26
kekurangan vit.A, Rakhitis kekurangan vit.D. www.Dinas
Kesehatan 2007
2.2 Teori S-O-R
Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini berasal dari kajian psikologi. Tidak mengherankan apabila kemudian
menjadi salah satu teori komunikasi, sebab obyek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu : manusia yang jiwanya meliputi
komponen – komponen ; sikap, opini, perilaku, kognisi, dan konasi Effendy, 2003 : 115. Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah
reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi
komunikan. Selain itu, teori ini menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi pada pihak penerima sebagai akibat dari komunikasi. Dampak atau pengaruh
yang terjadi merupakan suatu reaksi tertentu dari rangsangan tertentu Sendjaja, 1999:71. Dengan demikian, besar kecilnya pengaruh serta dalam
bentuk apa pengaruh tersebut terjadi, tergantung pada isi dan penyajian stimulus.
Unsur – unsur dalam model ini adalah : a.
Pesan Stimlus, merupakan pesan yang di sampaikan komunikator kepada komunikan. Pesan yang disampaikan tersebut dapat berupa
lambang atau tanda.
27
b. Komunikan Organism, merupakan keadaan komunikan di saat
menerima pesan. Pesan yang disampaikan komunikator di terima sebagai informasi, dan komunikan akan memperhatikan informasi yang
disampaikan komunikator. Perhatian disini di artikan bahwa komunikan akan memperhatikan setiap pesan yang disampaikan melalui tanda atau
lambang. Selanjutnya, komunikan mencoba untuk mengartikan dan memahami setiap pesan yang disampaikan oleh komunikator.
c. Efek Response, merupakan dampak dari pada komunikasi. Efek dari
komunikasi adalah perubahan sikap, yaitu : sikap afektif,kognitif,dan konatif. Efek kognitif merupakan efek yang ditmbulkan setelah adanya
komunikasi. Efek kognitif berarti bahwa setiap informasi menjadi bahan pengetahuan bagi komunikan Effendi , 2003 : 118
Suatu stimulus dalam situasi tertentu dapat berupa objek dalam ligkungan, suatu pola penginderaan atau pengalaman atau kombinasi dari
ketiganya. Sifat khas stimulus adalh konsep yang komplek, yang berbeda dari satu situasi dengan situasi yang lain dan akan mempengaruhi
pemahaman kita tentang fenomena yang dijelaskan. Sedangkan Organisme yang menjadi perantara stimulus dan respon merupakan konsep kotak hitam
yang hanya diamati dalam artian perilaku yang dihasilkan. Karena itu kita hanya mengamati perilaku eksternal dan menganggapnya sebagai
manefestasi dari keadaan internal organisme tersebut. Sedangkan R merupakan response tertentu tehadap peristiwa stimulus. Menurut stimulus
28
– Response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, seingga seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Untuk lebih jelasnya dapat dlihat melalui gambar sebagai berikut :
Organisme: -Perhatian
-Pengertian -Penerimaan
Response STIMULUS
Gambar 2.1 Model Teori S-O-R Effendy, 2003:255
Teori S – O – R menjadi landasan pada penelitian ini karena terdapat kesesuaian antara unsur – unsur dari teori tersebut dengan topik yang
diangkat, yaitu tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang gizi buruk dikecamatan Kenjeran daerah Bulak Banteng Surabaya. Kesesuain yang
dimaksud : 1.
Stimulasi, berupa isi pesan dari kader penyuluh tentang tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang gizi buruk.
2. Organisme, berupa komunikan ibu rumah tangga di Bulak Banteng di
Surabaya sebagai pendengar yang memperhatikan, mengerti kemudian menerima isi pesan.
29
3. Respon, berupa efek pengetahuan dengan tingkat tertentu dari kader
posyandu yang kemudian disampaikan kepada para ibu-ibu rumah tangga, sehingga setelah hal tersebut ibu-ibu rumah tangga diharapkan
mengerti tentang gizi buruk. Menurut gambar dari model di atas menunjukkan bahwa stimulus atau
pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin saja terjadi penolakan. Dalam tahapan berikutnya bila
komunikan menerima stimulus atau pesan yang disampaikan maka akan memperhatikan. Proses selanjutnya komunikan tersebut mengerti dari pesan
yang telah di sampaikan. Dan proses terakhir adalah kesediaan diri komunikan untuk mengubah sikap yang menandakan keberhasilan dalam
proses komunikasi Effendy, 2003 : 56 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan muncul dari
adanya proses berfikir dan pemahaman individu terhadap objek, dengan adanya proses tersebut maka menimbulkan kesadaran individu terhadap
objek. Proses berfikir tersebut menunjuk pada kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang, sebagai pengganti obyek dan peristiwa
Rakhmat, 1999 : 68. Pada tahap ini individu akan membuka memorinya, sesuai dengan pengalamannya terhadap obyek. Pada tahap ini, ia sadar
terhadap obyek yang dihadapinya tersebut. Dan pada tahap terakhir, ia menyimpan ke dalam ingatannya dan dijadikan pengetahuan. Proses
selanjutnya, timbullah perasaan suka atau tidak suka terhadap obyek. Individu akan menyelesaikan atau memilih, dan dari pilihan tersebut
30
diyakininya. Setelah itu ia akan membeli atau menggunakan sebagai hasil dari keputusannya Effendy, 1993 : 256
2.3 Kerangka Pikir