b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti dapat dilakukan demonstrasi sederhana, tanya jawab, diskusi, melakukan percobaanmencari informasi,
menganalis datainformasi,
membuat kesimpulan,
serta mengkomunikasikan, contohnya dengan presentasi.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup adalah kegiatan akhir dalam PBM. Kegiatan penutup diisi dengan rangkuman dari PBM yang telah
dilaksanakan dan dapat dilakukan cek pemahaman siswa secara singkat untuk materi yang baru saja dipelajari, serta siswa dapat
diberi tugas lanjutan.
B. Pembelajaran Fisika
Fisika merupakan ilmu yang sangat memerlukan pemahaman daripada hafalan.
Fisika adalah ilmu yang pembelajarnya diarahkan untuk mencapai suatu pengetahuan ilmiah yang bersifat obyektif. Menurut
Suparno 2007: 2, belajar Fisika yang terpenting adalah: 1.
Siswa yang belajar. Bila dilihat pada faktor yang mendukung PBM dalam sub
bab proses belajar mengajar, maka siswa yang belajar adalah faktor siswa, di mana siswa merupakan pribadi yang harus aktif
belajar, melakukan PBM fisika dengan prinsip-prinsip dan metode ilmiah yang memampukan siswa bersikap ilmiah, dan
siswa bukan objek pasif yang hanya menerima ceramah materi fisika yang disampaikan oleh guru. Siswa harus dihadapkan
pada banyak hal yang menyangkut pada tindakan melakukan percobaan daripada hanya membaca buku, karena dengan
mendapatkan pengalaman, siswa akan lebih memahami konsep fisika daripada siswa sekedar menerima pengetahuan fisika
dengan membaca buku atau mendengarkan ceramah guru. Dengan menggunakan model doing science, maka hal tersebut
dapat diwujudkan. 2.
Guru yang mengajar.
Bila dilihat pada faktor yang mendukung PBM dalam sub bab proses belajar mengajar, maka guru yang mengajar adalah
faktor guru, di mana guru harus mampu menjadi siswa aktif belajar fisika dan memberikan ruang luas bagi siswa dalam
melaksanakan PBM fisika dengan prinsip-prinsip dan metode ilmiah dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, guru perlu
mengasah dan meningkatkan beberapa hal di bawah ini: a.
Guru perlu mengerti tujuan pengajaran Fisika, sehingga guru dapat mengarahkan siswa ke arah tujuan yang efektif
dan efisien, seperti dengan mengerti tujuan umum pengajaran Fisika mengerti dan menggunakan metode
ilmiah, menguasai konsep, mengunakan sikap ilmiah, memenuhi kebutuhan pribadi dan masyarakat, dan
kesadaran akan karir masa depan, kompetensi Fisika yang diharapkan dapat dikuasai siswa, dan tuntutan sekolah atau
pemerintah dalam pengajaran Fisika. b.
Guru dapat mengorganisasi pengajaran Fisika, maksudnya adalah guru Fisika yang baik dapat mempersiapkan
pengajaran sesuai dengan tujuan, tahu cara mengajar bahan dengan sesuai dan tepat, memilih alat dan sarana
yang sesuai dengaan pembelajaran, dan memilih evaluasi dan latihan yang akan diberikan pada siswa selama PBM.
c. Guru perlu mengerti situasi siswa. Proses pembelajaran
akan mengena dan siswa akan senang, bila situasi siswa diperhatikan. Berikut beberapa situasi siswa: konsepsi
awal siswa, pemikiran siswa, konsep yang telah dipunyai, tinkah laku, perkembangan kognitif, mode, dan situasi
psikologis siswa, dan sebagainya. Guru perlu mengerti keadaan-keadaan tersebut sehingga dapat membantu
pembelajaran secara lebih kontekstual. d.
Guru dapat berkomunikasi dengan siswa. Guru yang dapat berkomunikasi dengan siswa akan mampu membangun
suasana yang akrab, mampu memotiivasi siswa, menegur, dan menggerakkan siswa. Sehingga PBM akan berjalan
dengan baik.
e. Guru menguasai berbagai metode. Oleh karena situasi
siswa berbeda-beda, maka diperlukan keterampilan guru dalam memilih dan melaksanakan metode pembelajaran
yang sesuai dan tepat selama PBM. Hal tersebut akan membuat siswa menyukai Fisika yang diajarkan.
3. Bahan Pelajaran.
Bila dilihat pada faktor yang mendukung PBM dalam sub bab proses belajar mengajar, maka bahan pelajaran materi
pelajaran adalah faktor sarana, di mana bahan pelajaran tersebut dapat disampaikan melalui media pembelajaran dan
melalui sumber-sumber pembelajaran yang akan dipilih guru. Kesulitan yang banyak dihadapi oleh sebagian besar siswa
adalah dalam menginterpretasi berbagai konsep dan prisip Fisika, siswa harus mampu menginterpretasikan secara tepat
dan tidak samar-samar atau tidak mendua arti. Kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dan menginterpretasi konsep-
konsep Fisika jelas merupakan prasyarat penting bagi penggunaan konsep-konsep untuk pemecahan soal Fisika yang
berkaitan dengan konsep-konsep tersebut. Soal sebenarnya dapat dipermudah pemahamannya dengan mendeskripsikannya
dalam berbagai cara, seperti menggunakan kata sederhana, gambar, diagram vektor, atau simbol-simbol matematik.
Namun, siswa perlu mengetahui cara mana yang paling sesuai
untuk menggambarkan situasi soal yang dihadapi. Oleh karena itu, dalam hubungannya dengan kemampuan siswa dalam
menggunakan pengetahuan Fisika tergantung pada seberapa efektif pengetahuan tersebut terorganisasi, karena fisika
merupakan ilmu yang terdiri dari banyak konsep dan prinsip yang pada umumnya abstrak. Fisika merupakan ilmu
pengetahuan yang terorganisasi, di mana ada kaitan antara satu materi dengan materi lainnya yang ada pada materi pelajaran
Fisika. Dalam pemecahan soal Fisika akan menjadi semakin mudah jika banyak tersedia informasi yang diperlukan. Penting
sekali untuk diperhatikan bahwa pengetahuan Fisika yang terorganisasi secara efektif akan memudahkan dalam
pemecahan soal-soal Fisika. Pada kenyataannya siswa pada umumnya cenderung mengelompokkan pengetahuan Fisika
yang mereka peroleh menjadi bagian-bagian yang seolah-olah tidak saling berkaitan. Pemikiran tersebut perlu diubah,
sehingga siswa secara utuh dapat memahami konsep-konsep fisika. Disinilah faktor guru dalam memilih metode
pembelajaran yang
tepat, memotivasi
siswa, serta
menggunakan faktor sarana da faktor sosial-psikologi secara internal yaitu antara guru dengan siswa dipergunakan dengan
baik dan tepat, sehingga faktor siswa akan mampu melaksanakan PBM fisika secra baik dan tepat pula.
4. Hubungan antara guru dan siswa.
Bila dilihat pada faktor yang mendukung PBM dalam sub bab proses belajar mengajar, maka hubungan antara guru dan
siswa termasuk faktor lingkungan pada bagian faktor sosial- psikologi secara internal, di mana terjalinnya hubungan yang
akrab dan baik akan meningkatkan gairah dan motivasi belajar fisika siswa dan memacu siswa untuk lebih mandiri dalam
belajar fisika selama PBM fisika berlangsung maupun di luar PBM. Oleh karena itu, hal penting yang perlu diperhatikan
dalam meningkatkan pemahaman siswa adalah komunikasi di antara guru dan siswa. Pada kenyataannya, pengajaran klasikal
dengan jumlah siswa yang banyak akan menimbulkan kesulitan bagi guru untuk membantu semua siswa secara merata dengan
baik dalam belajar Fisika. Selain itu, siswa terkadang malu untuk bertanya ketika menemukan kesulitan dalam belajar.
C. Pendekatan Saintifik dalam Proses Pembelajaran