Bagian 11 : Komunikasi bergerak
230
disebut Personal Communication Services PCS di pita 1,8 GHz
sampai 2,0 GHz.
Kemampuan GSM dibanding sistem yang sudah lebih dulu ada
adalah penggunaan modul identitas pelanggan yang disebut
Subscriber Identity Module SIM- card, yang merupakan peranti
memori yang menyimpan infor- masi seperti nomor identifikasi
telepon pelanggan, jaringan dan negara-negara tempat pelanggan
berhak dilayani, kunci-kunci pribadi, dan informasi khusus bagi
pengguna. SIM yang merupakan kartu cerdas berukura sekitar 2 x
3 cm ini dimasukkan ke dalam setiap telepon GSM yang dapat
dilepas dan dibawa kemana- mana. Setiap ponsel GSM merek
apapun tidak dapat dioperasikan tanpa SIM yang dimasukkan ke
dalamnya.
Kemampuan kedua GSM yang mengherankan adalah
keraha-siaan di udara yang disediakan oleh sistem. Tidak
seperti telepon seluler analog yang bersifat FM, yang dapat
disadap,orang tidak bisa menyadap atau turut mendengar-
kan transmisi radio GSM. Kerahasiaan ini dibentuk oleh
teknik yang dienkripsi digital diacak dengan kode tertentu di
pemancar GSM, sesuai dengan kunci kriptografi tertentu yang
hanya diketahui oleh operator. Kunci ini dapat diubah-ubah untuk
setiap pengguna. Setiap operator dan pabrik pembuat GSM harus
menandatangani nota kese- pahaman memorandum of
understanding sebelum mengem- bangkan peralatan GSM maupun
menyebarkan layanan sistemnya. Nota kesepakatan ini merupakan
perjanjian internasional yang memungkinkan terciptanya pem-
bagian algoritma kriptografi dan informasi yang menjadi haknya
antara negara-negara, dengan para operatornya.
Setiap ponsel GSM kan diberi nomor identitas khusus
yang disebut dengan singkatan IMEI International Mobile
Equipment Identity berupa deretan angka sepanjang 15
digit, atau IMEISV International Mobile Equipment Identity and
Software Version Number 16 digit. IMEI maupun IMEISV
memiliki sebuah struktur yang mencakup sandi persetujuan
tipenya yang disingkat dengan TAC type approval code dan
kode perakitan finalnya yang disebut FAC final assembly code
11.3.3. Sel-Sel Menggunakan Kanal Frekuensi
Berulang Karena Sistem radio
seluler menerapkan sistem sel yang memiliki cakupan wilayah
layanan yang tidak begitu luas, maka kanal-kanal frekuensi
transmsinya dapat digunakan berulang-ulang pada jarak antar
sel tertentu. Jarak antar sel ini mempertimbangakan batas mini-
mum yang diperhitungkan tidak mungkin akan terjadi antara kanal
yang berfrekuensi sama. Setiap BTS sebagai pusat dari sebuah
sel akan diberi alokasi seke- lompok kanal radio
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 11 : Komunikasi bergerak
231
BTS di sel-sel yang berbatasan dengannya akan memperoleh
seke-lompok kanal atau frekuensi lain yang sama sekali berbeda
dengan sel-sel yang mengitarinya. Jatah frekuesi keseluruhan yang
diberikan oleh pemerintah kepada sistem operator akan dihabiskan
dengan cara dibagi-bagi dalam ‘sekelompok sel’ yang disebut
‘cluster’. Pada cluster yang saling bertetangga ini, sel yang memiliki
frekuensi kanal yang sama disebut ‘co-channel cell’.
Analisis tentang peran- cangan, pemilihan dan alokasi
kelompok-kelompok kanal bagi semua BTS yang akan dibangun
oleh operator telekomu-nikasi disebut ‘penggunaan ulang
frekuensi’ atau disingkat dengan ‘perulangan frekuensi’ saja. Pada
gambar 11.3. mengilustrasikan peta perulangan frekuensi, yang
ditandai dengan pemberian label atau penomoran sel-sel dengan
label atau nomor sama.
Bentuk heksagonal seperti yang diilustrasikan pada Gambar
11.3 di bawah untuk menggam- barkan sebuah sel merupakan
bentuk penyederhanaan model
cakupan radio dari sebuah BTS, yang telah umum digunakan untuk
mempermudah analisis secara matematik pada sistem seluler.
Persamaan matematika untuk jatah kanal radio yang
diberikan kepada operator tele- komunikasi dinyatakan dengan :
Gambar 11. 3. Peta perulangan frekuensi menggunakan kode berurut S = kN
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 11 : Komunikasi bergerak
232
Persamaan tersebut menya- takan bahwa jatah frekuensi yang
diberikan kepada operator adalah jatah kanal frekuensi yang ada di
setiap sel, dikalikan dengan jumlah sel dalam satu kelompok,
ini diasumsikan bahwa setiap sel memiliki jumlah kanal yang sama.
Dengan demikian, sekelompok sel nomor sel 1 sampai dengan 7
yang yang disebut cluster inilah yang secara kolektif meng-
gunakan jatah frekuensi kese- luruhan yang dimiliki oleh
operator. Dalam penggunaan ulang frekuensi, sel yang nomor-
nya sama memiliki kanal frekuensi yang sama. Inilah yang disebut
penggunaan ulang frekuensi.
11.3.4. Penduplekan dalam Kawasan Waktu dan