal sangat diperlukan. Sebagai contoh untuk komunikasi telepon
tentu yang menjadi sumber infor- masi adalah suara, untuk sistem
televisi harus memahami bagai- mana suara dan gambar sebagai
informasi itu diolah, dalam sistem radar diperlukan pemahaman
tentang pulsa, dan sebagainya.
7.2. Proses komunikasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa
dijabarkan dalam komponen-kom- ponen yang terpisah seperti
berikut.
1. Komunikator sender yang mempunyai maksud berkomu-
nikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan ke-
pada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu
bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat
simbol-simbol yang bisa di- mengerti kedua pihak.
2. Pesan message itu disam- paikan atau dibawa melalui
suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak
langsung. Contohnya berbi- cara langsung melalui telepon,
surat, email, atau media lainnya.
3. Komunikan receiver meneri- ma pesan yang disampaikan
dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam
bahasa yang dimengerti kedua pihak.
4. Komunikan receiver membe- rikan umpan balik feedback
atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya,
apakah dia mengerti atau me- mahami pesan yang dimaksud
oleh si pengirim.
Gambar 7.2. Memahami pesan yang disampaikan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 7 : Prinsip komunikasi listrik
152
Gambar 7.3. Mengubah informasi menjadi pesan
7.3. Sinyal bicara dan musik
Sinyal bicara dan musik bunyi atau suara adalah kompresi
me-kanikal atau gelombang longi- tudinal yang merambat melalui
medium. Medium atau zat per- antara ini dapat berupa zat cair,
padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di da-
lam air, batu bara, atau udara.
Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai
sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan
kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz Hz dan
amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam
desibel.
Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu
getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga
manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga
manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo
umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di
atas 20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.
7.4. Respon telinga manusia