pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Sidoarjo diperlukannya pengujian terhadap hipotesis tersebut.
Dengan menguji hipotesis pengaruh variabel Retribusi Pasar X
1
terhadap variabel Pendapatan Asli Daerah Y baik secara parsial. Untuk mengetahui
pengaruh secara parsial maka digunakan uji t, Untuk variabel Retribusi Pasar X
1
karena t
hitung
didapatkan 6,192 lebih besar dari t
tabel
= 1,8125 pada tingkat =
5 maka H
2
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Retribusi Pasar X
1
terbukti secara parsial berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Y.
4.3.2 Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan X
2
terhadap Pendapatan Asli Daerah Y
Dari tabel 4.10 dan tabel 4.11, maka yang akan dimasukkan dalam rumus analisis data adalah jumlah realisasi retribusi kebersihan dan pendapatan asli
daerah tiap tahun anggaran sebagai berikut :
Tabel 4.14 Penerimaan Retribusi Kebersihan dan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo tahun anggaran 2000 – 2009
Tahun Penerimaan
Retribusi Kebersihan
Rp juta X
2
Penerimaan Pendapatan Asli
daerah Rp juta Y
Prosentase Retribusi
Kebersihan thd PAD
2000 291,40 98,729,02
0,30 2001 380,09
121,735,69 0,31
2002 399,93 128,010,10
0,31 2003 458,63
155,132,59 0,30
2004 520,29 157,819,74
0,33 2005 412,16
188,991,77 0,22
2006 440,92 171,892,85
0,26 2007 479,26
230,025,02 0,21
2008 517,61 273,949,48
0,19 2009 546,36
309,383,46 0,18
Berdasarkan tabel sebelumnya dapat diketahui bahwa pendapatan berdasarkan hasil retribusi kebersihan tiap tahun anggaran mengalami fluktuasitidak stabil.
Berbeda dengan pendapatan retribusi kebersihan, total pendapatan retribusi daerah PAD tiap tahun anggaran mengalami kenaikan.
Setelah semua data tentang Retribusi Kebersihan X
2
dan Pendapatan Asli Daerah Y tersusun seperti yang ditampilkan dalam tabel 4.14, maka data
tersebut akan dianalisis dan dilakukan pengujian hipotesis. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh
Retribusi Kebersihan X
2
terhadap Pendapatan Asli Daerah Y adalah metode statistik regresi linier sederhana, dengan melakukan perhitungan manual yang
dibantu dengan menggunakan software program SPSS sebagai pembanding hasil analisis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.15 Koefisien Regresi Linier
Variabel bebas Koefisien
t
hitung
Signifikan
Konstanta Retribusi pelayanan
persampahankebersihan X
2
- 132228 710,186
- 1,572 3,805
0,155 0,005
r
2
= 0,644 t
tabel
= 1,8125
Sumber : lampiran II Berdasarkan data yang telah diolah tersebut, maka diperoleh persamaan
regresi linier sederhana sebagai berikut : Y = -132228 + 710,186X
1
Sehingga dapat diperoleh hasil analisis bahwa terdapat pengaruh Retribusi Kebersihan X
2
terhadap Pendapatan Asli Daerah Y. Dari persamaan tersebut dapat diartikan apabila nilai Retribusi Kebersihan X
2
adalah 0 nol, maka nilai Pendapatan Asli Daerah PAD konstan sebesar -132228.
Retribusi Pelayanan KebersihanPersampahan X
2
berpengaruh terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah Y sebesar koefisien regresi b
2
710,186 yang artinya apabila jumlah penerimaan Retribusi Pelayanan
KebersihanPersampahan X
2
dinaikkan satu satuan nilai maka dapat meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah Y sebesar 710,186.
Sedangkan hasil koefisien determinasi r
2
sebesar 0,644 dapat diartikan bahwa variabel Retribusi Kebersihan X
1
mampu menjelaskan korelasi dengan variabel Pendapatan Asli Daerah Y sebesar 64,4 sedangkan sisanya 35,6 di
jelaskan oleh variabel pendapatan yang lain yaitu pajak daerah, retribusi selain retribusi pelayanan persampahankebersihan dan pendapatan daerah lainnya. Bisa
juga dikatakan hubungan variabel bebas dan variabel terikat sangat kuat.
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang menyatakan dugaan Retribusi Pelayanan KebersihanPersampahan X
2
berpengaruh nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah Y pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Kabupaten Sidoarjo diperlukannya pengujian terhadap hipotesis tersebut. Dengan menguji hipotesis pengaruh variabel Retribusi Pelayanan
KebersihanPersampahan X
2
terhadap variabel Pendapatan Asli Daerah Y baik secara parsial. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial maka digunakan uji t.
Untuk variabel Retribusi Pelayanan KebersihanPersampahan X
2
karena t
hitung
didapatkan 3,805 lebih besar dari t
tabel
= 1,8125 pada tingkat = 5 maka H
2
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Retribusi Pelayanan KebersihanPersampahan X
2
terbukti secara parsial berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Y.
4.3.3 Retribusi Pasar X