35
Dalam penyuluhan selalu berkaitan dengan gizi karena jumlah atau angka anak – anak yang kurang gizi memang memprihatinkan di daerah
bulak banteng. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti
bahwa kegiatan penyuluhan dilakukan setiap 1 bulan sekali di setiap RW di kawasan Bulak Banteng.
Sebagai bentuk komunikasi, kegiatan penyuluhan revitalisasi posyandu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para ibu rumah
tangga dan kemampuan dari para kader Posyandu tentang posyandu, untuk peningkatan gizi. Namun tujuan utama yang ingin dicapai dari kegiatan
revitalisasi posyandu yang diadakan oleh posyandu adalah untuk memberikan pesan atau informasi tentang gizi buruk yang didalamnya
terdapat grafik pertumbuhan balita dan catatan pemberian imunisasi bayi. Selain itu bagi para ibu-ibu Rumah Tangga diberikan pula informasi tentang
cara pencatatan meningkatkan gizi keluarga.
3.3 Pengukuran Variabel
Untuk mengukur tingkat pengetahuan, peneliti menggunakan skala nominal yaitu untuk membedakan antara responden yang menjawab tahu
dan tidak tahu. Bagi yang menjawab tahu, peneliti akan memberikan skor 2
Bagi yang menjawab tidak tahu, peneliti akan memberikan skor 1
36
Berdasarkan jumlah skor jawaban yang diterima dari masing – masing responden, Nilai yang diperoleh dari masing – masig indikator
variabel kebutuhan dijumlahkan lalu ditentukan apakah termasuk dalam jenjang kelas tinggi dan rendah. Penentuannya dengan mencari lebar
interval kelas dari masing- masing variabel tersebut dengan rumus :
Interval :
diinginkan yang
Jenjang rendah
jawaban te Skor
- rtinggi
jawaban te Skor
Keterangan : a.
Skor tertinggi diperoleh melalui hasil perkalian dari pemberian skor dengan nilai tahu : 2 dikalikan dengan jumlah keseluruhan item
yang terdapat dalam kuisioner. b.
Skor terendah diperoleh melalui hasil perkalian dari pemberian skor dengan nilai tidak tahu : 1 dikalikan dengan jumlah keseluruhan
item yang terdapat dalam kuisioner. c.
Jenjang yang diinginkan sebanyak 3, yang selanjutnya dijadikan bentuk dari tingkat pengetahuan yaitu tinggi,sedang dan rendah.
Jadi jenjang yang ditemukan disini digunakan untuk melihat
Bagaiamana tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang gizi buruk dikecamatan Kenjeran daerah Bulak Banteng Surabaya.
37
Interval =
3 3
9 3
9 18
3 1
9 2
9
x
x
Kategori tinggi : 15 – 18 Kategori sedang : 12 – 14
Kategori rendah : 9 – 11
Penjelasan : Di kategorikan tinggi dikarenakan para ibu – ibu rumah tangga ini aktif dan
kooperatif. Di kategorikan sedang dikarenakan para ibu – ibu rumah tangga ini
memperhatikan dan menjelaskan dengan seksama, tetapi di dalam realisasinya belum di lakukan sepenuhnya.
Di kategorikan rendah dikarenakan para ibu – ibu rumah tangga ini kurang mendengarkan dan kurang memperhatikan di dalam penyuluhan.
3.4 Populasi, Sample dan Teknik Penarikan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah ibu- ibu rumah tangga di daerah Bulak Banteng kecamatan Kenjeran Surabaya
yang mengikuti penyuluhan tentang gizi berjumlah 113 ibu – ibu rumah tangga. Karena dalam penyuluhan tersebut para ibu – ibu rumah tangga di
berikan pengetahuan tentang pentingnya gizi bagi si anak, agar anak tersebut tidak mengalami gizi buruk. Responden sasaran dalam penelitian
ini adalah ibu-ibu rumah tangga, dikarenakan para ibu adalah sosok atau
38
peran utama dalam keluarga yang berpengaruh besar pada tumbuh kembang anak ,serta sistem kekebalan tubuh dan juga kekurangan energi
protein pada semua anggota keluarga.
3.4.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
alah menggunakan sampling kebetul
3.5 Teknik Pengumpulan Data
ngumpulan data, dalam penelitian ini akan dipergu
Sampel dalam penelitian ini ad an atau Accidental sampling , karena pada penarikan teknik
sampling ini bisa memilih siapa saja yang kebetulan dijumpai untuk dijadikan sampel. Karena pada waktu diadakan penyuluhan jumlah yang
datang hanya sebanyak 52 orang atau ibu – ibu rumah tangga di daerah Bulak Banteng kecamatan Kenjeran Surabaya. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling. Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sampling kebetulan atau
Accidental sampling adalah teknik yang dilakukan dengan memilih siapa saja yang kebetulan dijumpai untuk dijadikan sampel Rachmat Kriyanto
2007 : 156
Untuk kepentingan pe nakan beberapa cara. Pertama, untuk data primer dilakukan dengan
teknik survey, yaitu melakukan pengumpulan data dari responden dengan
39
menyebarkan data kuisioner. Data tersebut berupa jawaban yang diambil dari daftar pernyataan. Dalam penyebaran kuisioner yang di ajukan terdapat
pernyataan yang kurang dipahami oleh responden dapat dijelaskan peneliti. Agar menghindari kemungkinan salah dalam memahami pernyataan yang di
ajukan, sehingga jawaban adalah valid. Kedua, untuk pengumpulan data sekunder, data- data yang
bersum
.6 Teknik Analisis Data
data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuen
yang diperoleh dari hasil kuesioner selanjutnya akan diolah untuk m
ber dari perpustakaan maupun dokumentasi atau data-data tertulis lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini juga dimanfaatkan.
3
Teknik analisis si yang digunakan untuk menggambarkan data yang diperoleh dari
hasil wawancara berdasarkan penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden.
Data endiskripsikan. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil kuesioner
terdiri dari: mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut dalam tabulasi data untuk selanjutnya dianalisis secara dekskriptif setiap
pertanyaan yang diajukan. Data yang didapat dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus:
P = N
F x 100
40
eterangan e responden
K P : Persentas
F : Frekuensi Responden N : Jumlah responden
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Daerah Bulak Banteng
Data demografis seperti tingkat pendidikan, kelompok usia, jenis kelamin dan pekerjaan atau profesi dapat digunakan untuk menjelaskan
yang terdapat diantara responden di kecamatan kenjeran serta dapat menjelaskan tentang gambaran umum, maka penulis bermaksud
memberikan gambaran tentang penduduk wilayah kecamatan kenjeran khususnya Kelurahan Bulak Banteng.
Bulak Banteng merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Kenjeran yang ada di Kotamadya Surabaya, Bulak Banteng letaknya dekat
dengan Kenjeran. Sebagian besar penduduk atau mayoritas Bulak Banteng adalah orang Madura. Karena letak geografisnya juga berdekatan dengan
pulau Madura. Adapun gambaran demografis tersebut meliputi luas wilayah,
jumlah penduduk, tingkat pendidikan dan mata pencaharian masyarakat kecamatan kenjeran khususnya kelurahan Bulak Banteng surabaya
Kelurahan Bulak Banteng Surabaya : a.
Kelurahan Bulak Banteng mempunyai luas wilayah seluas 266.716 H, terletak Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya.
41