Pengetahuan Merek Induk .1 Pengertian Pengetahuan Merek Induk

22 strategi ini dilakukan dalam bentuk kemasan bersama, maka setiap merek tersebut memililki harapan dapat menjangkau konsumen baru dengan mengaitkannya dengan merek lain. Strategi apapun yang akan dilakukan oleh perusahaan untuk menguatkan merek yang dimilikinya sangat tergantung pada positioning- nya di pasar. Untuk itu positioning merek tersebut harus dievaluasi secara terus-menerus di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat, sehingga perusahaan dapat melakukan repositioning. Repositioning dapat terjadi karena setiap saat selera konsumen selalu berubah. Prferensi konsumen terus berubah seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan keinginan. Perluasan merek akan berhasil apabila : asosiasi-asosiasi merek yang kuat memberikan poin pembeda dan keuntungan untuk perluasan. Perluasan tersebut membantu merek-merek inti dengan cara menguatkan asosiasi-asosiasi kunci, menghindari asosiasi-asosiasi negatif, dan menimbulkan pengenalan merek asosiasi negatif akan muncul apabila merek hanya mengandalkan kesan kualitas, sehingga rentan terhadap persaingan. 2.2.3 Pengetahuan Merek Induk 2.2.3.1 Pengertian Pengetahuan Merek Induk Menurut Keller, 2003 pengetahuan merek induk didefinisikan sebagai adanya informasi tentang merek induk dalam ingatan memory konsumen, beserta dengan assosiasi-assosiasi yang berkaitan dengan 23 merek induk tersebut. Informasi yang direkam dalam ingatan konsumen itu dapat berbentuk informasi verbal, visual, abstrak atau contextual. Sutantio 2004 : 245 menyatakan bahwa sebuah merek yang telah ada melahirkan suatu brand extention yang disebut dengan merek induk parent brand. Keller, 2003 juga menyatakan bahwa pengetahuan merek dapat terbagi menjadi dua komponen yaitu brand awareness dan brand images. Dengan demikian pengetahuan konsumen tentang merek dibutuhkan untuk mengevaluasi merek tersebut. Dalam kaitannya dengan brand extension, consumer dapat lebih mudah mengevaluasi dan menilai persepsi kecocokan dari produk yang menggunakan brand extension dengan memiliki pengetahuan tentang merek induknya. Strategi brand extention berfokus pada pentingnya asosiasi yang sesuai serta adanya persepsi kecocokan antara merek induk dengan merek extentionnya, namun demikian tetap terdapat perbedaan-perbedaan dalam menentukan dimensi dari kecocokan itu sendiri. Persepsi kecocokan ini terdiri dari beberapa komponen yaitu kemiripan similarity, kesamaan tipe typically, keterkaitan relatedness dan konsistensi konsep merek atau brand concept consistency Aaker dan Keller dalam Barata 2007; 66. Adanya perbedaan-perbedaan ini seringkali menyebabkan kerancuan dalam penggunaan istilah, walaupun sebenarnya perbedaan diantara istilah-istilah tersebut tidak terlalu signifikan, kecuali pada brand concept consistency. 24 Park et al.1991 dan de Magalhaes Serra et al.1999 didalam Barata, 2007 : 66 mengajukan istilah brand concept consistency untuk mengukur kecocokan antara merek induk dengan merek extension nya. Dapat dikatakan juga bahwa brand concept berkaitan dengan citra yang melekat pada merek. Bagi merek induk, brand extension dapat menikmati manfaat seperti: peningkatan citra merek, menambah basis pelanggan merek, meningkatkan cakupan pasar dari merek, revilitasi merek. Keuntungan ini tidak diraih begitu saja agar berpeluang lebih besar untuk berhasil, brand extension harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1 Merek induk memiliki asosiasi yang favorable dibenak konsumen, 2 Terdapat kesesuian antara merek induk dengan produk extension-Nya. Indikator pengetahuan merek induk dalam jurnal Barata 2007 : 69, yaitu : a. Brand Awareness kesadaran merek: kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek bagian dari suatu kategori produk tertentu. b. Brand Image citra merek: bagaimana merek dipersepsikan oleh konsumen. c. Brand Atitude sikap merek: sikap konsumen positif atau negatif terhadap suatu merek. 25 2.2.4 Perluasan Merek Brand Extension 2.2.4.1 Pengertian Perluasan Merek

Dokumen yang terkait

Pengaruh brand knowledge, persepsi kualitas, dan innovativeness terhadap minat beli: studi kasus pada pengguna smartphone android lenovo di Wilayah Jakarta Selatan

0 8 139

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen terhadap Perluasan Merek (Brand Extension) pada Shampoo Merek Lifebuoy (Studi Kasus di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha).

0 1 21

Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Pasar Swalayan Yomart terhadap Minat Beli Konsumen Bandung.

0 1 21

Pengaruh iklan dan brand image terhadap minat beli konsumen, dengan brand image sebagai variabel mediasi: kasus calon konsumen shampoo dove di pusat perbelanjaan: Gardena Department Store.

5 61 133

PENGARUH PENGETAHUAN MEREK INDUK, PERSEPSI KUALITAS, DAN INOVASI TERHADAP SIKAP BRAND EXTENSION DAN INTENSI MEMBELI SHAMPO DOVE HAIR THERAPY SYSTEM SERIES ( Studi Pada Konsumen Giant Hypermarket Margorejo di Surabaya ).

0 2 95

PENGARUH PENGETAHUAN MEREK INDUK DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP SIKAP BRAND EXTENSION DAN DAMPAKNYA PADA INTENSI MEMBELI PRODUK KECAP SEDAAP DI SURABAYA.

0 5 82

PENGARUH PENGETAHUAN MEREK INDUK DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP SIKAP BRAND EXTENSION DAN DAMPAKNYA PADA INTENSI MEMBELI PRODUK KECAP SEDAAP DI SURABAYA SKRIPSI

0 0 24

PENGARUH PENGETAHUAN MEREK INDUK, PERSEPSI KUALITAS, DAN INOVASI TERHADAP SIKAP BRAND EXTENSION DAN INTENSI MEMBELI SHAMPO DOVE HAIR THERAPY SYSTEM SERIES ( Studi Pada Konsumen Giant Hypermarket Margorejo di Surabaya )

0 0 19

SKRIPSI ANALISIS PENGETAHUAN MEREK INDUK DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP SIKAP BRAND EXTENSION PADA MINAT BELI SHAMPOO DOVE DI GADING INDAH SWALAYAN MOJOKERTO

0 0 24

Analisis persepsi konsumen terhadap perluasan merek [brand extension] Eiger - USD Repository

0 2 145