Pembahasan Hasil Penelitian ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

disimpulkan bahwa nilai-nilai statistika implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Tempel sudah masuk kategori baik dan sangat baik.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen, Progam Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah dapat diimplementasikan dengan baik. Berdasarkan dari hasil penelitian, dapat diketahui sebagai berikut: Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mendikbud Anies Baswedan dalam Surat Edaran Kemendikbud tanggal 5 Desember 2014 mengeluarkan kebijakan berupa pemberitahuan bahwa Kurikulum 2013 dihentikan. Pemberhentian Kurikulum 2013 ini didasari atas pertimbangan rekomendasi tim evaluasi implementasi Kurikulum 2013 dan diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan. Kurikulum 2013 diberhentikan karena dilandasi berbagai macam masalah, diantaranya: kurangnya kesiapan buku, sistem penilaian, penataran, pendamping guru dan pelatihan kepala sekolah yang belum merata. Pelaksanaan Kurikulum 2013 diproses secara cepat dan sudah dilaksanakan di seluruh sekolah Indonesia sebelum kurikulum tersebut pernah dievaluasi secara lengkap dan menyeluruh. Belum adanya kesiapan dari semua pihak inilah membuat Kurikulum 2013 belum dapat dilaksanakan secara optimal, karena masih mengalami banyak kendala yang menghambat kegiatan belajar mengajar. Menurut peneliti penghentian Kurikulum 2013 yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terhadap pelaksanaan di sekolah kurang tepat, karena hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah dapat diimplementasikan secara baik oleh pendidik guru dan kepala sekolah sebesar 67,8 dari 280 siswa yang tersebar di SMK Negeri 1 Depok, SMK Negeri 1 Godean dan SMK Negeri 1 Tempel. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori di dalam Permendikbud No. 66 Tahun 2013 yang disempurnakan dan diperbaharui menjadi Permendikbud No. 104 Tahun 2014. Dalam penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 terdiri dari tiga dimensi, berikut ini adalah pembahasan secara lengkap dari ketiga dimensi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 diantaranya: 1. Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Jenis-jenis penilaian yang dilakukan guru untuk mengetahui hasil belajar peserta didik berupa ulangan harian, ulangan tengah semester atau UTS, ulangan akhir semester ganjil dan ulangan akhir semester genap. Dengan menjalankan dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar bertujuan untuk memantau proses kemajuan belajar peserta didik sehingga siswa dapat mengetahui kemampuannya dalam belajar. Jika dilihat dari data deskripsi per butir pernyataan kuesioner terhadap dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013, maka diketahui informasi sebagai berikut: Tabel 4.36 Deskripsi Butir Kuesioner Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Dimensi Indikator No Pernyataan Kategori STS TS S SS Jenis- jenis Penilaian Hasil Belajar Menyelengga rakan ulangan harian 1 Guru mengadakan ulangan harian 0,4 1,1 56,1 42,5 Menyelengga rakan ulangan tengah semester 2 Guru mengadakan ulangan tengah semester 3,6 52,9 43,6 Menyelengga rakan ulangan akhir semester ganjil 3 Guru mengadakan ulangan akhir semester ganjil 1,1 52,1 46,8 Menyelengga rakan ulangan akhir semester genapujian kenaikan kelas 4 Guru mengadakan ulangan akhir semester genap 1,4 52,1 46,4 Lampiran 6; Deskripsi Butir Kuesioner; Hal 195 Dengan keterangan sebagai berikut: STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju Dari tabel 4.36 di atas menunjukkan bahwa implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah: a. Untuk indikator pertama yaitu menyelenggarakan ulangan harian terdapat 56,1 kategori baik, ada 42,5 kategori sangat baik, ada 1,1 kategori tidak baik dan ada 0,4 kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator menyelenggarakan ulangan harian masuk dalam kategori baik sangat baik sebesar 98,6. b. Untuk indikator kedua yaitu menyelenggarakan ulangan tengah semester terdapat 52,9 kategori baik, ada 43,6 kategori sangat baik, ada 3,6 kategori tidak baik dan tidak ada kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator menyelenggarakan ulangan tengah semester masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 96,5. c. Untuk indikator ketiga yaitu menyelenggarakan ulangan akhir semester ganjil terdapat 52,1 kategori baik, ada 46,8 kategori sangat baik, ada 1,1 kategori tidak baik dan tidak ada kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator menyelenggarakan ulangan akhir semester ganjil semester masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 98,9. d. Untuk indikator keempat yaitu menyelenggarakan ulangan akhir semester genapujian kenaikan kelas terdapat 52,1 kategori baik, ada 46,4 kategori sangat baik, ada 1,4 kategori tidak baik dan tidak ada kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator menyelenggarakan ulangan akhir semester genapujian kenaikan kelas masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 98,5. Dengan demikian secara garis besar dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi baik dan sangat baik terhadap dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 yang sudah diimplementasikan oleh pendidik guru untuk menilai kemampuan peserta didik dalam proses kegiatan pembelajaran. 2. Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Menurut Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian menjabarkan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdapat prinsip-prinsip penilaian hasil belajar, yaitu: a objektif; b terpadu; c ekonomis; d transparan; d akuntabel; dan e edukatif. Sementara dalam Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menjabarkan bahwa prinsip umum penilaian hasil belajar peserta didik adalah: a sahih; b objektif; c adil; d terpadu; e terbuka; f holistik atau berkesinambungan; g sistematis; h akuntabel; dan i edukatif yang disertai dengan menggunakan acuan kriteria sebagai ketuntasan minimal yang harus dicapai oleh peserta didik dalam belajar. Prinsip dan pendekatan penilaian No. 104 Tahun 2014 tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang sudah ada dalam Permendikbud No. 66 Tahun 2013, karena merupakan penyempurnaan prinsip dan pendekatan yang sudah ada. Kegiatan penilaian hasil belajar ini selalu dilakukan guru sesuai dengan aktivitas yang dilakukan peserta didik dengan memperhatikan prinsip dan pendekatan penilaian. Jika dilihat dari data deskripsi per butir pernyataan kuesioner terhadap dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013, maka diketahui informasi sebagai berikut: Tabel 4.37 Deskripsi Butir Kuesioner Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Dimensi Indikator No Pernyataan Kategori STS TS S SS Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Penilaian yang obyektif 5 Saya merasa guru tidak adil dalam memberikan nilai 20,0 68,9 6,4 4,6 Penilaian yang terpadu 6 Guru selalu memberikan nilai pada setiap aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran 0,4 4,3 71,8 23,6 Penilaian yang edukatif 7 Guru selalu memotivasi siswa untuk memperoleh nilai selama proses pembelajaran 0,4 3,2 70,0 26,45 Penilaian yang ekonomis 8 Siswa tidak pernah memperoleh hasil ulangan yang telah siswa kerjakan 19,6 76,1 4,3 Penilaian yang transparan 9 Guru selalu mengkomunika sikan hasil belajar dari siswa 1,1 9,6 80,7 8,6 Lampiran 6; Deskripsi Butir Kuesioner; Hal 196 - 197 Dengan keterangan sebagai berikut: STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju Dari tabel 4.37 di atas menunjukkan bahwa implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah: sebagai berikut: a. Untuk indikator pertama yaitu penilaian yang objektif merupakan pernyataan negatif terdapat 68,9 kategori baik, ada 20,0 kategori sangat baik, ada 6,4 kategori tidak baik dan ada 4,6 kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian yang objektif masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 88,9. b. Untuk indikator kedua yaitu penilaian yang terpadu terdapat 71,8 kategori baik, ada 23,6 kategori sangat baik, ada 4,3 kategori tidak baik dan ada 0,45 kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian yang terpadu masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 95,4. c. Untuk indikator ketiga yaitu penilaian yang edukatif terdapat 70,0 kategori baik, ada 26,45 kategori sangat baik, ada 3,2 kategori tidak baik dan ada 0,4 kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian yang edukatif masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 96,45. d. Untuk indikator keempat yaitu penilaian yang ekonomis merupakan pernyataan negatif terdapat 76,1 kategori baik, ada 19,6 kategori sangat baik, ada 4,3 kategori tidak baik dan tidak ada kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian yang ekonomis masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 95,7. e. Untuk indikator kelima yaitu penilaian yang ekonomis terdapat 80,7 kategori baik, ada 9,6 kategori tidak baik, ada 8,6 kategori sangat baik dan 1,1 kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian yang ekonomis masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 89,3. Dengan demikian secara garis besar dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi baik dan sangat baik terhadap dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 yang sudah diimplementasikan oleh pendidik guru yang digunakan sebagai pedoman dan acuan dalam menilai kemampuan peserta didik selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. 3. Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Dalam Kurikulum 2013 untuk menilai kemajuan belajar peserta didik harus meliputi 3 tiga kompetensi penilaian yang dilakukan oleh guru yaitu kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian hasil belajar pada kompetensi sikap dapat menggunakan teknik penilaian berupa observasi atau pengamatan, penilaian diri, penilaian teman sejawat, dan jurnal. Penilaian hasil belajar pada kompetensi pengetahuan dapat mengunakan teknik dan instrumen tes tertulis dengan bentuk soal memilih jawaban pilihan ganda, dua pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab akibat, mensuplai jawaban isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian. Selain tes tertulis, guru dapat menggunakan teknik dan intrumen tes lisan dengan bertanya langsung kepada peserta didik menggunakan daftar pertanyaan dan penugasan atau proyek berupa pekerjaan rumah yang dikerjakan secara individu atau kelompok dalam kurun waktu tertentu. Sementara penilaian hasil belajar pada kompetensi keterampilan dapat menggunakan teknik kinerja berupa daftar cek dan skala penilaian, projek dan portofolio dalam tugas secara mandiri. Jika dilihat dari data deskripsi per butir pernyataan kuesioner terhadap dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013, maka diketahui informasi sebagai berikut: Tabel 4.38 Deskripsi Butir Kuesioner Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Dimensi Indikator No Pernyataan Kategori STS TS S SS Teknik Penilaian Hasil Belajar Kompetensi Sikap Observasi pengamata n perilaku 10 Saya merasa guru mengamati sikap siswa selama proses pembelajaran 0,4 3,9 63,2 32,5 11 Guru mengamati kerja sama dalam diskusi kelompok 0,7 5,0 66,4 27,9 Penilaian diri 12 Saya diminta oleh guru untuk menilai diri saya sendiri tentang sikap sosial seperti kejujuran, kedisiplinan dan tanggung jawab 0,7 13,6 59,6 26,1 Penilaian antar siswa 13 Saya selalu diminta oleh guru untuk menilai teman dalam kelompok diskusi 0,7 17,9 56,8 24,6 14 Saya diminta oleh guru untuk menilai teman tentang sikap sosial seperti kejujuran, kedisiplinan dan tanggung jawab 0,7 13,6 62,9 22,9 Dimensi Indikator No Pernyataan Kategori STS TS S SS Jurnal 15 Guru memberikan penilaian tentang penilaian siswa baik yang terjadi di dalam maupun di luar kelas 0,7 14,3 74,3 10,7 Teknik Penilaian Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan Tes tertulis 16 Pada setiap ulangan guru memberikan soal meliputi essay dan pilihan ganda 0,4 11,1 65,7 22,9 Tes lisan 17 Guru bertanya secara lisan kepada siswa dalam proses pembelajaran 0,4 6,8 74,3 18,6 18 Selain ulangan tertulis guru juga memberikan ulangan secara lisan 6,8 50,0 41,1 2,1 Penugasan proyek 19 Guru menilai setiap tugas yang dilaksanakan oleh siswa 6,1 62,5 31,4 Teknik Penilaian Hasil Belajar Kompetensi Keterampilan Kinerja 20 Guru memberikan tugas membuat laporan keuangan mengenai perusahaan jasa dan dagang 1,4 57,9 40,7 21 Guru menilai tugas tersebut berdsarkan kelengkapan tugas yang diselesaikan 4,3 61,1 34,6 Dimensi Indikator No Pernyataan Kategori STS TS S SS 22 Guru menilai tugas penyusunan laporan keuangan tersebut berdasarkan sesuai tidaknya dengan pedoman penyusunan laporan keuangan 0,4 7,1 65,4 27,1 Proyek 23 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk studi langsung ke lapangan 3,2 34,6 47,9 14,3 Portofolio 24 Guru memberikan nilai pada semua tugas yang dikerjakan 0,7 8,9 60,0 30,4 Lampiran 6; Deskripsi Butir Kuesioner; Hal 197 - 200 Dengan keterangan sebagai berikut: STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju Dari tabel 4.38 di atas menunjukkan bahwa implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah: a. Untuk indikator pertama yaitu observasipengamatan perilaku terdapat 64,8 kategori baik, ada 30,2 kategori sangat baik, ada 4,45 kategori tidak baik dan ada 1,1 kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator observasipengamatan perilaku masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 95. b. Untuk indikator kedua yaitu penilaian diri terdapat 59,6 kategori baik, ada 26,1 kategori sangat baik, ada 13,6 kategori tidak baik dan ada 0,7 kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian diri masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 85,7. c. Untuk indikator ketiga yaitu penilaian antar siswa terdapat 59,85 kategori baik, ada 23,75 kategori sangat baik, ada 15,75 kategori tidak baik dan ada 1,05 kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian antar siswa masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 83,6. d. Untuk indikator keempat yaitu jurnal terdapat 74,3 kategori baik, ada 14,3 kategori tidak baik, ada 10,7 kategori sangat baik dan ada 0,7 kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator jurnal masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 85. e. Untuk indikator kelima yaitu tes tertulis terdapat 65,7 kategori baik, ada 22,9 kategori sangat baik, ada 11,1 kategori tidak baik dan ada 0,4 kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator tes tertulis masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 88,6. f. Untuk indikator keenam yaitu tes lisan terdapat 57,7 kategori baik, ada 28,4 kategori tidak baik, ada 10,35 kategori sangat baik, dan ada 3,6 kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator tes lisan masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 68,05. Disamping itu terdapat satu pernyataan yang hasilnya tidak baik yaitu pernyataan selain ulangan tertulis guru juga memberikan ulangan secara lisan sebesar 50,0 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan ini perlu dilakukan peningkatan ulangan secara lisan oleh guru dalam menailai peserta didik. g. Untuk indikator ketujuh yaitu penugasanproyek terdapat 62,5 kategori baik, ada 31,4 kategori sangat baik, ada 6,1 kategori tidak baik dan tidak ada kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator penugasanproyek masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 93,9. h. Untuk indikator kedelapan yaitu kinerja terdapat 61,46 kategori baik, ada 34,13 kategori sangat baik, ada 4,26 kategori tidak baik dan ada 0,4 kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator kinerja masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 95,59. i. Untuk indikator kesembilan yaitu proyek terdapat proyek terdapat 47,9 kategori baik, ada 34,6 kategori tidak baik, ada 14,3 kategori sangat baik dan ada 3,2 kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator proyek masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 62,2. j. Untuk indikator kesepuluh yaitu portofolio terdapat 60,0 kategori baik, ada 30,4 kategori snagat baik, ada 8,9 kategori tidak baik dan ada 0,7 kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator portofolio masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 90,4. Dengan demikian secara garis besar dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi baik dan sangat baik terhadap dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 yang sudah diimplementasikan oleh pendidik guru untuk menilai kemampuan peserta didik meliputi kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang disertai dengan berbagai macam instrumen penilaian hasil belajar selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. 138

BAB V PENUTUP

Dokumen yang terkait

Implementasi penilaian dan proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian dan masa kerja : studi kasus pada SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen se-Kabupaten Sleman.

0 0 245

Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi siswa: studi kasus pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se- Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 263

Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi guru : studi kasus pada guru mata pelajaran akuntansi SMK negeri dan swasta bidang keahlian bisnis dan manajemen program keahlian akuntansi se-Kabupaten Sleman.

0 0 273

Implementasi penilaian hasil belajar oleh pendidik berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi siswa : studi kasus pada SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 3 317

Implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi guru studi kasus pada SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen, program keahlian akuntansi se-Kabupaten Sleman.

0 0 261

IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK 2 SURAKARTA.

0 0 224

HAMBATAN GURU DALAM PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA PADA PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMK SE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 166

PERSEPSI GURU TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 2 152

IMPLEMENTASI EMPLOYABILITY SKILLS PADA SMK PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI BIDANG KEAHLIAN BISNIS MANAJEMEN

0 0 9

Karakteristik Perangkat Tes Teori Kejuruan SMK Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi di Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 4 13