Tingkat Pengetahuan METODOLOGI PENELITIAN

33 harus mampu mempersiapkan kader-kader yang siap pakai. Untuk tenaga penyuluh, konsep ini cukup relevan dikarenakan mereka mempunyai pendidikan dan pengetahuan yang sifatnya formal.

3.2 Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan dalam penelitian ini adalah sejauh mana para ibu rumah tangga Bulak Banteng Surabaya menerima pesan berupa segala informasi yang berkaitan dengan penyuluhan tentang gizi buruk yang disampaikan pada aat penyuluhan berlangsung. Pengertian Gizi buruk sendiri adalah keadaan kekurangan zat gizi tingkat berat akibat kurang makan dan atau menderita sakit dalam waktu lama. Dalam melakukan penyuluhan para kader memberikan materi secara terkonsep. Materi yang disampaikan seperti berikut ini : 1. Kekuarngan protein : Kekurangan protein adalah Istilah untuk kurang gizi. Cara mengetahuinya adalah denagn melihat catatan KMS apabila berat balita di bawah BGM berarti anak kurang gizi atau menderita KEP. 2. Lumpuh layu Polio : Penyakit lumpuh yang disebabkan oleh virus volio yang menyebabkan kaki anak menjadi layu atau lemas dan biasanya datang mendadak. Hal ini akan menjadi cacat pada anak samapi ia dewasa seumur hidup . Cara mencegahnya adalah dengan memberikan imunisasi polio pada anak. 34 3. Asi ekslusif : Pemberian asi saja pada bayi berumur 0-4atau 6 bulan tanpa memberikan makanan atau minuman lain. Menurut ahli kesehatan, bayi pada usia tersebut sudah terpenuhi gizinya hanya dengan ASI saja. Manfaat ASI eksklusif yaitu agar bayi kebal terhadap berbagai penyakit pada usia selanjutnya. 4. Makanan pendamping ASI : Makanan lain selain ASI yang diberiakn untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. ASI dianjurkan sampai bayi berusia 2 tahun. Tetapi setelah bayi berusia diatas 4 atau 6 bulan sampai 2 tahun, kebutuhan gizi bayi tidak lagi bisa terpenuhi oleh ASI saja sehingga harus diberi MP-ASI yang sesuai tingkat usia bayi. 5. Pemberian Makanan Tambahan PMT : Pemberian makanan tambahan , khususnya bagi yang kekurangan gizi. 6. Berikan ASI saja secara eksklusif pada bayi berusia 0 samapi 4 atau 6 bulan karena gizinya cukup dan akan meningkatkan kekebalan bayi terhadap penyakit. 7. Berikan bubur beras merah sebagai makanan pertama bayi karena bahan ini merupakan makanan yang sangat baik bagi gizi bayi. 8. Jangan biasakan anak jajan, karena nantinya mereka menjadi tidak suka sayuran atau makanan dirumah yang rasanya tidak segurih makanan jajanan. 9. Peliharalah kebersihan lingkungan dengan cara memanfaatkan dan merawat jamban agaranak tidak kurang gizi akibat penykit cacingan atau mencret. 35 Dalam penyuluhan selalu berkaitan dengan gizi karena jumlah atau angka anak – anak yang kurang gizi memang memprihatinkan di daerah bulak banteng. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti bahwa kegiatan penyuluhan dilakukan setiap 1 bulan sekali di setiap RW di kawasan Bulak Banteng. Sebagai bentuk komunikasi, kegiatan penyuluhan revitalisasi posyandu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para ibu rumah tangga dan kemampuan dari para kader Posyandu tentang posyandu, untuk peningkatan gizi. Namun tujuan utama yang ingin dicapai dari kegiatan revitalisasi posyandu yang diadakan oleh posyandu adalah untuk memberikan pesan atau informasi tentang gizi buruk yang didalamnya terdapat grafik pertumbuhan balita dan catatan pemberian imunisasi bayi. Selain itu bagi para ibu-ibu Rumah Tangga diberikan pula informasi tentang cara pencatatan meningkatkan gizi keluarga.

3.3 Pengukuran Variabel

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK PADA Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk Pada Daerah Endemis Dan Non Endemis DBD Di Kecamatan Karanganyar.

0 2 18

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL SEBELUM DAN SETELAH DIBERIKAN PENYULUHAN TENTANG ANEMIA GIZI BESI Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum dan Setelah diberikan Penyuluhan tentang Anemia Gizi Besi dengan menggunakan Media Booklet di Puskes

0 3 18

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “JAMPERSAL” DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Keluruhan Sawahan Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat “Jampersal” Di Televisi).

0 1 80

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “JAMPERSAL”DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Keluruhan Sawahan Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat “Jampersal” Di Televisi).

0 0 80

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG SOSIALISASI POSYANDU LANSIA.

0 0 8

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN PRENAGEN (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Surabaya Tentang Iklan Prenagen di Televisi).

0 0 96

ANALISIS HUKUM POSITIF TERHADAP PANDANGAN TOKOH MASYARAKAT TENTANG LEGALITAS PRAKTIK POLIGAMI DI BULAK BANTENG WETAN KECAMATAN KENJERAN KOTA SURABAYA.

0 3 81

MEMBANGUN KAMPUNG HIJAU BERSINAR : UPAYA PENDAMPINGAN DALAM MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT KAMPUNG KUMUH DI BULAK BANTENG LOR I KELURAHAN BULAK BANTENG KECAMATAN KENJERAN SURABAYA.

0 5 139

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG GIZI DI DAERAH BULAK BANTENG KECAMATAN KENJERAN SURABAYA

0 0 16

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN PRENAGEN (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Surabaya Tentang Iklan Prenagen di Televisi)

0 0 23