Kerangka Pikir TINJAUAN PUSTAKA

30 diyakininya. Setelah itu ia akan membeli atau menggunakan sebagai hasil dari keputusannya Effendy, 1993 : 256

2.3 Kerangka Pikir

Fenomena komunikasi dalam penelitian ini adalah adanya penyampaian pesan dari pihak posyandu yang merupakan tempat atau sumber informasi di tingkat yang rendah untuk memberikan penyuluhan kepada para ibu – ibu tentang gizi buruk pada balita. Tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah tentang gizi buruk merupakan hal yang membuat terjadinya gizi buruk pada para balita. Namun pada kenyataannya, masih banyak ibu – ibu di Indonesia yang tidak menyadari pentingnya menjaga kesehatan si anak. Hal tersebut yang mendorong peneliti untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengetahuan ibu rumah tangga wilayah Bulak Banteng tentang asupan gizi pada balita, karena semakin tinggi tingkat pengetahuan masyarakat khususnya para ibu rumah tangga yang memiliki balita tentang pentingnya pemberian gizi seimbang bagi balita diharapkan akan dapat menekan angka penderita gizi buruk di Indonesia. Selanjutnya tingkat pengetahuan masyarakat akan digolongkan pada kategori tinggi, sedang atau rendah. Dalam hal ini Teori S-O-R menyebutkan bahwa efek yang ditimbulkan merupakan reaksi khusus terhadap stimuli khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan kesesuaian pesan dan reaksi komunikan. Efek yang ditimbulkan dari media massa salah satunya adalah efek kognisi. 31 Dan efek kognitif tersebut berarti bahwa setiap informasi menjadi bahan pengetahuan bagi komunikan. Dampak atau pengaruh yang terjadi merupakan suatu reaksi tertentu drai rangsangan tertentu Sendjaja, 1997: 71. Dan definisi dari efek kognisi tersebut adalah perubahan pengetahuan. Stimulus Penyuluhan gizi buruk yang berupa : Isi pesan tentang pengetahuan gizi buruk Respon Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga daerah Bulak Banteng tentang gizi tinggi, sedang, rendah setelah mendapat penyuluhan Organisme Ibu Rumah Tangga 1. Perhatian 2. Pengertian 3. Penerimaan Gambar : Bagan kerangka berpikir tingkat pengetahuan Ibu-ibu Rumah Tangga di Bulak Banteng di Surabaya tentang “Gizi Buruk”

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan indikator- indikator dari variable-variabel penelitian. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif dengan tujuan melukiskan secara sistematis fakta dan karakteristik populasi secara faktual dan cermat Rakhmat, 1999:22 . Penelitian ini dipusatkan untuk mengetahui tingkat pengetahuan para ibu rumah tangga tentang penyuluhan para kader posyandu yang berkaitan dengan gizi buruk. Untuk dapat mempermudah pengukurannya, maka dapat dioperasionalkan sebagai berikut :

3.1.1 Penyuluhan Sebagai Suatu Media Pendidikan

Penyuluhan adalah kegiatan komunikasi yang melibatkan dua belah pihak yaitu komunikator dan komunikan dalam proses penyampaian pesan. Penyuluhan pada penelitian ini yaitu kegiatan pemberian semua informasi dari pihak Dinas Kesehatan Kota Surabaya selaku penyelenggara kepada ibu-ibu kader Posyandu di Surabaya tentang kegiatan penyuluhan revitalisasi Posyandu. Seperti yang diungkap oleh Omar Malik 1990:4 bahwa konsep pendidikan dewasa ini harus mengacu pada penyiapan tenaga siap pakai dan adaptif. Ungkapan ini mengisyaratkan bahwa pendidikan itu 32

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK PADA Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk Pada Daerah Endemis Dan Non Endemis DBD Di Kecamatan Karanganyar.

0 2 18

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL SEBELUM DAN SETELAH DIBERIKAN PENYULUHAN TENTANG ANEMIA GIZI BESI Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum dan Setelah diberikan Penyuluhan tentang Anemia Gizi Besi dengan menggunakan Media Booklet di Puskes

0 3 18

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “JAMPERSAL” DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Keluruhan Sawahan Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat “Jampersal” Di Televisi).

0 1 80

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “JAMPERSAL”DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Keluruhan Sawahan Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat “Jampersal” Di Televisi).

0 0 80

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG SOSIALISASI POSYANDU LANSIA.

0 0 8

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN PRENAGEN (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Surabaya Tentang Iklan Prenagen di Televisi).

0 0 96

ANALISIS HUKUM POSITIF TERHADAP PANDANGAN TOKOH MASYARAKAT TENTANG LEGALITAS PRAKTIK POLIGAMI DI BULAK BANTENG WETAN KECAMATAN KENJERAN KOTA SURABAYA.

0 3 81

MEMBANGUN KAMPUNG HIJAU BERSINAR : UPAYA PENDAMPINGAN DALAM MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT KAMPUNG KUMUH DI BULAK BANTENG LOR I KELURAHAN BULAK BANTENG KECAMATAN KENJERAN SURABAYA.

0 5 139

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG GIZI DI DAERAH BULAK BANTENG KECAMATAN KENJERAN SURABAYA

0 0 16

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN PRENAGEN (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Surabaya Tentang Iklan Prenagen di Televisi)

0 0 23