Tabel 4.9 : Hasil Pengujian Heterokedastisitas
Variabel Taraf Signifikasi
Dari Korelasi Rank Spearman
Taraf
Uji Kesimpulan
Pemahaman Wajib Pajak Orang Pribadi X
1
0,478 0,05
Homoskedastisitas Kesadaran Wajib Pajak Orang
Pribadi X
2
0,441 0,05
Homoskedastisitas Persepsi Wajib Pajak Orang
Pribadi Mengenai Petugas Pajak X
3
0,927 0,05
Homoskedastisitas
Sumber : Lampiran 11
Dari hasil pengujian heterokedastisitas diperoleh tingkat signifikansi dari korelasi Rank Spearman lebih besar dari taraf level
of signifikan yaitu 5 0,05.
c. Autokorelasi
Autokorelasi dapat didefinisika n sebagai “korelasi antara data
observasi yang diurutkan berdasarkan urut waktu data time series atau data yang diambil pada waktu tertentu data cross-sectional
” Gujarati, 1995:201. Untuk mengujji variabel-variabel yang diteliti apakah terjadi
autokorelasi atau tidak dapat digunakan uji Durbin Watson, yaitu dengan cara membandingkan nilai Durbin Watson yang dihitung dengan nilai Durbin
Watson dL dan du dalam tabel. Distribusi penetuan keputusan dimulai dari 0 nol sampai 4 empat.
Kaidah keputusan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
Jika d lebih kecil daripada d
L
atau lebih besar daripada 4-d
L
, maka hipotesis nol ditolak yang berarti terdapat autokorelasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Jika d teletak antara d
U
dan 4-d
U
, maka hipotesis nol diterima yang berarti tidak ada autokorelasi.
3. Jika nilai d terletak antara d
L
dan d
U
atau antara 4-d
L
dan 4-d
U
maka uji Durbin-Watson tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti, untuk
nilai-nilai ini tidak dapat disimpulkan ada tidaknya autokorelasi di antara faktor-faktor penganggu.
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi dalam model penelitian maka perlu dilihat nilai DW tabel. Diketahui jumlah variabel bebas adalah 3
k=3 dan banyaknya data adalah n=100 sehingga diperoleh nilai DW tabel adalah sebesar d
L
= 1,613 dan d
U
= 1,736 Berdasarkan hasil analisis Penggunaan Tekonologi Informasi, maka dalam
model regresi ini tidak terjadi gejala autokorelasi karena nilai DW tes yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10. Tes Autokorelasi
Variabel Nilai
DW Test
Ketentuan Daerah Keterangan
Kepatuhan Wajib Pajak 1,929
– 1,613 ada auto korelasi 1,613
– 1,736 daerah ketidak pastian 1,736
– 2,264 tidak ada autokorelasi 2,264
– 2,387 daerah ketidak pastian 2,387- 4 ada autokorelasi
Daerah Tidak ada
Autokorelasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
d. Normalitas