pada skala ini, menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat religiusitas yang semakin tinggi pula.
2. Komunikasi Seksual Komunikasi seksual adalah suatu kemampuan untuk mendiskusikan
berbagai aspek kehidupan seksual, seperti keterbukaan diri, hasrat seksual, ajakan seksual, kenikmatan seksual, maupun aktivitas seksual sebelumnya
kepada pasangan baik secara verbal maupun non-verbal. Tingkat komunikasi seksual diukur menggunakan skala komunikasi seksual yang
disusun sendiri oleh peneliti melalui survey pendahuluan mengenai komunikasi seksual. Faktor-faktor didalam skala komunikasi seksual
terdiri dari
perilaku seksual,
peningkatan kualitas
hubungan, pandangannilai terhadap seksualitas, dan pengalaman seksual. Semakin
tinggi skor yang diperoleh subjek dalam skala komunikasi seksual, menunjukkan tingkat komunikasi seksual yang tinggi pada diri subjek.
Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh subjek, hal tersebut menunjukkan tingkat komunikasi seksual yang rendah pula pada diri
subjek.
D. Subjek Penelitian
Metode pengambilan sampel menggunakan sampling insidental, yang merupakan suatu teknik penentuan sampel dengan menggunakan orang-orang
yang kebetulan ditemui oleh peneliti dan cocok dijadikan sebagai sampel Sugiyono, 2003. Peneliti memilih perempuan dewasa yang telah menikah
sebagai subjek didalam penelitian ini. Pemilihan kriteria tersebut berdasarkan atas pertimbangan bahwa perempuan menikah memiliki frekuensi yang aktif
dalam hubungan seksual, sehingga akan lebih membantu peneliti dalam memahami variabel komunikasi seksual. Subjek penelitian yang dipilih oleh
peneliti berkisar pada usia 18 – 60 tahun berdasarkan atas kriteria usia dewasa
awal hingga dewasa madya Hurlock, 1980.
E. Metode Pengumpulan Data
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai cara yang ditempuh oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan alat berupa skala pengukuran sikap jenis Likert. Skala Likert merupakan skala yang bertujuan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi terhadap fenomena sosial Sugiyono, 2003. Peneliti menggunakan religion scale, survey terhadap komunikasi seksual dan skala
komunikasi seksual dalam pengumpulan data penelitian. Religion scale bertujuan untuk mengukur tingkat religusitas pada perempuan menikah.
Kemudian, survey terhadap komunikasi seksual bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk komunikasi seksual yang terjadi secara aktual pada masyarakat
Indonesia. Skala komunikasi seksual merupakan skala yang bertujuan untuk mengukur tingkat komunikasi seksual yang dimiliki oleh perempuan menikah.
1. Religion Scale Peneliti memilih religion scale berdasarkan atas artikel reviu
terhadap berbagai pengukuran yang digunakan didalam penelitian bidang
psikologi King dan Crowther, 2004. Pada artikel tersebut, disajikan beberapa alat ukur religiusitas dan spiritualitas beserta tujuan konseptual
yang dapat dipahami. Menurut King dan Crowther, sejumlah alat ukur tersebut telah memiliki kontribusi teoritis dan empiris yang unik terhadap
literatur di bidang religi. King dan Crowther menyatakan pula bahwa terdapat izin yang memperbolehkan para peneliti untuk menggunakan
sejumlah alat ukur yang ditinjau ulang didalam artikel tersebut. Religion scale dimaksudkan untuk mengukur sikap terhadap
keyakinan dan praktek religius Kauffman dalam King Crowther, 2004. Tiga aspek besar didalam keyakinan yang akan diukur adalah 1 konsep
mengenai kodrat dan karakter ketuhanan; 2 doktrin yang berkenaan dengan kewajiban timbal balik dan keharusan antara ketuhanan dan
kemanusiaan; dan 3 tatanan perilaku yang dirancang agar sesuai dengan kehendak Tuhan dan untuk meyakinkan orang-orang percaya akan suara
hatinya bahwa apapun ganjaran yang akan diterima dan kebebasan dari hukuman di dunia bergantung pada imannya. Tahap awal dalam
penyusunan skala ini dilakukan dengan mengumpulkan sekitar 200 pernyataan singkat terkait dengan berbagai keyakinan dan praktik religius
yang kebanyakan diperoleh dari penerbitan dengan topik mengenai keyakinan Bardis, 1961.
Skala ini terdiri dari 25 aitem yang seluruhnya merupakan item favorable.Religion scale diterjemahkan dengan menggunakan teknik back-
translation oleh 1 orang dengan ketentuan bahwa orang tersebut pernah
tinggal di luar negeri, dalam hal ini negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa nasional. Teknik penerjemahan ini dilakukan
dengan menerjemahkan kembali skala yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Setelah diterjemahkan kembali kedalam bahasa Inggris,
item-item pada skala tersebut kemudian dibandingkan dengan item-item pada skala asli untuk melihat apakah terdapat makna yang tidak sama.
Item-item yang dihasilkan melalui back-translation diperiksa kembali oleh dosen pembimbing skripsi.
Rentang nilai pada skala ini berkisar dari angka 0 sampai 4. Angka 0 menunjukkan respon sangat tidak setuju, angka 1 menunjukkan respon
tidak setuju, angka 2 menunjukkan respon ragu-ragu, angka 3 menunjukkan respon setuju, dan angka 4 untuk menunjukkan respon yang
sangat setuju. Pemberian nilai pada skala ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1 Sistem Penilaian Religion Scale
Jawaban Pernyataan
Favorable Sangat Setuju SS
4 Setuju S
3 Ragu-ragu R
2 Tidak Setuju TS
1 Sangat Tidak Setuju STS
2. Survey terhadap Komunikasi Seksual Skala penelitian mengenai komunikasi seksual yang kebanyakan
dilakukan di luar negeri dirasa kurang relevan dengan kondisi budaya masyarakat Indonesia yang sangat menjunjung tinggi nilai sopan santun.
Beberapa aitem pada skala yang peneliti temukan menuliskan nama bagian genital tubuh secara jelas. Peneliti merasa kurang pantas untuk
menggunakan skala tersebut, terlebih mengingat bahwa penelitian yang terkait bidang seksualitas menuntut kepercayaan penuh dari calon
responden untuk dapat berpartisipasi. Oleh karena itu, peneliti melakukan survey pendahuluan terhadap komunikasi seksual guna mengetahui
bentuk-bentuk komunikasi seksual yang terjadi didalam konteks masyarakat Indonesia.
Berdasarkan teori mengenai bentuk komunikasi yang dikemukakan oleh Johnson dalam Supratiknya, 1995, pesan didalam komunikasi dapat
disampaikan secara verbal melalui kata-kata, maupun secara nonverbal melalui ekspresi atau gerakan tubuh. Kemudian, peneliti menyusun angket
yang berisi enam pertanyaan terbuka mengenai bentuk komunikasi yang bertujuan untuk mengungkapkan segala pikiran, perasaan, atau pilihan
terkait kebutuhan seksualitas kepada pasangan. Tujuan dari pertanyaan terbuka yakni untuk memperoleh jawaban yang dalam dan bervariasi dari
responden. Didalam menyusun keenam pertanyaan survey tersebut, peneliti menggunakan pertimbangan dari expert judgment yang berasal
dari dosen pembimbing skripsi.
Selanjutnya angket disebarkan kepada 101 responden dewasa, 56 orang pria dan 55 orang wanita. Jawaban dari angket tersebut kemudian
dianalisis menggunakan teknik kualitatif untuk merumuskan tema umum mengenai komunikasi seksual yang secara relevan terjadi pada masyarakat
Indonesia. Peneliti dibantu oleh dosen pembimbing skripsi dalam proses analisis hasil angket tersebut hingga dapat merumuskan empat tema
umum. Lampiran.2 Keempat tema umum tersebut yaitu: 1 Perilaku seksual; 2 Peningkatan kualitas hubungan; 3 Nilai pandangan
terhadap seksualitas; dan 4 Pengalaman seksual. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh melalui survey tersebut, dapat peneliti simpulkan
bahwa komunikasi seksual pada masyarakat Indonesia mencakup empat pesan seksualitas yang ingin disampaikan kepada pasangan baik secara
verbal maupun nonverbal. 3. Skala Komunikasi Seksual
Skala komunikasi seksual terdiri dari 24 item yang disusun berdasarkan 4 aspek dari komunikasi seksual, yaitu komunikasi seksual
untuk mencapai “perilaku seksual”, komunikasi seksual untuk “peningkatan kualitas hubungan”, komunikasi seksual dalam
mengungkapkan “nilaipandangan terhadap seksualitas”, dan komunikasi seksual un
tuk menceritakan “pengalaman seksual”. 24 item skala ini merupakan item yang telah lolos seleksi dari 40 item yang diuji cobakan
terhadap 30 orang perempuan menikah. Blue print item sebelum diujicobakan adalah:
Tabel 2 Blue Print Skala Komunikasi Seksual
No Aspek
Komunikasi Seksual Favorable
Unfavorable Jumlah
1. Perilaku seksual
7 3
10 2.
Peningkatan kualitas hubungan
8 2
10 3.
Nilaipandangan terhadap seksualitas
9 1
10 4.
Pengalaman seksual 5
5 10
Total 29
11 40
Pilihan jawaban didalam skala komunikasi seksual, meliputi: Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai
STS. Sistem pemberian nilai dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3 Sistem Penilaian Skala Komunikasi Seksual
Jawaban Pernyataan
Favorable Unfavorable
Sangat Sesuai SS 4
1 Sesuai S
3 2
Tidak Sesuai TS 2
3 Sangat Tidak Sesuai STS
1 4
F. Uji Coba Alat Ukur