Bagian 7 : Prinsip komunikasi listrik
154
Gambar 7.6. Kuat sinyal untuk beberapa obyek yang dapat direspon telinga
7.5. Distorsi
Dengan mempertimbang- kan kelayakan secara teknis dan
ekonomis, dalam sistem komu- nikasi harus dijaga bentuk-bentuk
sinyal dan menghindari adanya distorsi. Distorsi dapat dibedakan
menjadi : 1. Distorsi frekuensi, ini merupa-
kan timbulnya perubahan am- plitudo relatif dari komponen-
komponen frekuensi yang berbeda.
2. Distorsi tunda, ini berkaitan dengan perubahan waku
transmisi dari komponen-kom- ponen frekuensi yang ber-
beda.
3. Distorsi non-linear, merupakan distorsi pada piranti yang tidak
linear. Besar sinyal pada out- put tidak berbanding secara
langsung tehadap inputnya. Frekuensi-frekuensi yang
tidak dikehendaki seperti adanya distorsi di atas dapat dibetulkan
dengan menggunakan rangkaian ekualisaasi. Sementara itu bila
distorsi terjadi pada karena piranti non linear, maka koreksinya
menggunan tapis filter.
7.6. Sistem multipleks
Ada dua jenis cara kerja multi kanal, yaitu sebagai berikut :
1. Sistem pembagian frekuensi Frequency devision system,
sistem ini menggunakan ba- nyak kelompok sub-pembawa.
Masing-masing pembawa dipi- sahkan dengan cara pemodu-
lasian. Pengelompokan ini berjenjang, semakin banyak
kelompok semakin tinggi fre- keunsi pembawa yang digu-
nakan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 7 : Prinsip komunikasi listrik
155
2. Sistem pembagian waktu atau time devision system, masing-
masing kanal menerapkan bandwidth yang tersedia tetapi
untuk waktu sempit. Pada akhirnya keseluruhan spek-
trum dialokasikan untuk ma- sing-masing kanal.
7.7. Persyaratan lebar bidang
Persyaratan lebar bidang dimak-sudkan untuk memberikan
alokasi bidang frekuensi bagi suatu sistem dalam komunikasi.
Lebar bidang yang dipersyaratkan itu di antaranya adalah :
1. Sinyal telegraf.
Kecepatan telegraf sering dinyatakan dalam istilah da-
lam waktu bolak-balik da-lam satuan detik. Dalam kaitan
signaling kecepatan ini dinya- takan dengan istilah Baud.
Elemen paling pendek adalah 20 milidetik, di mana pada
jarak itu ada dua pulsa positif dan negatif. Untuk itu besar
frekuensi dapat dinyatakan dengan:
Hz x
f 25
10 40
1
3
¸ ¹
· ¨
© §
Dengan demikian lebar bi- dangnya menjadi 50 Hz, ini
sesuai dengan kecepatan transmisi 50 baud.
2. Sinyal telegraf gambar Sinyal telegraf gambar mem-
punyai prinsip bahwa gambar di-scan secara seri mengikuti
garis-garis. Karena itu diper- lukan adanya sinkron-isasi
dari titik lampu scan pada penerima. Resolusi sepan-
jang garis sering dipersyarat- kan sama untuk garis demi
garis.
3. Sinyal televisi
Pada sinyal televisi prinsipnya adalah sistem scaning juga.
Untuk menghasilkan gambar yang baik, maka antara garis-
garis yang menyusun gambar harus di scan secara ber-
urutan. Ada dua jenis televisi yaitu televisi analog dan
televisi digital. Pada prin- sipnya lebar bidang untuk
televisi dialokasikan sbesar 6,5 Mhz, bergantung kepada
sistem scanning mana yang digunakan. Televisi digital
bahasa Inggris: Digital Tele- vision, DTV adalah jenis TV
yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi
untuk menyebarluaskan vi- deo, audio, dan signal data ke
pesawat televisi.
Latar belakang pengembangan televisi digital :
x Perubahan lingkungan eks- ternal pasar TV analog yang
sudah jenuh, komplain adanya noise, ghost dan lain-lain.
x Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel.
x Perkembangan teknologi pem- rosesan sinyal digital digital
signal processor, teknologi
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 7 : Prinsip komunikasi listrik
156
transmisi digital, Teknologi se- mikonduktor, Teknologi per-
alatan display yang beresolusi tinggi.
Keunggulan televisi digital 1. Gambar halus High Definition.
5~6 kali lebih halus dibanding televisi analog
2. Suara jernih. Kemampuan me- reproduksi suara seperti sum-
ber aslinya 3. Banyak fungsi. Memberi ke-
mampuan untuk merekam dan mengedit siaran
4. Banyak kanal.
7.8. Kecepatan sinyal