Uji Coba Alat Ukur

Tabel 2 Blue Print Skala Komunikasi Seksual No Aspek Komunikasi Seksual Favorable Unfavorable Jumlah 1. Perilaku seksual 7 3 10 2. Peningkatan kualitas hubungan 8 2 10 3. Nilaipandangan terhadap seksualitas 9 1 10 4. Pengalaman seksual 5 5 10 Total 29 11 40 Pilihan jawaban didalam skala komunikasi seksual, meliputi: Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Sistem pemberian nilai dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3 Sistem Penilaian Skala Komunikasi Seksual Jawaban Pernyataan Favorable Unfavorable Sangat Sesuai SS 4 1 Sesuai S 3 2 Tidak Sesuai TS 2 3 Sangat Tidak Sesuai STS 1 4

F. Uji Coba Alat Ukur

Peneliti melakukan uji coba terhadap skala yang akan digunakan dalam mengumpulkan data penelitian, yakni skala komunikasi seksual dan religion scale. Uji coba tersebut bertujuan agar hasil pengukuran melalui sejumlah item pada skala yang akan peneliti gunakan memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan. Subjek yang digunakan dalam uji coba memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian, yakni perempuan yang telah menikah. Pelaksanaan uji coba berupa penyebaran kuesioner berlangsung dari tanggal 11 Maret 2015 hingga tanggal 18 Maret 2015. Skala uji coba terdiri dari skala komunikasi seksual yang memuat 40 item dan religion scale yang memuat 25 item, kemudian disebarkan kepada 30 orang perempuan menikah yang berada di kota Yogyakarta. Setelah kuesioner kembali pada peneliti, hasil jawaban responden kemudian dianalisis menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. 1. Validitas Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan ketepatan dan kecermatan dari suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar, 1992. Peneliti menggunakan validitas isi didalam penelitian ini. Validitas isi adalah validitas yang diestimasi dengan menggunakan analisis rasional atau penilaian dari seorang ahli Azwar, 1992. Ahli yang memberikan penilaian dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing skripsi. Penilaian pada skala tersebut berdasarkan kesesuaian antara seluruh item yang disusun dengan aspek-aspek dari variabel yang hendak diukur. 2. Seleksi Item Dalam memperoleh item-item yang baik maka dilakukan seleksi terhadap sejumlah item yang telah disusun oleh peneliti. Seleksi item dilakukan dengan melihat daya beda yang dimiliki setiap item. Daya beda atau daya diskriminasi adalah suatu nilai yang menunjukkan sejauh mana item dapat membedakan antara indivisu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2009. Sebagai contoh, pada skala komunikasi seksual yang disusun oleh peneliti, item dengan daya beda yang tinggi adalah item yang dapat membedakan antara individu yang memiliki kemampuan komunikasi seksual yang tinggi dengan individu yang memiliki kemampuan komunikasi seksual yang rendah. Daya beda diuji dengan menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skala. Hasil dari penghitungan tersebut menghasilkan sebuah parameter yang disebut koefisien korelasi item total r ix Azwar, 2009. Item yang baik adalah item yang memiliki koefisien korelasi item total ≥ 0,30. Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan,religion scale memiliki 24 item yang layak digunakanLampiran. 5, kemudian skala komunikasi seksual memiliki 24 item yang layak digunakan Lampiran. 6. Dikarenakan hanya 1 item yang tidak lolos seleksi pada religion scale, peneliti memutuskan untuk tetap menggunakan ke-25 item pada skala tersebut. Blue print skala komunikasi seksual dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4 Blue Print Penulisan Item Setelah Pelaksanaan Uji Coba No Aspek Komunikasi Seksual Favorable Unfavorable Jumlah 1. Perilaku seksual 6 6 2. Peningkatan kualitas hubungan 6 1 7 3. Nilaipandangan terhadap seksualitas 7 7 4. Pengalaman seksual 3 1 4 Total 22 2 24 3. Reliabilitas Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan Noor, 2011. Suatu alat ukur dapat dikatakan mantap atau konsisten apabila menunjukkan hasil yang sama setiap kali dilakukan pengukuran dalam kondisi yang sama Noor, 2011. Peneliti menggunakan pendekatan α Cronbach untuk menguji nilai reliabilitas pada hasil uji coba skala. Hasil perhitungan menunjukkan skala komunikasi seksual memiliki koefisien reliabel sebesar 0,890, sedangkan religion scale memiliki koefisen reliabel sebesar 0,924. Berdasarkan hasil tersebut, skala komunikasi seksual dan religion scale dapat dikatakan reliabel.

G. Metode Analisis Data