Deskripsi Hasil Analisis dan Uji Hipotesis

penelitian. Bila kasus yang mempunyai jarak Mahalanobis lebih besar dari nilai chi- square pada tingkat signifikan 0,001 maka terjadi outliers multivariate. Tabel 4.10 Uji Outliers Multivariate Residuals Statistics a Minimum Maximum Mean Std. N Deviation Predicted Value 26,830 165,220 100,500 22,548 200 Std. Predicted Value -3,267 2,870 0,000 1,000 200 Standard Error of Predicted Value 9,857 55,488 17,799 3,870 200 Adjusted Predicted Value 27,810 226,570 101,140 25,077 200 Residual -113,022 107,893 0,000 53,306 200 Std. Residual -2,011 1,920 0,000 0,948 200 Stud. Residual -2,106 1,967 -0,002 0.999 200 Deleted Residual -132,567 113,341 -0,644 59,852 200 Stud. Deleted Residual -2,127 1,984 -0,002 1,002 200 Mahalanobis Distance [MD] 5,125 192,959 19,900 13,783 200 Cook’s Distance 0,000 0,258 0,006 0,019 200 Centered Leverage Value 0,026 0,970 0,100 0,069 200 a Dependent Variable : NO. RESP Sumber Jumlah seluruh indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 indikator, dengan demikian didapat nilai x² sebesar 45,315. Hasil analisis Mahalanobis menghasilkan nilai 192,959 lebih dari x² tabel 45,315 tersebut, maka disimpulkan terdapat outliers multivariate. : Data diolah

4.3.1.2. Uji Reliability Consistency Internal

Uji Reliability Consistency Internal digunakan untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala variabel atau konstrak, dimana pengujiannya menggunakan koefisien Cronbach’s Alpha . Apabila nilai koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥ 0,7 maka bisa dikatakan pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap konstrak menunjukkan hasil yang baik Hair et.al.,1998. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran- ukuran dan mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan. Apabila terdapat indicator yang mempunyai nilai item to total correlation 0,5 maka indicator tersebut dieliminasi dan tidak disertakan dalam perhitungan Cronbach’s Alpha Purwanto,2003. Perhitungan koefisien Cronbach’s Alpha dan nilai item to total correlation dilakukan dengan program SPSS. Adapun hasil dari pengujian reliability consistency internal dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.11 Uji Reliability Consistency Internal Konstrak Indikator Item to Total Koefisien Correlation Cronbachs Alpha X1.1 0,542 X1.2 0,750 X1.3 0,729 Panca Indra Sense X1.4 0,676 0,755 X1.5 0,726 X1.6 0,626 X2.1 0,758 Rasa Feel X2.2 0,809 0,704 X2.3 0,816 X3.1 0,813 Perbuatan Act X3.2 0,791 0,725 X3.3 0,810 X4.1 0,796 Pikiran Think X4.2 0,741 0,693 X4.3 0,839 Menceritakan Relate X5.1 0,882 0,679 X5.2 0,859 Y1 0,767 Loyalitas Pelanggan Y2 0,850 0,736 Customer Loyalty Y3 0,830 Sumber : Data diolah Berdasarkan hasil perhitungan, tidak terjadi eliminasi pada indikator penelitian karena nilai item to total correlation indicator seluruhnya ≥ 0,5 sehingga seluruh item disertakan dalam perhitungan Cronbach’s Alpha. Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk konstruk pikiran think dan menceritakan relate menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha yang marginal mendekati 0,7 yaitu masing-masing bernilai 0,693 dan 0,679 sehingga dapat dikatakan reliabilitas konsistensi internalnya baik. Untuk ke empat konstruk lainya panca indra sense, rasa feel, perbuatan act, loyalitas pelanggan customer loyalty hasil pengujian reliabilitas konsistensi internalnya juga menunjukkan hasil baik, dimana koefisien Cronbach’s Alpha yang di peroleh seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥ 0,7.

4.3.1.3. Uji Validitas Standardize Factor Loading dan Construct dengan Confirmatory Factor Analysis

Confirmatory factor analysis dilakukan untuk menguji validitas konstruk penelitian. apabila factor loading masing-masing butir pertanyaan yang membentuk setiap konstruk ≥ 0,5 maka butir -butir instrumentasi indikator setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya baik. Analisis confirmatory factor analisys dilakukan dengan program aplikasi statistik AMOS 4.01. Hasil uji selengkapnya nampak pada tabel berikut : Tabel 4.12 Uji Validitas Standartdize Factor Loading dan Construct dengan Confirmatory Factor Analysis Konstrak Indikator Factor Loading 1 2 3 4 X1.1 0,084 X1.2 0,738 Panca Indra Sense X1.3 0,592 X1.4 0,628 X1.5 0,757 X1.6 0,423 X2.1 0,997 Rasa Feel X2.2 0,477 X2.3 0,386 X3.1 0,663 Perbuatan Act X3.2 0,710 X3.3 0,671 X4.1 0,593 Pikiran Think X4.2 0,583 X4.3 0,844 Menceritakan Relate X5.1 0,538 X5.2 0,998 Y1 0,662 Loyalitas Pelanggan Y2 0,765 Customer Loyalty Y3 0,806 Sumber Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa sebagian besar factor loadings masing-masing butir pertanyaan yang membentuk setiap konstruk kecuali X1.1 dan X1.6 ≥ 0,5 sehingga butir -butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik. : Data diolah

4.3.1.4. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberiakan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama Purwanto, 2002. Adapun hasil dari pengujian construct reliability dan variance extreacted dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.13 Construct Reliability dan Variance Extrated Standardize Konstrak Indikator Factor SFL Kuadrat Error [εj] Construct Variance Loading Reliability Extrated X1.1 0,084 0,007 0,993 X1.2 0,738 0,545 0,455 X1.3 0,592 0,350 0,650 Panca Indra sense X1.4 0,628 0,394 0,606 0,724 0,341 X1.5 0,757 0,573 0,427 X1.6 0,423 0,179 0,821 X2.1 0,997 0,994 0,006 Rasa feel X2.2 0,477 0,228 0,772 0,736 0,611 X2.3 0,627 0,393 0,607 X3.1 0,386 0,149 0,851 Perbuatan act X3.2 0,663 0,440 0,560 0,619 0,364 X3.3 0,710 0,504 0,496 X4.1 0,671 0,450 0,550 Pikiran think X4.2 0,593 0,352 0,648 0,647 0,381 X4.3 0,583 0,340 0,660 Menceritakan relate X5.1 0,844 0,712 0,288 0,657 0,501 X5.2 0,538 0,289 0,711 Y1 0,998 0,996 0,004 Loyalitas Pelanggan Y2 0,662 0,438 0,562 0,857 0,673 Customer Loyalty Y3 0,765 0,585 0,415 Batas dapat diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber Hasil pengujian reliabilitas instrument dengan construct reliability dan varience extracted menunjukkan intrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai dibawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan-alasan empiric yang : Data diolah terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.

4.3.1.5. Uji Normalitas

Uji Normalitas sebaran dilakukan dengan kurtosis value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai Z-value lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar ± 2,58. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. multivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Dan data layak untuk digunakan estimasi selanjutnya. Untuk lebih jelasnya dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.14 Uji Normalitas Variable Min Max Kurtosis

c.r.

X1.1 3 7 0,036 0,104 X1.2 5 7 1,322 3,807 X1.3 3 7 0,409 1,177 X1.4 3 7 0,294 0,847 X1.5 2 6 0,095 0,272 X1.6 3 7 0,599 1,726 X2.1 3 7 1,374 3,957 X2.2 4 7 0,864 2,488 X2.3 3 7 0,528 1,520 X3.1 3 7 0,402 1,158 X3.2 4 7 0,293 0,843 X3.3 3 7 0,093 0,267 X4.1 3 7 0,885 2,549 X4.2 3 7 0,596 1,716 X4.3 4 7 0,847 2,438 X5.1 3 7 0,644 1,854 X5.2 3 7 0,315 0,908 Y1 3 7 0,847 2,440 Y2 3 7 0,175 0,503 Y3 3 7 0,843 2,426 Multivariate 6,327 1,504 Batas Normal ± 2,58 Sumber Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. multivariate berada diantara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou 1987, bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation MLE walau distribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. : Data diolah

4.3.2. Analisis Model One-Step Approach to SEM

Dalam model SEM, model pengukuran dan model structural parameter- parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one-step approach to SEM. One-Step Approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reabilitas data yang sangat baik Hair,et.al, 1998. Hasil estimasi dan fit model one-step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit di bawah ini : Gambar 4.1. Model One-Step Approach to SEM – Base Model MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL marketing Experience, Customer Loyalty Model Specification : One Step Approach - Base Model Feeling X21 0,005 er_1 1 1 Action X31 er_4 X32 er_5 1 1 1 X22 er_2 1 X33 er_6 1 Think X41 er_7 X42 er_8 1 1 1 Tell X51 er_16 X52 0,005 er_17 1 1 1 1 Marketing Experience d_ac d_th d_tl 0,005 d_fl 1 1 1 1 Sensory X11 er_10 X12 er_11 0,005 d_ss 1 1 1 X13 er_12 1 X43 er_9 1 X23 er_3 1 X14 er_13 1 X15 er_14 1 X16 er_15 1 1 Customer Loyalty Y3 er_20 Y2 er_19 Y1 er_18 d_cl 1 1 1 1 1