Selanjutnya dalam bab ini akan disajikan analisis data yang menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS versi 16.0 For Windows yang
disertai dengan pembahasan penelitian Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Siswa.
A. Deskripsi Responden
1. Berdasarkan Jenis Kelamin Untuk mengetahui jumlah responden siswa berdasarkan jenis
kelamin yang dijadikan sebagai sampel dari ketiga SMK Negeri se- Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dapat
dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi
Persentase
Perempuan 275
98,2 Laki-laki
5 1,8
Total 280
100 Lampiran 4; Deskripsi Data Responden; Hal 180
Dari tabel 4.2 di atas diketahui bahwa jumlah responden siswa berdasarkan jenis kelamin menunjukkan jumlah perempuan lebih
mendominasi dibandingkan dengan jumlah laki-laki. Hal ini terlihat bahwa jumlah perempuan sebanyak 275 siswi 98,2 sementara
untuk jumlah laki-laki hanya ada 5 siswa 1,8. 2. Berdasarkan Sekolah
Untuk mengetahui jumlah responden siswa berdasarkan nama sekolah dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini:
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Nama Sekolah
Sekolah Frekuensi
Persentase
SMK N 1 Depok 90
32,1 SMK N 1 Godean
95 33,9
SMK N 1 Tempel 95
33,9 Total
280 100
Lampiran 4; Deskripsi Data Responden; Hal 180 Dari tabel 4.3 di atas diketahui bahwa jumlah responden siswa
berdasarkan nama sekolah menunjukkan jumlah responden yang relatif sama. Hal ini dapat dilihat pada SMK N 1 Depok sebanyak 90
siswa 32,1, SMK N 1 Godean sebanyak 95 siswa 33,4 dan SMK N 1 Tempel sebanyak 95 siwa 33,4.
B. Deskripsi Data
1. Deskripsi Implementasi Penilaian Hasil Belajar Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang penilaian hasil
belajar peserta didik adalah proses pengumpulan informasibukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap
spiritual dan sosial, kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis selama
proses pembelajaran yang mencakup tentang penilaian autentik, penilaian diri, penilaian tugas, penilaian projek, ulangan harian,
ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester. Dengan adanya penilaian yang dilakukan guru dapat bertujuan untuk memberikan
gambaran tentang perkembangan hasil belajar peserta didik dalam menguasai tingkat kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Sehingga gambaran perkembangan peserta didik dapat diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa peserta didik mengalami proses
pembelajaran secara benar. Untuk dapat mengetahui implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi
siswa, maka peneliti menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16.0 For Windows
yang kemudian diintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II PAP II seperti yang telah
diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.4 Implementasi Penilaian Hasil Belajar
Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Siswa Kategori
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 24 -
57 1
0,4 Tidak Baik
57 - 64
7 2,5
Cukup 64 - 72
82 29,3
Baik 72 -
82 132
47,1 Sangat baik
82 – 96
58 20,7
Total 280
100 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 183
Dari tabel 4.4 di atas diketahui bahwa 280 siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian
Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi penilaian hasil
belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 132 siswa 47,1 memiliki persepsi baik, ada 82 siswa 29,3 memiliki
persepsi cukup, ada 58 siswa 20,7 memiliki persepsi sangat baik, ada 7 siswa 2,5 memiliki persepsi tidak baik dan ada 1 siswa
0,4 memiliki persepsi sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri
Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta sebagian besar 67,8 memiliki persepsi tentang implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013
masuk kategori baik dan sangat baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan
Kurikulum 2013 yang dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini:
Tabel 4.5 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Penilaian
Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013
Nilai Statistika Skor
N Valid Missing
280 Mean
75,66 Median
74,00 Mode
71 Std. Deviation
7,203 Minimum
54 Maximum
94 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 182
Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan kurikulum 2013 dikatakan baik jika sebaran
nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 72 - 82. Nilai-nilai
statistika mean 75,66, median 74,00 masuk kategori baik, sementara mode 71 masuk kategori cukup dengan standar deviasi
7,203, skor minimum 54 dan skor maksimum 94. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai statistika implementasi penilaian
hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah masuk kategori baik dan sangat baik.
Apabila dilihat satu persatu dari nama sekolah yang berstatus negeri dapat diketahui penjelasan secara lengkap terhadap
implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa, adalah sebagai berikut:
a. SMK N 1 Depok Untuk dapat mengetahui implementasi penilaian hasil belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa SMK N 1 Depok, maka peneliti mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman
Acuan Patokan Tipe II PAP II seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.6 di bawah ini:
Tabel 4.6 Implementasi Penilaian Hasil Belajar
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok Kategori
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 24 -
57 Tidak Baik
57 - 64
Cukup 64 -
72 9
10,0 Baik
72 - 82
49 54,4
Sangat baik 82
– 96 32
35,6 Total
90 100
Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 183 Dari tabel 4.6 di atas diketahui bahwa 90 siswa SMK Negeri 1
Depok Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
ada 49 siswa 54,4 memiliki persepsi baik, ada 32 siswa 35,6 memiliki persepsi sangat baik, dan ada 9 siswa 10,0
memiliki persepsi cukup sementara tidak ada siswa memiliki persepsi tidak baik dan sangat tidak baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Depok Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen,
Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar 54,4 memiliki persepsi
tentang implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik. Kesimpulan ini diperkuat
oleh nilai-nilai statistika implementasi penilaian hasil belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok yang dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini:
Tabel 4.7 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Penilaian Hasil Belajar
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok Nilai Statistika
Skor
N Valid Missing
90 Mean
79,69 Median
79,00 Mode
79 Std. Deviation
6,678 Minimum
69 Maximum
94 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 183
Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Depok
dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 72 - 82. Nilai-nilai statistika mean 79,69, median
79,00, dan mode 79 masuk kategori baik dengan standar deviasi
6,678, skor minimum 69 dan skor maksimum 94. Dengan demikian
dapat disimpulkan
bahwa nilai-nilai
statistika implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013
pada SMK N 1 Depok sudah masuk kategori baik. b. SMK N 1 Godean
Untuk dapat mengetahui implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa SMK N 1
Godean, maka peneliti mengintepretasikan sesuai dengan
Pedoman Acuan Patokan Tipe II PAP II seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.8 di bawah ini:
Tabel 4.8 Implementasi Penilaian Hasil Belajar
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean Kategori
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 24 -
57 1
1,1 Tidak Baik
57 - 64
7 7,4
Cukup 64 - 72
38 40,0
Baik 72 -
82 39
41,1 Sangat baik
82 – 96
10 10,5
Total 95
100 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 184
Dari tabel 4.8 di atas diketahui bahwa 95 siswa SMK Negeri 1 Godean Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program
Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi penilaian
hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 39 siswa 41,1 memiliki persepsi baik, ada 38 siswa
40,0 memiliki persepsi cukup, ada 10 siswa 10,5 memiliki persepsi sangat baik, ada 7 siswa 7,4 memiliki persepsi tidak
baik dan ada 1 siswa 1,1 memiliki persepsi sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK
Negeri 1 Godean Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta sebagian besar 51,6 memiliki persepsi tentang implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan
Kurikulum 2013 masuk kategori baik dan sangat baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi
penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean yang dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini:
Tabel 4.9 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Penilaian Hasil Belajar
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean Nilai Statistika
Skor
N Valid Missing
95 Mean
72,45 Median
72,00 Mode
71 Std. Deviation
6,852 Minimum
54 Maximum
90 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 184
Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Godean
dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 72 - 82. Nilai-nilai statistika mean 72,45, median
72,00 masuk kategori baik, sementara mode 71 masuk kategori cukup dengan standar deviasi 6,852, skor minimum 54 dan skor
maksimum 90. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-
nilai statistika implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Godean sudah masuk kategori
baik dan sangat baik.
c. SMK N 1 Tempel Untuk dapat mengetahui implementasi penilaian hasil belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa SMK N 1 Tempel, maka peneliti mengintepretasikan sesuai dengan
Pedoman Acuan Patokan Tipe II PAP II seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.10 di bawah ini:
Tabel 4.10 Implementasi Penilaian Hasil Belajar
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel Kategori
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 24 -
57 Tidak Baik
57 - 64
Cukup 64 - 72
35 36,8
Baik 72 - 82
44 46,3
Sangat baik 82
– 96 16
16,8 Total
95 100
Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 185
Dari tabel 4.10 di atas diketahui bahwa 95 siswa SMK Negeri 1 Tempel Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program
Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi penilaian
hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 44 siswa 46,3 memiliki persepsi baik, ada 35 siswa
36,8 memiliki persepsi cukup, dan ada 16 siswa 16,8 memiliki persepsi sangat baik sementara tidak ada siswa memiliki
persepsi tidak baik dan sangat tidak baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Tempel Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen,
Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar 63,1 memiliki persepsi
tentang implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik dan sangat baik.
Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1
Tempel yang dapat dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini:
Tabel 4.11 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Penilaian Hasil Belajar
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel Nilai Statistika
Skor
N Valid Missing
95 Mean
75,04 Median
73,00 Mode
71 Std. Deviation
6,206 Minimum
64 Maximum
93 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 184
Dari tabel 4.11 dapat diketahui bahwa implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Tempel
dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 72 - 82. Nilai-nilai statistika mean 75,04, median
73,00 masuk kategori baik, sementara mode 71 masuk kategori cukup dengan standar deviasi 6,206, skor minimum 64 dan skor
maksimum 93. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-
nilai statistika implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Tempel sudah masuk kategori
baik dan sangat baik. 2. Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar
Pihak-pihak yang dapat melakukan penilaian terhadap hasil belajar peserta didik ada tiga yaitu pendidik guru, satuan pendidikan
sekolah dan pemerintah. Penilaian yang dilakukan oleh guru secara berkesinambungan yang bertujuan untuk memantau proses dan
kemajuan peserta didik serta meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Biasanya guru akan menguji kemampuan pemahaman
belajar peserta didik melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester ganjil dan ulangan akhir semester genap atau
ulangan kenaikan kelas. Untuk mengetahui implementasi penilaian hasil belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa dalam dimensi jenis-jenis penilaian, maka peneliti menggunakan bantuan komputer
program SPSS versi 16.0 For Windows yang kemudian diintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II PAP
II seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.12 di bawah ini :
Tabel 4.12 Implementasi Dimensi Jenis-jenis
Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Siswa
Kategori Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 4 - 10
2 0,7
Tidak Baik 10 -
11 2
0,7 Cukup
11 - 12
3 1,1
Baik 12 -
14 143
51,1 Sangat baik
14 – 16
130 46,4
Total 280
100 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 185
Dari tabel 4.12 di atas diketahui bahwa 280 siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian
Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi jenis-
jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 143 siswa 51,1 memiliki persepsi baik, ada
130 siswa 46,4 memiliki persepsi sangat baik, ada 3 siswa 1,1 memiliki persepsi cukup, ada 2 siswa 0,7 memiliki persepsi tidak
baik dan ada 2 siswa 0,7 memiliki persepsi sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri
Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta sebagian besar 51,1 memiliki persepsi tentang implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan
Kurikulum 2013 masuk kategori baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh
nilai-nilai statistika implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 yang dapat dilihat pada tabel
4.13 di bawah ini:
Tabel 4.13 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Jenis-jenis
Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Nilai Statistika
Skor
N Valid Missing
280 Mean
13,71 Median
12,00 Mode
12 Std. Deviation
1,992 Minimum
8 Maximum
16 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 185
Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi jneis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013
dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 12 - 14. Nilai-nilai statistika mean 13,71, median 12,00 dan
mode sebesar 12 masuk kategori baik dengan standar deviasi 1,992,
skor minimum 8 dan skor maksimum 16. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai statistika implementasi dimensi jenis-
jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah masuk kategori baik.
Apabila dilihat satu persatu dari nama sekolah yang berstatus negeri dapat diketahui penjelasan secara lengkap terhadap
implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa sebagai berikut:
a. SMK N 1 Depok Untuk dapat mengetahui implementasi dimensi jenis-jenis
penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi
siswa SMK
N 1
Depok, maka
peneliti mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe
II PAP II seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.14 di bawah ini:
Tabel 4.14 Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok Kategori
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 4 - 10
Tidak Baik 10 - 11
Cukup 11 - 12
1 1,1
Baik 12 -
14 39
43,3 Sangat baik
14 – 16
50 55,6
Total 90
100 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 186
Dari tabel 4.14 di atas diketahui bahwa 90 siswa SMK Negeri 1 Depok Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program
Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi
jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 50 siswa 55,6 memiliki persepsi
sangat baik, 39 siswa 43,3 memiliki persepsi baik, dan ada 1
siswa 1,1 memiliki persepsi cukup sementara tidak ada siswa memiliki persepsi tidak baik dan sangat tidak baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Depok Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen,
Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar 55,6 memiliki persepsi
tentang implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori sangat baik.
Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum
2013 di SMK N 1 Depok yang dapat dilihat pada tabel 4.15 di bawah ini:
Tabel 4.15 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Jenis-jenis
Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok
Nilai Statistika Skor
N Valid Missing
90 Mean
14,03 Median
14,50 Mode
12 Std. Deviation
1,899 Minimum
11 Maximum
16 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 186
Dari tabel 4.15 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013
pada SMK N 1 Depok dikatakan sangat baik jika sebaran nilai- nilai statistika masuk dalam rentang skor 14
– 16. Nilai-nilai statistika mean 14,03, median 14,50 masuk kategori sangat
baik, sementara mode 12 masuk kategori baik dengan standar deviasi
1,899, skor minimum 11 dan skor maksimum 16. Dengan demikian
dapat disimpulkan
bahwa nilai-nilai
statistika implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Depok sudah masuk kategori sangat baik.
b. SMK N 1 Godean Untuk dapat mengetahui implementasi dimensi jenis-jenis
penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi
siswa SMK
N 1
Godean, maka
peneliti mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe
II PAP II seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.16 di bawah ini:
Tabel 4.16 Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean Kategori
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 4 -
10 2
2,1 Tidak Baik
10 - 11
1 1,1
Cukup 11 -
12 Baik
12 - 14
51 53,7
Sangat baik 14
– 16 41
43,2 Total
95 100
Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 187 Dari tabel 4.16 di atas diketahui bahwa 95 siswa SMK Negeri 1
Godean Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013
adalah sebagai berikut: ada 51 siswa 53,7 memiliki persepsi baik, ada 41 siswa 43,2 memiliki persepsi sangat baik, ada 2
siswa 2,1 memiliki persepsi sangat tidak baik, ada 1 siswa 1,1 memiliki persepsi tidak baik dan tidak ada siswa memiliki
persepsi cukup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK
Negeri 1 Godean Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta sebagian besar 53,7 memiliki persepsi tentang implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik. Kesimpulan
ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi dimensi jenis- jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK
N 1 Godean yang dapat dilihat pada tabel 4.17 di bawah ini:
Tabel 4.17 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Jenis-jenis
Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean
Nilai Statistika Skor
N Valid Missing
95 Mean
13,54 Median
12,00 Mode
12 Std. Deviation
2,082 Minimum
8 Maximum
16 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 186
Dari tabel 4.17 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013
pada SMK N 1 Godean dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk ke dalam rentang skor 12 - 14. Nilai-nilai
statistika mean 13,54, median sebesar 12,00, dan mode 12 masuk kategori baik dengan standar deviasi 2,082, skor minimum
8 dan skor maksimum 16. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai statistika implementasi dimensi jenis-jenis
penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Godean sudah masuk kategori baik.
c. SMK N 1 Tempel Untuk dapat mengetahui implementasi dimensi jenis-jenis
penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi
siswa SMK
N 1
Tempel, maka
peneliti mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe
II PAP II seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.18 di bawah ini:
Tabel 4.18 Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel Kategori
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 4 -
10 Tidak Baik
10 - 11 1
1,1 Cukup
11 - 12
2 2,1
Baik 12 -
14 53
55,8 Sangat baik
14 – 16
39 41,1
Total 95
100 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 187
Dari tabel 4.18 di atas diketahui bahwa 95 siswa SMK Negeri 1 Tempel Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program
Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi
jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 53 siswa 55,8 memiliki persepsi
baik, ada 39 siswa 41,1 memiliki persepsi sangat baik, ada 2 siswa 2,1 memiliki persepsi cukup, ada 1 siswa 1,1
memiliki persepsi tidak baik dan tidak ada siswa memiliki persepsi sangat tidak baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Tempel Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen,
Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar 55,8 memiliki persepsi
tentang implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013. Kesimpulan ini diperkuat oleh
nilai-nilai statistika implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel
yang dapat dilihat pada tabel 4.19 di bawah ini:
Tabel 4.19 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Jenis-jenis
Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel
Nilai Statistika Skor
N Valid Missing
95 Mean
13,59 Median
12,00 Mode
12 Std. Deviation
1,970 Minimum
10 Maximum
16 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 187
Dari tabel 4.19 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013
pada SMK N 1 Tempel dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai
statistika masuk dalam rentang skor 12 - 14. Nilai-nilai statistika mean
13,59, median 12,00 dan mode 12 masuk kategori baik dengan standar deviasi 1,970, skor minimum 10 dan skor
maksimum 16. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-
nilai statistika implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Tempel
sudah masuk kategori baik. 3. Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Hasil Belajar Menurut Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian menjabarkan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdapat prinsip-prinsip
penilaian hasil belajar, yaitu: a objektif; b terpadu; c ekonomis; d transparan; d akuntabel; dan e edukatif. Sementara dalam
Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
menjabarkan bahwa prinsip umum penilaian yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang sudah ada dalam Permendikbud No. 66
Tahun 2013. Prinsip umum dalam penilaian hasil belajar peserta didik adalah: a sahih; b objektif; c adil; d terpadu; e terbuka; f holistik
atau berkesinambungan; g sistematis; h akuntabel; dan i edukatif. Untuk mengetahui implementasi penilaian hasil belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa dalam dimensi
prinsip dan pendekatan penilaian, maka peneliti menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16.0 For Windows yang
kemudian diintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II PAP II seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji
pada tabel 4.20 di bawah ini:
Tabel 4.20 Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Siswa
Kategori Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 5 -
12 2
0,7 Tidak Baik
12 - 13 10
3,6 Cukup
13 - 15 37
13,2 Baik
15 - 17
166 59,3
Sangat baik 17
– 20 65
23,2 Total
280 100
Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 188 Dari tabel 4.20 di atas diketahui bahwa 280 siswa SMK Negeri
Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013
adalah sebagai berikut: ada 166 siswa 59,3 memiliki persepsi baik, ada 65 siswa 23,2 memiliki persepsi sangat baik, ada 37 siswa
13,2 memiliki persepsi cukup, ada 10 siswa 3,6 memiliki persepsi tidak baik dan ada 2 siswa 0,7 memiliki persepsi sangat
tidak baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian
Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar 59,3 memiliki persepsi tentang
implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik. Kesimpulan ini
diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 yang
dapat dilihat pada tabel 4.21 di bawah ini:
Tabel 4.21 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Prinsip
dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013
Nilai Statistika Skor
N Valid Missing
280 Mean
15,58 Median
15,00 Mode
15 Std. Deviation
1,698 Minimum
10 Maximum
20 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 188
Dari tabel 4.21 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum
2013 dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 15 - 17. Nilai-nilai statistika mean 15,58, median
15,00 dan mode 15 masuk kategori baik dengan standar deviasi
1,698, skor minimum 10 dan skor maksimum 20. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai statistika implementasi dimensi
prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah masuk kategori baik.
Apabila dilihat satu persatu dari nama sekolah yang berstatus negeri dapat diketahui penjelasan secara lengkap terhadap
implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa sebagai berikut:
a. SMK N 1 Depok Untuk dapat mengetahui implementasi dimensi prinsip dan
pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa SMK N 1 Depok, maka peneliti
mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II PAP II seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji
pada tabel 4.22 di bawah ini:
Tabel 4.22 Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan
Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok
Kategori Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 5 -
12 Tidak Baik
12 - 13
2 2,2
Cukup 13 - 15
6 6,7
Baik 15 -
17 44
48,9 Sangat baik
17 – 20
38 42,2
Total 90
100 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 189
Dari tabel 4.22 di atas diketahui bahwa 90 siswa SMK Negeri 1 Depok Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program
Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi
prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 44 siswa 48,9
memiliki persepsi baik, ada 38 siswa 42,2 memiliki persepsi sangat baik, ada 6 siswa 6,7 memiliki persepsi cukup, ada 2
siswa 2,2 memiliki persepsi tidak baik dan tidak ada siswa memiliki persepsi sangat tidak baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Depok Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen,
Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar 91,1 memiliki persepsi
tentang implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian
hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik dan sangat baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai
statistika implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok
yang dapat dilihat pada tabel 4.23 di bawah ini:
Tabel 4.23 Nilai-Nilai Statistika Implementasi
Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok
Nilai Statistika Skor
N Valid Missing
90 Mean
16,30 Median
16,00 Mode
15 Std. Deviation
1,745 Minimum
12 Maximum
20 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 188
Dari tabel 4.23 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan
Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Depok dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 15 - 17.
Nilai-nilai statistika mean 16,30, median 16,00 dan mode 15 masuk kategori baik dengan standar deviasi 1,745, skor minimum
12 dan skor maksimum 20. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai statistika implementasi dimensi prinsip dan
pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Depok sudah masuk kategori baik dan sangat baik.
b. SMK N 1 Godean Untuk dapat mengetahui implementasi dimensi prinsip dan
pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa SMK N 1 Godean, maka peneliti
mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II PAP II seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji
pada tabel 4.24 di bawah ini:
Tabel 4.24 Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan
Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean
Kategori Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 5 -
12 2
2,1 Tidak Baik
12 - 13 6
6,3 Cukup
13 - 15 13
13,7 Baik
15 - 17 63
66,3 Sangat baik
17 – 20
11 11,6
Total 95
100 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 189
Dari tabel 4.24 di atas diketahui bahwa 95 siswa SMK Negeri 1 Godean Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program
Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi
prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 63 siswa 66,3
memiliki persepsi baik, ada 13 siswa 13,7 memiliki persepsi cukup, ada 11 siswa 11,6 memiliki persepsi sangat baik, ada 6
siswa 6,3 memiliki persepsi tidak baik dan ada 2 siswa 2,1 memiliki persepsi sangat tidak baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Godean Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen,
Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar 66,3 memiliki persepsi
tentang implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik.
Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean yang dapat dilihat pada tabel 4.25 di bawah ini:
Tabel 4.25 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Prinsip dan
Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean
Nilai Statistika Skor
N Valid Missing
95 Mean
15,04 Median
15,00 Mode
15 Std. Deviation
1,584 Minimum
10 Maximum
19 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 189
Dari tabel 4.25 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan
Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Godean dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 15 - 17.
Nilai-nilai statistika mean 15,04, median 15,00 dan mode 15 masuk kategori baik dengan standar deviasi 1,584, skor minimum
10 dan skor maksimum 19. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai statistika implementasi dimensi prinsip dan
pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Godean sudah masuk kategori baik.
c. SMK N 1 Tempel Untuk dapat mengetahui implementasi dimensi prinsip dan
pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa SMK N 1 Tempel, maka peneliti
mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II PAP II seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji
pada tabel 4.26 di bawah ini:
Tabel 4.26 Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan
Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel
Kategori Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 5 -
12 Tidak Baik
12 - 13 2
2,1 Cukup
13 - 15 18
18,9 Baik
15 - 17 59
62,1 Sangat baik
17 – 20
16 16,8
Total 95
100 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 190
Dari tabel 4.26 di atas diketahui bahwa 95 siswa SMK Negeri 1 Tempel Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program
Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi
prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 59 siswa 62,1
yang memiliki persepsi baik, ada 18 siswa 18,9 memiliki persepsi cukup, ada 16 siswa 16,8 memiliki persepsi sangat
baik, ada 2 siswa 2,1 memiliki persepsi tidak baik dan tidak ada siswa memiliki persepsi sangat tidak baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Tempel Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen,
Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar 62,1 memiliki persepsi
tentang implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian
hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi
dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel yang dapat
dilihat pada tabel 4.27 di bawah ini:
Tabel 4.27 Nilai-Nilai Statistika Implementasi
Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel
Nilai Statistika Skor
N Valid Missing
95 Mean
15,42 Median
15,00 Mode
15 Std. Deviation
1,534 Minimum
12 Maximum
20 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 190
Dari tabel 4.27 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan
Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Tempel dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 15 - 17.
Nilai-nilai statistika mean 15,42, median 15,00 dan mode 15 masuk kategori baik dengan standar deviasi 1,534, skor minimum
12 dan skor maksimum 20. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai statistika implementasi dimensi prinsip dan
pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Tempel sudah masuk kategori baik.
4. Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 menjelaskan bahwa
Kurikulum 2013 menerapkan penilaian autentik untuk menilai kemajuan belajar peserta didik yang meliputi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Pencapaian hasil belajar peserta didik harus dinilai atau diukur dengan instrumen atau alat ukur yang tepat dan akurat. Dalam
Kurikulum 2013 terdapat tiga teknik dan instrumen yang digunakan untuk menilai hasil belajar peserta didik, yaitu:
a Penilaian hasil belajar pada kompetensi sikap yang diawali dengan perasaan suka atau tidak suka dalam merespon sesuatuobjek.
Teknik yang dapat digunakan oleh guru untuk menilai sikap peserta didikberupa observasi atau pengamatan, penilaian diri,
penilaian antar siswa, dan jurnal; b Penilaian hasil belajar pada kompetensi pengetahuan yang
dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian atau penguasaan peserta didik dalam aspek pengetahuan yang meliputi
ingatan atau hafalan, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Teknik yang dapat digunakan guru untuk
menilai pengetahuan siswa berupa tes tertulis, tes lisan, dan penugasan atau proyek; serta
c Penilaian hasil belajar pada kompetensi keterampilan yang dilakukan guru merupakan kelanjutan tercapainya kompetensi
sikap dan pengetahuan peserta didik. Teknik yang dapat digunakan guru untuk menilai peserta didik dalam hal keterampilan berupa
kinerja, proyek dan penilaian portofolio. Untuk
mengetahui implementasi
penilaian hasil
belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa dalam dimensi
teknik penilaian, maka peneliti menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16.0 For Windows yang kemudian
diintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II PAP II seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel
4.28 di bawah ini:
Tabel 4.28 Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar
Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Siswa Kategori
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 15 - 36
4 1,4
Tidak Baik 36 - 40
14 5,0
Cukup 40 - 45
97 34,6
Baik 45 - 51
107 38,2
Sangat baik 51
– 60 58
20,7 Total
280 100
Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 191
Dari tabel 4.28 di atas diketahui bahwa 280 siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian
Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai
berikut: ada 107 siswa 38,2 memiliki persepsi baik, ada 97 siswa 34,6 memiliki persepsi cukup, ada 58 siswa 20,7 memiliki
persepsi sangat baik, ada 14 siswa 5,0 memiliki persepsi tidak baik dan ada 4 siswa 1,4 memiliki persepsi sangat tidak baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian
Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar 58,9 memiliki persepsi tentang
implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik dan sangat baik. Kesimpulan ini
diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 yang dapat dilihat
pada tabel 4.29 di bawah ini:
Tabel 4.29 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Teknik
Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Nilai Statistika
Skor
N Valid Missing
280 Mean
46,37 Median
45,00 Mode
45 Std. Deviation
5,105 Minimum
30 Maximum
58 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 190
Dari tabel 4.29 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 dikatakan
baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 45 - 51. Nilai-nilai statistika mean 46,37, median 45,00 dan
mode 45 masuk kategori baik dengan standar deviasi 5,105, skor
minimum 30 dan skor maksimum 58. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa nilai-nilai statistika implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah masuk
kategori baik dan sangat baik. Apabila dilihat satu persatu dari nama sekolah yang berstatus
negeri dapat diketahui penjelasan secara lengkap terhadap implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan
Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa sebagai berikut:
a. SMK N 1 Depok Untuk dapat mengetahui implementasi dimensi teknik
penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi
siswa SMK
N 1
Depok, maka
peneliti mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe
II PAP II seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.30 di bawah ini:
Tabel 4.30 Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok Kategori
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 15 - 36
Tidak Baik 36 - 40
Cukup 40 - 45
12 13,3
Baik 45 - 51
42 46,7
Sangat baik 51
– 60 36
40,0 Total
90 100
Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 191 Dari tabel 4.30 di atas diketahui bahwa 90 siswa SMK Negeri 1
Depok Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah
sebagai berikut: ada 42 siswa 46,7 memiliki persepsi baik, ada 36 siswa 40,0 memiliki persepsi sangat baik, dan ada 12 siswa
13,3 memiliki persepsi cukup sementara tidak ada siswa memiliki persepsi tidak baik dan sangat tidak baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Depok Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen,
Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar 86,7 memiliki persepsi
tentang implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik dan sangat
baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok yang dapat dilihat pada tabel 4.31 di bawah ini:
Tabel 4.31 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Teknik
Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok
Nilai Statistika Skor
N Valid Missing
90 Mean
49,36 Median
49,00 Mode
45 Std. Deviation
4,592 Minimum
40 Maximum
58 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 191
Dari tabel 4.31 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada
SMK N 1 Depok dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 45 - 51. Nilai-nilai statistika mean
49,36, median 49,00 dan mode 45 masuk kategori baik dengan standar deviasi 4,592, skor minimum 40 dan skor
maksimum 58. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-
nilai statistika implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Depok sudah masuk
kategori baik dan sangat baik. b. SMK N 1 Godean
Untuk dapat mengetahui implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut
persepsi siswa
SMK N
1 Godean,
maka peneliti
mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II PAP II seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji
pada tabel 4.32 di bawah ini:
Tabel 4.32 Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean Kategori
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 36
4 4,2
Tidak Baik 36 - 40
10 10,5
Cukup 40 - 45
49 51,6
Baik 45 - 51
24 25,3
Sangat baik 51
8 8,4
Total 95
100 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 192
Dari tabel 4.32 di atas diketahui bahwa 95 siswa SMK Negeri 1 Godean Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program
Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi
teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 49 siswa 51,6 memiliki persepsi cukup,
ada 24 siswa 25,3 memiliki persepsi baik, ada 10 siswa 10,5 memiliki persepsi tidak baik, ada 8 siswa 8,4
memiliki persepsi sangat baik dan ada 4 siswa 4,2 memiliki persepsi sangat tidak baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Godean Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen,
Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar 51,6 memiliki persepsi
tentang implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori cukup. Kesimpulan
ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di
SMK N 1 Godean yang dapat dilihat pada tabel 4.33 di bawah ini:
Tabel 4.33 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Teknik
Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean
Nilai Statistika Skor
N Valid Missing
95 Mean
43,87 Median
43,00 Mode
44 Std. Deviation
4,821 Minimum
30 Maximum
55 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 192
Dari tabel 4.33 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada
SMK N 1 Godean dikatakan cukup jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 40 - 45. Nilai-nilai statistika
mean 43,87, median 43,00 dan mode 44 masuk kategori
cukup dengan standar deviasi 4,821, skor minimum 30 dan skor maksimum
55. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai- nilai statistika implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Godean sudah masuk kategori cukup.
c. SMK N 1 Tempel Untuk dapat mengetahui implementasi dimensi teknik
penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi
siswa SMK
N 1
Tempel, maka
peneliti
mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II PAP II seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji
pada tabel 4.34 di bawah ini:
Tabel 4.34 Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel Kategori
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 15 - 36
Tidak Baik 36 - 40
4 4,2
Cukup 40 - 45
36 37,9
Baik 45 - 51
41 43,2
Sangat baik 51
– 60 14
14,7 Total
95 100
Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 193 Dari tabel 4.34 di atas diketahui bahwa 95 siswa SMK Negeri 1
Tempel Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah
sebagai berikut: ada 41 siswa 43,2 memiliki persepsi baik, ada 36 siswa 37,9 memiliki persepsi cukup, ada 14 siswa 14,7
memiliki persepsi sangat baik, ada 4 siswa 4,2 memiliki persepsi tidak baik dan tidak ada siswa memiliki persepsi sangat
tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK
Negeri 1 Tempel Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta sebagian besar 57,9 memiliki persepsi tentang implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik dan sangat baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika
implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel yang dapat dilihat pada
tabel 4.35 di bawah ini:
Tabel 4.35 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Teknik
Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel
Nilai Statistika Skor
N Valid Missing
95 Mean
46,03 Median
45,00 Mode
44 Std. Deviation
4,382 Minimum
37 Maximum
57 Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 192
Dari tabel 4.35 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada
SMK N 1 Tempel dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 45 - 51. Nilai-nilai statistika mean
46,03, median 45,00 masuk kategori baik sementara mode 44 masuk kategori cukup dengan standar deviasi 4,382, skor
minimum 37 dan skor maksimum 57. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa nilai-nilai statistika implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada
SMK N 1 Tempel sudah masuk kategori baik dan sangat baik.
C. Pembahasan Hasil Penelitian