Proses Belajar Mengajar LANDASAN TEORI

5

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Proses Belajar Mengajar

1. Pengertian Proses belajar mengajar PBM atau sering disebut proses pembelajaran. Pembelajaran berasal dari kata ajar yang memiliki arti petunjuk yang diberikan kepada orang agar diketahui. Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan semua potensi yang ada, baik dari dalam diri siswa maupun yang dari luar diri siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran Sanjaya, 2010: 26. Jadi, pada hakikatnya proses pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan siswa dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan dan proses menjadikan orang mau belajar dan berkompeten dalam belajar melalui berbagai pengalaman yang telah disusun sedemikian rupa. 2. Faktor yang Berpengaruh terhadap Proses Belajar Mengajar Faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dari suatu proses belajar mengajar di antaranya adalah guru, siswa, sarana, serta lingkungan. Berikut uraiannya menurut Wina Sanjaya 2010: 15 – 21 : a. Faktor Guru Keberhasilan suatu PBM tidak lepas dari peran seorang guru, disebabkan guru merupakan orang yang terlibat secara langsung dengan siswa. Dalam pembelajaran guru bisa berperan sebagai perencana dan desainer pembelajaran yang dituangkan secara langsung di dalam RPP dan atau secara tidak langsung, atau implementator, atau bisa keduanya. Guru sebagai implementator dari rencana dan desain pembelajaran yang telah dibuat, bukan hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa yang diajarnya akan tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran. Dengan demikian, efektivitas dan keberhasilan pembelajaran ada pada guru. Efektivitas dan keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru. b. Faktor Siswa Siswa adalah makhluk yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan tersebut mencakup seluruh aspek kepribadiannya, dengan tempo dan irama perkembangan pada anak berbeda-beda. Hal tersebut dapat mempengaruhi proses pembelajaran, di samping karakteristik lain yang ada pada diri siswa. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar dilihat dari aspek siswa meliputi aspek latar belakang siswa meliputi jenis kelamin siswa, tempat kelahiran dan tempat tinggal siswa, tingkat sosial siswa, dan lain sebagainya; dan aspek sifat yang dimiliki siswa meliputi kemampuan dasar, pengetahuan dan sikap. Siswa memiliki aspek sifat yang berbeda-beda. Siswa yang berkemampuan tinggi biasanya ditunjukkan oleh motivasi yang tinggi dalam belajar, perhatian dan keseriusan dalam mengikuti pelajaran. Sedangkan untuk siswa yang berkemampuan rendah akan menunjukkan hal-hal yang sebaliknya dari siswa yang berkemampuan tinggi. Perbedaan-perbedaan semacam itu menuntut perlakuan yang berbeda dalam pengelompokan siswa maupun perlakuan guru dalam menesuaikan gaya belajar. Demikian juga dengan tingkat kemampuan siswa, hal tersebut mempengaruhi proses pembelajaran. Selain itu, sikap dan penampilan siswa juga berpengaruh dalam proses pembelajaran. Sebab apa pun yang terjadi dalam proses pembelajaran, faktor siswa dan guru merupakan faktor yang sangat menentukan dalam interaksi pembelajaran. c. Faktor Sarana Sarana adalah segala sesuatu yang secara langsung mendukung kelancaran proses pembelajaran, di antaranya adalah sumber belajar, media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah, dan sebagainya. Kelengkapan sarana akan membantu penyelanggaran proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Keuntungan bagi sekolah bila memiliki sarana yang lengkap adalah pertama dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru mengajar, di mana mengajar dapat dilihat sebagai proses penyampaian materi pelajaran dengan tersedianya sarana pembelajaran berupa alat dan bahan yang dapat menyalurkan pesan secara efektif dan efisien, dan proses pengaturan lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar dengan tersedianya sarana yang berkaitan dengan berbagai sumber belajar yang mendorong siswa untuk belajar; dan keuntungan kedua adalah dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa untuk belaja disebabkan setiap siswa pada dasarnya memiliki gaya belajarnya masing-masing, misalnya siswa yang tipe visual akan lebih mudah belajar melalui penglihatan. Dengan demikian, sarana merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran. d. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan memiliki dua hal yang mempengaruhi proses pembelajaran yaitu faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosial-psikologis. Faktor organisasi kelas meliputi seluruh siswa dalam satu kelas, apabila organisasi kelas terlalu besar maka akan kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran dan kurang menguntungkan dalam menciptakan iklim belajar mengajar yang baik karena akan memiliki beberapa kecenderung seperti di bawah ini: 1 Sumber daya kelompok akan bertambah luas sehingga waktu yang tersedia akan semakin sempit. 2 Kelompok belajar kurang mampu memanfaatkan semua sumber daya yang ada, missal dalam penggunaan waktu diskusiakan semakin banyak sehingga sumbangan pikiran akan sulit didapatkan dari setiap siswa yang ada. 3 Kepuasan belajar setiap siswa akan cenderung menurun karena perhatian guru akan semakin terpecah. 4 Perbedaan individu antar siswa akan semakin tampak sehingga akan sulit mencapai kesepakatan. Faktor lingkungan lainnya adalah faktor iklim sosial- psikologis yang juga mempengaruhi proses pembelajaran. Faktor ini mempunyai arti keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran, faktor ini dapat terjadi secara internal atau eksternal. Faktor iklim sosial-psikologis secara internal adalah hubungan yang terlibat dalam lingkungan sekolah, missal antara siswa dengan siswa, giswa dengan guru, guru dengan guru, dan guru dengan pimpinan sekolah. Sedangkan secara eksternal adalah keharmonisan hubungan antara pihak sekolah dengan dunia luar, missal hubungan pihak sekolah dengan orang tua siswa. Ketika kedua faktor ini dapat berjalan dengan baik maka akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga proses pembelajaran pun akan berjalan dengan baik. 3. Tahap atau Kegiatan dalam Proses Belajar Mengajar Proses belajar mengajar memiliki tahap untuk tatanan praktisnya. Menurut Wina Sanjaya 2010: 174-178 terdapat tiga tahap dalam proses belajar mengajar, yaitu: tahap prainstruksional, tahap instruksional, dan tahap evaluasi. Berikut uraian dari ketiga tahap tersebut: a. Tahap Prainstruksional Tahap prainstruksional adalah tahap di mana guru memulai proses belajar mengajar. Beberapa kegiatan yang umum dilaksanakan dalam tahap ini adalah: 1 Guru mengucapkan salam dan memimpin doa. 2 Guru meriview secara singkat materi pembelajaran sebelumnya sebagai pemantapan pemahaman bagi siswa dan mengkaitkannya dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari. 3 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pembelajaran sebelumnya yang belum dipahami oleh siswa. 4 Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai untuk materi pembelajaran yang akan dipelajari. b. Tahap Instruksional Tahap instruksional disebut juga tahap inti. Pelaksanaan tahap ini sangat tergantung pada strategi dan metode pembelajaran apa yang akan digunakan oleh guru. c. Tahap Evaluasi Tujuan dari tahap evaluasi adalah mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa dan keberhasilan pembelajaran dari materi yang dipelajari. Kegiatan proses belajar mengajar terdiri dari 3 kegiatan Daryanto, 2014 : 81, yaitu: a. Kegiatan Pendahuluan Kegiatan pendahuluan atau kegiatan awal berisi tentang: 1 Motivasi Guru memberi motivasi kepada siswa, sehingga siswa semangat dalam mengikuti PBM. 2 Apersepsi Guru meriview materi sebelumnya dan mengkaitkannya dengan materi yang akan dipelajari. 3 Menyampaikan tujuan belajar Guru menyampaikkan tujuan belajar sehingga siswa mengetahui yang ingin dicapai dari mempelajari materi pelajaran tersebut. b. Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti dapat dilakukan demonstrasi sederhana, tanya jawab, diskusi, melakukan percobaanmencari informasi, menganalis datainformasi, membuat kesimpulan, serta mengkomunikasikan, contohnya dengan presentasi. c. Kegiatan Penutup Kegiatan penutup adalah kegiatan akhir dalam PBM. Kegiatan penutup diisi dengan rangkuman dari PBM yang telah dilaksanakan dan dapat dilakukan cek pemahaman siswa secara singkat untuk materi yang baru saja dipelajari, serta siswa dapat diberi tugas lanjutan.

B. Pembelajaran Fisika