Bagian 10 : Sambungan komunikasi telepon
216
Gambar 10.21. Pengelompokkan matrik saklar menjadi sistem switching
10.8. Signaling pada Jaringan Telepon
Dengan pengubahan sistem telepon untuk switching dan
transmisi dalam bentuk digital, maka pada bagian yang lain perlu
dilakukan pengubahan metoda penyediaan jaringan signaling.
Signaling merupakan fungsi yang memberikan pengendalian
dan informasi tentang berlang- sungnya suatu panggilan. Oleh
karena itu untuk signaling perlu diperhatikan :
• Nada-nada yang dapat menun-
jukkan kemajuan panggilan, seperti nada panggil, nada
sibuk, nada panggil dan sebagainya.
• Pengalihan angka-angka yang didial melalui jaringan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 10 : Sambungan komunikasi telepon
217
Kalau dilihat, pada sistem jaringan model lama dengan
switching mekanik, signaling dilakukan pada saluran yang sama
sebagaimana untuk sinyal suara. Dengan cara
ini pulsa atau nada panggilan akan saling mengalir dalam arah yang
berlawanan dari pesawat lawan atau sentral telepon ke pemanggil.
Dalam perkembangannya, sekitar tahun 1970 perusahaan
telepon mulai memperkenalkan pengguna-an sistem signaling
yang baru yang disebut Common Channel Inter-Office Signaling
atau Common Channel Signaling.
Pada sistem yang baru ini signaling telepon dilakukan pada
kanal terpisah, karena itu dikatakan sebagai signaling out-
of-band. Berbeda dengan sig- naling yang disebutkan diawal
yang dikatakan sebagai signaling “in-band”.
Gambar 10.22. Proses signaling dalam saluran yang sama
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 10 : Sambungan komunikasi telepon
218
Gambar 10.23. Signaling common channel atau out of band Berikut ini dijelaskan proses
atau langkah-langkah ber- angsungnya panggilan dengan
menggunakan Common Channel Signaling CCS.
1.
Pada saat gagang telepon diangkat off-hook, maka akan
terdengar nada dial panggil dari sistem switching lokal.
2. Setelah pemanggil memutar
nomor-nomor, dari pengendali bersama
common control pada sentral telepon lokal akan
dibangkitkan suatu pesan ditujukan kepada nomor
pesawat lawan. Pesan ini mengalir melalui jaringan kanal
signaling.
Gambar 10.24. Pemanggil mempersiapkan pemanggilan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 10 : Sambungan komunikasi telepon
219
3. Pada bagian akhir dari sentral telepon saklar akan mengecek
nomor pesawat lawan, setelah itu memberikan nada dering.
4. Saklar pesawatlawan juga
mengembalikan pesan ke saklar asal.
5. Pesan tersebut untuk mem- beritahukan saklar asal agar
memberikan sinyal pengebelan kepada pemanggil. Jika nomor
yang dipanggil sedang sibuk, maka saklar lawan akan
mengem-balikan pesan yang memerin-tahkan saklar lokal
mem-berikan sinyal sibuk. 6. Apabila pesawat telepon
lawan menjawab, suatu pesan akan dikirim untuk mem-
beritahukan pada jaringan. 7. Pesan tersebut akan membe-
ritahukan bahwa semua saklar pada jaringan akan tersam-
bung ke sentral agar dapat melakukan pembicaraan.
8. Pembicaraan telepon ber-
langsung pada saluran sentral.
Gambar 10.25. Pesawat telepon lawan berdering
Gambar 10.26. Panggilan telah tersambungkan melalui kantor telepon
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 10 : Sambungan komunikasi telepon
220
CCS digunakan pada jaringan komunikasi sebagai
bentuk protokol atas dasar switching pesan. Hal ini adalah
mirip dengan protokol yang digunakan pada jaringan
komputer. Alasanannya adalah bahwa itu merupakan jaringan
pesan, saklar-saklar telepon tidak hanya dapat mengirimkan sinyal
progres panggilan, tetapi juga dapat digunakan sebagai jaringan
pesan untuk pemeliharaan, pengecekan dan diagnostik ter-
hadap keberadaan saklar telepon.
Penggunaan CCS pada jaringan telepon telah mmberikan
suatu perubahan dalam hal : • Pembiayaan, seperti diketahui
bahwa jalur pada sentral telepon tidak digunakan bila tidak ada
panggilan yang tidak dijawab. Ini menunjukkan dapat dikuranginya
jaringan untuk mendukung layanan. Dengan demikian
penghematan dapat dilakukan dan keuntungan dapat diperoleh.
• Waktu Set Up Time, waktu rata- rata saat akhir dari proses dialing
menekan nomor-nomor telepon hingga membunyikan nada
panggilan pada pesawat lawan secara nyata berkurang. Jika
dibandingkan dengan sistem signaling yang lama, panggilan
dapat tersambung membutukan waktu sepuluh hingga lima belas
detik sebelum nada dering sampai di pesawat lawan.
10.9. Pengembangan Jaringan Pengembangan berikutnya
yang dapat dilakukan terhadap jaringan telepon di antaranya
meliputi : 1. Perusahaan
telekomunikasi khususnya pada bidang tele-
pon dapat segera melakukan pengubahan sistem transmisi
antar sentral telepon yang semula berbasis analog seka-
rang harus diubah dengan sistem pembawa digital.
2. Sistem switchng telepon yang digunakan pada sambungan
jarak jauh dan pada kantor sentral yang paling akhir harus
diubah dari sistem mekanik dan switching analog menjadi
bentuk switching elaktronik digital.
3. Pemisahan jaringan signaling dengan demikian dapat
meningkatkan efisiensi berlangsungnya sambungan
pembicaraan telepon.
Kalau diperhatikan jaringan telepon yang sekarang terjadi
pemisahan fungsi signaling, transmisi dan switching.
Pemisahan ini tidak lagi menjadi persolan, karena jaringan dibentuk
dalam modul-modul, sehingga setiap bagian dapat diperbaharui
atau diperbaiki tanpa mengubah sistem peralatan atau sistemnya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 10 : Sambungan komunikasi telepon
221
Gambar 10.27. Pengembangan jaringan telepon
Panggilan dan transmisi digit atau nomor-nomor telepon 1. Dari pelanggan ke kantor sentral
Waktu rata-rata yang diperlukan oleh pelanggan pada saat melaku-kan panggilan dan signaling ke sentral lokal adalah
sebagai berikut: a. Dengan sistem dial
- waktu reaksi pelanggan dan pemanggilan = 2 detik
- waktu dialiing 6 digit, satu digit butuh 1,5 detk: 6 x 1,5 = 9 detik Jumlah
= 11 detik Dapat dilihat bahwa saat menggunakan sistem sial, diperlukan
waktu yang bervariasi dari 10-20 detik, bergantung kepada jumlah digit.
b. Dengan sistem tombol key set - waktu reaksi pelanggan dan pemanggilan
= 2 detik - waktu menekan 6 tombol, satu digit 0,7 detk: 6 x 0,7 = 4,2 detik
Jumlah = 6,2 detik
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 10 : Sambungan komunikasi telepon
222
10.10. Pengembangan Menuju Generasi Layanan