Komunikasi Kelompok Tingkat Pengetahuan

18 mendapatkan pelatihan – pelatihan tentang pencegahan dan penanganan gizi buruk dari kader – kader dan petugas kesehatan di wilayah setempat. Untuk mengatasi hal tesebut di atas, setiap kali mengadakan penyuluhan di daerah bulak banteng tentang gizi buruk hal ini dimaksudkan agar para ibu mengerti tentang pentingnya gizi bagi anak. Penyuluhan merupakan tempat atau wadah bagi para orang tua khususnya ibu, berusaha mensosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan anak dengan cara memberikan gizi yang cukup bagi anak – anak. Namun pada kenyataannya, masih banyak ibu – ibu yang tidak menyadari pentingnya menjaga kesehatan anak- anak, terutama tentang gizi yang mendorong peneliti untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat pengetahuan ibu rumah tangga di Bulak Banteng tentang gizi buruk. Karena semakin tinggi tingkat pengetahuan masyarakat khususnya para ibu rumah maka, diharapkan akan dapat menekan angka penderita gizi buruk di daerah tersebut. Sumber : Dinas Kesehatan 2007

2.1.12 Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari 2 orang Effendi 2003:75 . Apabila jumlah komunikasi lebih dari 3 orang maka cenderung dianggap komunikasi kelompok kecil. Sedangkan komunikasi kelompok besar disebut sebagai komunikasi publik. Dalam 19 komunikasi kelompok, komunikator relative mengenal komunikan dan dengan demikian juga antar komunikan.

2.1.13 Tingkat Pengetahuan

Tingkat adalah ukuran tinggi rendahnya sesuatu misalnya derajat, kelas, taraf, pendidikan, dan pengetahuan. Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, pengetahuan berasal dari kata “ tahu “, dimana arti pengetahuan itu sendiri adalah segala apa yang diketahui atau akan diketahui yang berkenaan suatu hal, dalam hal ini yang berhubungan dengan kegiatan penyuluhan. Definisi pengetahuan mengacu apakah seseorang cukup intens untuk mengetahui informasi dari suatu masalah tergantung kepada pengetahuan yang dimiliki seseorang mengenai masalah tersebut bagaiamana orang tersebut menanggapi dan memecahkan masalah tersebut secara jelas. Eriyanto,2000:239 Tingkat pada tingkat pengetahuan di sini adalah variabel ; pengetahuan adalah konsep yang merupakan salah satu atribut dari perubahan yang terjadi dari efek komunikasi massa yang diklasifikasikan ke dalam efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami dipersepsi oleh khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan , ketrampilan atau informasi. Rakhmat, 2004 : 219. Efek kognitif berkaitan dengan pikiran atau penalaran sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti dan yang hanya bingung menjadi jelas. 20 Pengertian lain menyebutkan bahwa tingkat pengetahuan adalah suatu konsep yang merupakan salah satu akibat dari perubahan yang terjadi, yang diklasifikasikan ke dalam efek kognitif. Dari efek kognitif itulah terjadi bila ada perubahan pada apa yang ia ketahui, dipahami atau dipesepsi oleh khalayak serta juga terkait dengan penstrasmian pengetahuan Rakhmat, 2001 : 67. Dengan diadakannya penyuluahan tersebut diharapkan tingkat pengetahuan ibu-ibu rumah tangga sebagai peserta penyuluhan dapat lebih meningkat demi terciptanya masyarakat sehat. Tingkat pengetahuan ini akan di ukur berdasarakan kemampuan ibu- ibu dalam menerima informasi yang disampaikan oleh para penyuluh. Para ibu – ibu biasanya kurang mengetahui fungsi dan manfaat posyandu. Terkadang ibu – ibu juga merasa enggan untuk datang ke posyandu. waktu yang diluangkan untuk datang pun sangat minim. Hal ini juga menjadi penyebab. Di dalam penyuluhan posyandu sebelum dimulai anak –anak usia balita selalu ditimbang terlebih dahulu kemudian dicatat dalam KMS Kartu Menuju Sehat . Apabaila pada waktu posyandu anak tersebut mengalami sakit maka pihak posyandu akan memberikan surat pengantar untuk bisa ditujukan langsung kepada puskesmas terdekat. Penyuluhan biasanya dilakukan secara terkonsep oleh para kader agar materi yang disampaikan nantinya akan bisa diterima oleh para ibu- ibu. Materi yang disampaikan adalah materi tentang gizi : 21 1. Kekuarngan protein : Istilah untuk kurang gizi. Cara mengetahuinya adalah denagn melihat catatan KMS apabila berat balita di bawah BGM berarti anak kurang gizi atau menderita KEP. 2. Lumpuh layu Polio : Penyakit lumpuh yang disebabkan oleh virus volio yang menyebabkan kaki anak menjadi layu atau lemas dan biasanya datang mendadak. Hal ini akan menjadi cacat pada anak samapi ia dewasa seumur hidup . Cara mencegahnya adalah dengan memberikan imunisasi polio pada anak. 3. Asi ekslusif : Pemberian asi saja pada bayi berumur 0-4atau 6 bulan tanpa memberikan makanan atau minuman lain. Menurut ahli kesehatan, bayi pada usia tersebut sudah terpenuhi gizinya hanya dengan ASI saja. Manfaat ASI eksklusif yaitu agar bayi kebal terhadap berbagai penyakit pada usia selanjutnya. 4. Makanan pendamping ASI : Makanan lain selain ASI yang diberiakn untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. ASI dianjurkan sampai bayi berusia 2 tahun. Tetapi setelah bayi berusia diatas 4 atau 6 bulan sampai 2 tahun, kebutuhan gizi bayi tidak lagi bisa terpenuhi oleh ASI saja sehingga harus diberi MP-ASI yang sesuai tingkat usia bayi. 5. Pemberian Makanan Tambahan PMT : Pemberian makanan tambahan , khususnya bagi yang kekurangan gizi. 22 6. Berikan ASI saja secara eksklusif pada bayi berusia 0 samapi 4 atau 6 bulan karena gizinya cukup dan akan meningkatkan kekebalan bayi terhadap penyakit. 7. Berikan bubur beras merah sebagai makanan pertama bayi karena bahan ini merupakan makanan yang sangat baik bagi gizi bayi. 8. Jangan biasakan anak jajan, karena nantinya mereka menjadi tidak suka sayuran atau makanan dirumah yang rasanya tidak segurih makanan jajanan. 9. Peliharalah kebersihan lingkungan dengan cara memanfaatkan dan merawat jamban agaranak tidak kurang gizi akibat penykit cacingan atau mencret. Hal tersebut dilakukan oleh para kader agar bisa bermanfaat dan dilakukan oleh para ibu-ibu di dalam kehidupan sehari – hari. Agar tidak ada lagi perihal gizi buruk di Indonesia. Penyampaian pesan tersebut dilakukan agar anak – anak di usia dini tidak terserang gizi buruk. Fenomena dalam penelitian ini adalah penyampaian pesan dari para penyuluh atau para kader posyandu agar ibu- ibu tetap memperhatikan tumbuh kembang anak di usia dini. 23

2.1.14 Pentingnya Asi Ekslusif dan Makanan Tambahan Pendamping Asi

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK PADA Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk Pada Daerah Endemis Dan Non Endemis DBD Di Kecamatan Karanganyar.

0 2 18

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL SEBELUM DAN SETELAH DIBERIKAN PENYULUHAN TENTANG ANEMIA GIZI BESI Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum dan Setelah diberikan Penyuluhan tentang Anemia Gizi Besi dengan menggunakan Media Booklet di Puskes

0 3 18

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “JAMPERSAL” DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Keluruhan Sawahan Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat “Jampersal” Di Televisi).

0 1 80

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “JAMPERSAL”DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Keluruhan Sawahan Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat “Jampersal” Di Televisi).

0 0 80

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG SOSIALISASI POSYANDU LANSIA.

0 0 8

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN PRENAGEN (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Surabaya Tentang Iklan Prenagen di Televisi).

0 0 96

ANALISIS HUKUM POSITIF TERHADAP PANDANGAN TOKOH MASYARAKAT TENTANG LEGALITAS PRAKTIK POLIGAMI DI BULAK BANTENG WETAN KECAMATAN KENJERAN KOTA SURABAYA.

0 3 81

MEMBANGUN KAMPUNG HIJAU BERSINAR : UPAYA PENDAMPINGAN DALAM MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT KAMPUNG KUMUH DI BULAK BANTENG LOR I KELURAHAN BULAK BANTENG KECAMATAN KENJERAN SURABAYA.

0 5 139

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG GIZI DI DAERAH BULAK BANTENG KECAMATAN KENJERAN SURABAYA

0 0 16

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN PRENAGEN (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Surabaya Tentang Iklan Prenagen di Televisi)

0 0 23