Sedangkan hasil koefisien determinasi r
2
sebesar 0,856 dapat diartikan bahwa variabel Retribusi Pasar X
1
dan Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan X
2
mampu menjelaskan korelasi dengan variabel Pendapatan Asli Daerah Y sebesar 85,6 sedangkan sisanya 14,4 di jelaskan
oleh variabel pendapatan yang lain. Bisa juga dikatakan hubungan variabel bebas dan variabel terikat sangat kuat.
Untuk menguji hipotesis pengaruh variabel Retribusi Pasar X
1
dan Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan X
2
terhadap variabel Pendapatan Asli Daerah Y secara simultan.
Untuk mengetahui pengaruh secara simultan maka digunakan uji F, Karena F
hitung
didapatkan 20,724 lebih besar dari F
tabel
= 4,74 pada tingkat = 5 maka
Ho ditolak dan H
1
hipotesis alternatif diterima, Hal ini menunjukkan bahwa Retribusi Pasar X
1
dan Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan X
2
terbukti secara simultan berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Y.
4.4 Pembahasan
Seperti yang telah disinggung dimuka, bahwa suatu daerah dapat disebut sebagai daerah otonomi apabila dapat membiayai penyelenggaraan urusan rumah
tangganya sendiri. Kalaupun suatu daerah otonomi belum mampu seluruhnya membiayai urusan rumah tangganya, maka paling tidak daerah tersebut harus
mampu menutup belanja rutinnya dengan Pendapatan Asli Daerah PAD. Selama ini retribusi pasar di kabupaten Sidoarjo pemasukannya atau
penerimaannya tergolong banyak, maka dapat memberikan sumbangan kepada
Pendapatan Asli Daerah PAD yang besar pula. Hal inilah yang dapat memberikan gambaran bahwa retribusi pasar sangat berpengaruh terhadap
Pendapatan Asli Daerah PAD. Begitu pula dengan retribusi pelayanan persampahankebersihan yang berkaitan erat dengan pasar yang membutuhkan
pelayanan persampahankebersihan pasar agar lokasi penyedia kebutuhan pokok masyarakat tersebut tetap terjaga kebersihannya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa salah satu syarat agar daerah disebut Daerah Otonom adalah tersedianya sumber-sumber keuangannya sendiri.
Dengan adanya sumber-sumber keuangan itu, maka daerah diharapkan dapat mempunyai pendapatan sendiri yang memadai untuk penyelenggaraan rumah
tangga pemerintahan sendiri, paling tidak untuk membiayai kebutuhan rutinnya. Didalam pemerintahan daerah, Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Sidoarjo sebagai salah satu unsur pemerintahan di daerah yang mempunyai pengaruh penting dalam mengali pendapatan asli daerah. Perkembangan
kabupaten Sidoarjo yang semakin meningkat, yang menyebabkan keadaan pasar dan pemasaran yang juga meningkat, maka dapat dikatakan bahwa retribusi pasar
yang masih potensial untuk menyumbang Pendapatan Asli Daerah PAD sehingga dalam pelaksanaannya membutuhkan penanganan yang lebih serius lagi
yang dapat menyumbang pendapatan asli daerah sesuai dengan harapan pemerintah daerah untuk dapat membiayai penyelenggaraan pemerintahan sendiri.
Analisa ini merupakan pengolahan data secara kuantitatif yang didapatkan dari hasil penelitian tanpa mengadakan pengurangan atau penambahan data.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Retribusi Pasar X
1
terhadap
Pendapatan Asli Daerah Y dengan menggunakan metode statistik linier sederhana. Dan juga analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Retribusi
Pelayanan Persampahan X
2
terhadap Pendapatan Asli Daerah Y dengan menggunakan metode statistik linier sederhana. Selanjutnya untuk menguji
signifikansi pengaruh antara variabel bebas yaitu retribusi pasar X
1
atau retribusi pelayanan persampahankebersihan X
2
terhadap pendapatan asli daerah Y secara parsial, Apabila t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak dan Hi diterima yang berarti adanya pengaruh signifikan antara variabel bebas retribusi pasar atau
pelayanan persampahankebersihan terhadap variabel terikat pendapatan asli daerah. Apabila t
hitung
t
tabel
, maka Ho diterima dan Hi ditolak yang berarti tidak adanya pengaruh signifikan antara variabel bebas retribusi pasar atau pelayanan
persampahankebersihan terhadap variabel terikat pendapatan asli daerah. Untuk mengetahui pengaruh Retribusi Pasar X
1
dan Retribusi Pelayanan KebersihanPersampahan X
2
terhadap pendapatan asli daerah PAD, digunakan analisa statistik yaitu metode regresi linier berganda. Selanjutnya untuk menguji
signifikansi pengaruh antara variabel bebas yaitu retribusi pasar X
1
dan retribusi pelayanan persampahankebersihan X
2
terhadap pendapatan asli daerah Y secara simultan, Apabila F
hitung
F
tabel
, maka Ho ditolak dan Hi diterima yang berarti adanya pengaruh signifikan antara variabel bebas retribusi pasar dan
pelayanan persampahankebersihan terhadap variabel terikat pendapatan asli daerah. Apabila F
hitung
F
tabel
, maka Ho diterima dan Hi ditolak yang berarti tidak adanya pengaruh signifikan antara variabel bebas retribusi pasar dan
pelayanan persampahankebersihan terhadap variabel terikat pendapatan asli daerah.
Berdasarkan analisis dan pengujian hipotesis disub bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan Persampahan
Kebersihan Daerah berpengaruh secara nyata baik secara simultan dan parsial terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo. Secara simultan besarnya
pengaruh Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo sebesar 85,6
sedangkan 14,4 dijelaskan oleh pendapatan yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini yaitu pajak daerah, retribusi daerah selain retribusi pasar dan
retribusi pelayanan kebersihanpersampahan serta pendapatan daerah lainnya. Sedangkan secara parsial, besarnya pengaruh Retribusi Pasar terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo sebesar 82,7 sedangkan 17,3 dijelaskan oleh pendapatan yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Demikian juga secara parsial besarnya pengaruh Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Sidoarjo sebesar 64,4 sedangkan 35,6 dijelaskan oleh pendapatan yang lain, dimana pendapatan yang lain tersebut yaitu pajak hotel, pajak restoran, pajak
hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak pengambilan bahan galian golongan C, pajak parkir, retribusi jasa usaha pemakaian kekayaan daerah,
retribusi penyebrangan di atas air, retribusi pelayanan kesehatan hewan dan ikan, retribusi jasa usaha penjualan produk usaha daerah, retribusi jasa usaha rumah
potong hewan, retribusi tanda daftar perusahaan, retribusi ijin usaha industri,
retribusi ijin usaha perdagangan, retribusi pedagang kaki lima, retribusi palayanan kesehatan, retribusi pelayanan kesehatan, retribusi penggantian biaya cetak peta,
retribusi ijin mendirikan bangunan, retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran, retribusi pengujian kendaraan bermotor, retribusi ijin trayek, retribusi
dispensasi melalui jalan kota, retribusi kendaraan umum, retribusi pelayanan parkir ditepi jalan umum, retribusi jasa usaha terminal, retribusi pelayanan
pemakaman, retribusi ijin gangguan, retribusi penggantian biaya cetak KTP, retribusi penggantian biaya cetak akte sipil, retribusi jasa usaha tempat
penginapan, retribusi jasa usaha tempat rekreasi dan olah raga, retribusi usaha rekreasi da usaha umum URHU, PDAM, percetakan daerah dan Apotek daerah.
Secara parsial juga dapat diketahui hasil analisis bahwa terdapat pengaruh Retribusi Pasar X
1
terhadap Pendapatan Asli Daerah Y. Dari persamaan tersebut dapat diartikan apabila nilai Retribusi Pasar X
1
adalah 0 nol, maka nilai Pendapatan Asli Daerah PAD konstan sebesar 45777,233. Retribusi Pasar
X
1
berpengaruh terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah Y sebesar koefisien regresi b
1
8,977 yang artinya apabila jumlah penerimaan Retribusi Pasar X
1
dinaikkan satu satuan nilai maka dapat meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah Y sebesar 8,977.
Dan juga secara parsial diketahui hasil analisis bahwa terdapat pengaruh Retribusi Kebersihan X
2
terhadap Pendapatan Asli Daerah Y. Dari persamaan tersebut dapat diartikan apabila nilai Retribusi Kebersihan X
2
adalah 0 nol, maka nilai Pendapatan Asli Daerah PAD konstan sebesar -132228. Retribusi
Pelayanan KebersihanPersampahan X
2
berpengaruh terhadap peningkatan
Pendapatan Asli Daerah Y sebesar koefisien regresi b
2
710,186 yang artinya apabila jumlah penerimaan Retribusi Pelayanan KebersihanPersampahan X
2
dinaikkan satu satuan nilai maka dapat meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah Y sebesar 710,186.
Sedangkan secara simultan diketahui analisis bahwa terdapat pengaruh Retribusi Pasar X
1
dan Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan X
2
terhadap Pendapatan Asli Daerah Y, Dari persamaan tersebut dapat diartikan apabila nilai Retribusi Pasar X
1
dan nilai Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan X
2
adalah 0 nol, maka nilai Pendapatan Asli Daerah PAD konstan sebesar 26378,1.
Berdasarkan hal tersebut maka Retribusi Daerah yang menjadi kewenangan daerah dimungkinkan untuk dipungut dan digunakan untuk
pembiayaan pembangunan daerah, sehingga retribusi daerah mempunyai pengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD. Ekstensifikasi yaitu dengan
upaya penggalian sumber penerimaan yang memberikan keuntungan secara ekonomis kepada masyarakat, serta pelayanan masyarakat merupakan unsur yang
penting terhadap retribusi daerah. Untuk melihat gambar estimasinya dapat dilihat pada lampiran II yang
dapat diartikan bahwa apabila Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan Daerah nilainya konstan maka Pendapatan Asli Daerah
PAD naik satu satuan nilai.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan merupakan pendapatan daerah yang berpengaruh terhadap Pendapatan Asli
Daerah PAD Kabupaten Sidoarjo sesuai dengan yang diharapkan pemerintah untuk dapat membiayai sendiri keuangan daerahnya. Oleh karena itu penulisa
ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD
Selanjutnya untuk mengetahui jawabannya digunakan teknik analisa kuantitatif yang berupa analisis regresi linier ganda dan perhitungan dengan
program SPSS. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan : 1.
Bahwa Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan dilihat dari analisis data dengan menggunakan program SPSS, maka Retribusi
Pasar dan Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan memberikan kontribusi sebesar 85,6 sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak dibahas dalam penelitian ini yaitu pajak daerah, retribusi selain retribusi pasar dan retribusi pelayanan persampahankebersihan serta pendapatan
daerah lainnya.. 2.
Selanjutnya untuk pengujian secara simultan dapat ditarik kesimpulan bahwa Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan mempunyai
pengaruh signifikan dan nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD. Hal
89