Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Panca indera Sense X 1 Panca indera sense yaitu panca indera yang didapatkan pelanggan melalui pengalamannya pada saat mencium aroma, melihat bentuknya, menikmati rasa, mendengarkan musik dan berkaitan dengan gaya styles dan simbol-simbol verbal dan visual yang mampu menciptakan keutuhan sebuah kesan yang diberiakn Burgerman. Menurut Schmitt dalam Kustini 2007 panca indera sense diukur oleh 6 indikator : a. Bentuk Produk X 1.1 Merupakan berbagai macam bentuk produk yang tersedia di Burgerman. b. Aroma Produk X 1.2 Merupakan produk makanan yang dapat dirasakan dan di cium baunya melalui aroma. c. Rasa Produk X 1.3 Merupakan tingkat kelezatan produk makanan yang dapat dirasakan melalui rasa. d. Penataan letak produk X 1.4 Merupakan kombinasi penataan makanan yang disajikan e. Musik yang didengarkan X 1.5 Merupakan backsound suara yang dipedengarkan dari restoran tersebut. f. Pencahayaan Ruangan X 1.6 Merupakan tingkat penerangan cahaya yang ada di restoran. 2. Rasa Feel X 2 Merupakan perasaan yang berkaitan dengan suasana hati dan emosi jiwa seseorang. Menurut Schmitt dalam Kustini 2007 rasa feel diukur oleh 3 indikator : a. Image ProdukX 2.1 Merupakan citra dari produk yang tersedia di Burgerman. b. Konsep Produk X 2.2 Merupakan konsep dari inovasi produk yang disediakan sebagai peningkatan pelayanan kepada pelanggan. c. Kesan Produk X 2.3 3. Perbuatan Act X Merupakan tingkat perhatian pelanggan terhadap produk makanan yang tersedia. 3 Berkaitan dengan perilaku yang nyata dan gaya hidup seseorang. Hal ini berhubungan dengan bagaimana membuat orang berbuat sesuatu dan mengekspresikan gaya hidupnya dan pelanggan bertindak apabila mereka sudah tertarik dan penasaran dengan apa yang mereka lihat. Tindakan itu akan dijadikan atau dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman dengan tujuan dapat merubah perilaku. Menurut Schmitt dalam Kustini 2007 Perbuatan Act diukur oleh 3 indikator : a. Sistem Pembayaran X 3.1 Merupakan tata cara pembayaran terhadap makanan yang telah dipesan. b. Pengambilan dan Pemilihan Produk X 3.2 Merupakan tingkat kemudahan pelanggan dalam memilih produk yang akan dipesan. c. Layanan Lebih X 3.3 Merupakan tingkat pelayanan yang lebih dengan memberikan fasilitas wifi zone di Burgerman. 4. Pikiran Think X 4 Dengan berpikir think dapat merangsang kemampuan intelektual dan kreativitas seseorang. Menurut Schmitt dalam Kustini 2007 Pikiran think diukur oleh 3 indikator : a. Keadaan Ruangan X 4.1 Merupakan keadaan ruangan restoran tersebut sebagai tempat pelanggan mencoba makanan yang sudah dipesan. b. Layanan Karyawan X 4.2 Merupakan bentuk pelayanan karyawan guna memberikan rasa nyaman kepada pelanggan. c. Inovasi baru nama produk X 4.3 Merupakan suatu bentuk dari ide baru terhadap suatu produk yang baru di promosikan. 5. Menceritakan Relate X 5 Berkaitan dengan budaya seseorang dan kelompok referensinya yang dapat menciptakan identitas sosial atau apabila pelanggan sudah percaya terhadap produk Burgerman maka pelanggan akan meceritakan pengalaman yang didapat dari membeli produk kepada lingkungannya dan memberi rekomendasi pada orang lain untuk membeli produk itu. Menurut Schmitt dalam Kustini 2007 Menceritakan relate diukur oleh 2 indikator : a. Menceritakan pengalaman ke orang lain X 5.1 Merupakan perilaku pelanggan menceritakan mengenai pengalamannya setelah mengkonsumsi makanan yang tersedia di Burgerman. b. Memberikan rekomendasi ke orang lain X 5.2 Merupakan bentuk perilaku yang dilakukan dengan merekomendasikan tentang produk yang ditelah dikonsumsinya. B. Loyalitas Pelanggan Customer Loyalty Y Merupakan komitmen internal dalam diri konsumen untuk membeli dan membeli berulang suatu merek. Menurut Griffin 1995 dalam Kustini 2007 :53 mengatakan bahwa Loyalitas Pelanggan Customer Loyalty terdiri dari 3 indikator : a. Tetap membeli produk yang sama Y 1 Merupakan bentuk kesetiaan pelanggan yaitu membeli produk yang tersedia di Burgerman. b. Puas terhadap layanan dan kualitas Y 2 Merupakan rasa puas pelanggn terhadap pelayanan yang diberikan dan kualitas yang tersedia di Burgerman. c. Kebal terhadap tawaran perusahaan pesaing Y 3 Merupakan tingkat kesetiaan dalam bentuk tidak tergoda dengan tawaran yang diberikan oleh perusahaan pesaing.

3.1.2. Pengukuran Variable

Skala pengukuran yang gunakan adalah skala Interval dengan teknik pengukuran menggunakan Semantic differential scale. Analisis ini di lakukan dengan meminta responden untuk menyatakan pendapatnya tentang serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan obyek yang di teliti dalam bentuk nilai yang berbeda dalam rentang 2 sisi. digunakan jenjang 7 dalam penelitian ini mengikuti pola sebagai berikut : Sangat Tidak Setuju 1 7 Sangat Setuju Tanggapan atau pendapat konsumen di nyatakan dengan memberi skor yang berada dalam rentang nilai 1 sampai dengan 7 pada kotak yang tersedia di sebelahnya, dimana nilai 1 menunjukkan nilai terendah dan nilai 7 nilai tertinggi. Jawaban dengan nilai antara 1 sampai 4 berarti kecenderungan untuk tidak setuju dengan pernyataan yang di berikan, sedangkan jawaban dengan nilai antara 5 sampai dengan 7 cenderung setuju dengan pernyataan yang di berikan. 3.2. Teknik Penentuan Sampel 3.2.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Sugiyono, 2003:55 Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang membeli makanan di Burgerman Surabaya. 3.2.2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2003:56. Teknik penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling Non Probabilitas yaitu teknik penarikan sampel yang menyeleksi responden berdasarkan kriteria atau sifat khusus yang dimiliki oleh sampel dan merupakan representative dari populasi. Karesteristik sampel yang dituju adalah : a. Berumur 17 tahun keatas, dengan asumsi bahwa untuk pelanggan yang berumur diatas 17 tahun bahwa sudah memiliki stabilitas berfikir yang lebih baik. b. Pelanggan yang datang lebih dari 2 kali dengan membeli makanan jenis Burger, Kentang, dan Minuman ringan.Di Burgerman selama periode 12 bulan terakhir pada bulan Januari-Desember 2009. Penentuan sampel juga dapat di dasarkan pada pedoman pengukuran sample menurut Ferdinand 2002 : 48 : a. 100-200 sampel untuk teknik maximum Likelihood Estimation. b. Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5-10 kali jumlah parameter yang diestimasi. c. Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten. Jumlah sample adalah jumlah indikator dikali 5-10. Bila terdapat 20 indikator, besarnya sampel adalah 100-200. d. Sedangkan jenis pengambilan sample didasari oleh analisis SEM bahwa besarnya sample yaitu 5-10 kali parameter yang diestimasi Pada penelitian ini terdapat 20 indikator, maka 20 x 10 = 200. Berdasarkan hasil perkalian tersebut didapatkan jumlah responden sebesar 200 responden.