Keterangan: diisi dengan tanda cek √ yang sesuai dengan kategori
angka di bawah ini: Kategori:
4: sangat baik 2: cukup
3: baik 1: kurang
2. Projek, dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasi,
kemampuan menyelidiki
dan kemampuan
menginformasikan suatu hal secara jelas. Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan. Untuk itu guru
perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai. Menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.
3. Portofolio, pada dasarnya adalah menilai hasil karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu
periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru.
D. Persepsi Siswa
1. Pengertian Persepsi Siswa a. Persepsi
Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya baik
lewat penglihatan , pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa
persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi dan
bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi. Seperti yang dikatakan oleh David Krech bahwa persepsi adalah suatu proses kognitif
yang komplek dan menghasilkan suatu gambar unik tentang kenyataan yang barang kali sangat berbeda dari kenyataannya Thoha, 2005:142.
Menurut Branca 1964 persepsi merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus inderanya sehingga merupakan
sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu, karena itu dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan
stimulus sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan objek. Dengan persepsi individu akan menyadari tentang keadaan disekitarnya
dan juga keadaan diri sendiri Davidoff, 1981. Persepsi karena perasaan, kemampuan berpikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka
dalam mempersepsi sesuatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antara individu satu dengan individu lain. Persepsi itu bersifat
individual Davidoff 1981; Rogers 1965. Menurut Luthans persepsi adalah lebih kompleks dan luas jika dibandingkan dengan penginderaan.
Proses persepsi akan meliputi suatu interaksi yang sulit melalui kegiatan seleksi, penyusunan, dan penafsiran. Walaupun persepsi sangat tergantung
pada penginderaan data, proses kognitif, barangkali bisa menyaring, menyederhanakan atau mengubah secara sempurna data tersebut Thoha,
2005:143.
b. Siswa Pengertian siswa atau peserta didik menurut Abu Achmadi adalah
seseorang yang belum dapat dikatakan dewasa, ia memerlukan seseorang untuk membimbing dan juga berusaha sendiri untuk perlahan menemukan
jati diri dan kedewasaan. Siswa membutuhkan bimbingan agar menjadi lebih baik di depan Tuhan maupun di depan masyarakat dan untuk
negaranya. Jadi siswa belajar banyak hal dan mendapatkan bimbingan di dunia pendidikan. Pengertian siswa menurut UU RI No 20 Tahun 2003
dalam pasal 1 ayat 4 dijelaskan bahwa siswa atau peserta didik merupakan bagian dari masyarakat yang berusaha dalam mengembangkan
kemampuan lewat proses pendidikan pada jenjang tertentu. Dalam UU RI No 20 tahun 2003 ini disebutkan pula kewajiban siswa atau peserta didik,
yaitu: 1 memelihara norma-norma pendidikan agar kelangsungan proses dan keberhasilan pendidikan dapat terjamin; dan 2 membayar biaya
pendidikan kecuali bagi beberapa orang dengan ketentuan tertentu yang dapat memperoleh pendidikan secara gratis atau mendapatkan beasiswa.
Berdasarkan pengertian di atas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa pengertian persepsi siswa adalah proses yang dilakukan oleh
peserta didik secara individu dalam merespon atau menginterprestasikan suatu informasi yang melibatkan alat indera penglihatan, pendengaran,
penghayatan, perasaan dan penciuman dalam kegiatan belajar maupun kegiatan yang lainnya.
2. Subproses Dalam Persepsi Menurut Thoha 2005:145-147 ada beberapa subproses dalam persepsi
yang dapat dipergunakan sebagai bukti bahwa persepsi itu merupakan hal yang komplek dan interaktif. Subproses dalam persepsi meliputi: a stimulus
atau situasi yang hadir, persepsi diawali ketika seseorang dihadapkan dengan suatu situasi atau suatu stimulus. Situasi yang dihadapi itu mungkin bisa
berupa stimulus penginderaan dekat, langsung atau berupa bentuk lingkungan sosiokultur dan fisik yang menyeluruh; serta b registrasi, interprestasi, dan
umpan balik feedback, dalam masa registrasi suatu gejala yang nampak adalah mekanisme fisik yang berupa penginderaan dan syaraf seseorang
terpengaruh, kemampuan fisik untuk mendengar dan melihat akan mempengaruhi persepsi. Dalam hal ini seseorang mendengar atau melihat
informasi terkirim kepadanya. Mulailah ia mendaftar semua informasi yang terdengar atau terlihat padanya, subproses berikutnya yang bekerja adalah
interpretasi, merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang amat penting. Proses interpretasi ini tergantung pada cara pendalaman learning, motivasi
dan kepribadian seseorang yang berbeda dengan orang lain. Oleh karena itu interpretasi terhadap sesuatu informasi yang sama akan berbeda antara satu
orang dengan orang lainnya. Subproses yang terakhir adalah umpan balik feedback
, yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Sebagai contoh seorang karyawan yang melaporkan hasil kerjanya kepada atasannya,
kemudian mendapat umpan balik dengan melihat raut muka atasannya sedang marah. Feedback semacam ini membentuk persepsi tersendiri bagi karyawan.
3. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Seseorang Dalam persepsi individu mengorganisasikan dan menginterprestasikan
stimulus yang diterimanya, sehingga stimulus tersebut mempunyai arti bagi individu yang bersangkutan. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa
stimulus merupakan salah satu faktor yang berperan dalam persepsi. Menurut Walgito 2003:89-90 terdapat beberapa 3 tiga faktor yang berperan dalam
persepsi, ketiga faktor tersebut adalah: a. Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang
dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian terbesar
stimulus datang dari luar luar individu. b. Alat Indera, Syaraf dan Pusat Susunan Syaraf
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan
stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf
motoris. c. Perhatian
Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan
dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau
konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
Selain stimulus faktor-faktor lain yang mempengaruhi persepsi seseorang menurut Thoha 2005:147-148 meliputi tiga hal, yaitu: a
psikologi, mengenai segala sesuatu di alam dunia ini sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologi. Sebagai contoh misalnya terbenamnya matahari diwaktu
senja yang indah temaram akan dirasakan sebagai bayang-bayang yang kelabu bagi seseorang yang buta warna; b family atau keluarga, merupakan
pengaruh yang paling besar terhadap anak-anak. Orang tua yang telah mengembangkan suatu cara yang khusus di dalam memahami dan melihat
kenyataan di dunia ini dan banyak sikap serta persepsi yang mereka turunkan kepada anak-anaknya; dan c kebudayaan, merupakan salah satu faktor yang
kuat di dalam mempengaruhi sikap, nilai, dan cara seseorang memandang dan memahami keadaan di dunia ini.
4. Objek Persepsi Objek yang dapat digunakan untuk persepsi sangat banyak yaitu segala
sesuatu yang ada di sekitar manusia. Manusia itu sendiri dapat menjadi objek persepsi. Orang yang menjadikan dirinya sendiri sebagai objek persepsi
disebut sebagai persepsi diri atau self-perception. Klasifikasi objek persepsi dapat dibedakan menjadi dua yaitu objek non manusia dan objek manusia.
Objek persepsi yang berwujud manusia disebut person perception, sedangkan persepsi yang berobjekkan non manusia sering disebut nonsocial perception
atau juga disebut sebagai things perception.
59
BAB III METODE PENELITIAN