kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah dan tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2. Asas, Fungsi, Tujuan dan Sasaran BPR
Dalam melakukan usahanya BPR berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi itu sendiri
merupakan sistem ekonomi Indonesia yang dijalankan sesuai dengan pasal 33 UUD 1945 yang memiliki 8 ciri positif sebagai pendukung dan 3 ciri
negatif yang harus dihindari free fight liberalism, etatisme, dan monopoli. Sedangkan fungsi dari BPR adalah menghimpun dan menyalurkan dana
masyarakat. BPR memiliki tujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, penumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
Sasaran BPR adalah Melayani kebutuhan petani, peternak, nelayan, pedagang, pengusaha kecil, pegawai, dan pensiunan karena sasaran ini
belum dapat terjangkau oleh bank umum dan untuk lebih mewujudkan pemerataan layanan perbankan, pemerataan kesempatan berusaha,
pemerataan pendapatan, dan agar mereka tidak jatuh ke tangan para pelepas uang.
C. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah
memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus
kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan
hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka PSAK No. 1
D. Tingkat Kesehatan Bank
Tingkat kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu
memenuhi semua kewajibannya seperti kemampuan menghimpun dana dari masyarakat, dari lembaga lain, dan dari modal sendiri, kemampuan mengelola
dana, kemampuan untuk menyalurkan dana ke masyarakat, kemampuan memenuhi kewajiban kepada masyarakat, karyawan, pemilik modal, dan pihak
lain, pemenuhan peraturan perbankkan Budisantoso dan Nuritomo, 2014. Sedangkan menurut Taswan 2006, tingkat kesehatan bank merupakan hasil
penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian faktor permodalan, kualitas aset,
manajemen, rentabilitas, dan likuiditas. Penilaian terhadap faktor-faktor tersebut dilakukan melalui penilaian kuantitatif dan atau kualitatif setelah
mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari faktor-faktor penilaian serta pengaruh dari faktor lainnya
seperti kondisi industri perbankan dan perekonomian nasional. E.
CAMEL
Menyadari pentingnya kesehatan suatu bank bagi pembentukan kepercayaan untuk nasabah serta untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam dunia
perbankan, maka Bank Indonesia melalui
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 3012KEPDIR tanggal 30 April 1997 perihal Tata Cara
Penilaian Tingkat Kesehatan BPR
menerapkan aturan tentang kesehatan bank. Diharapkan bank dalam kondisi sehat, sehingga tidak akan merugikan masyarakat.
Penilaian tingkat kesehatan bank dapat diukur dengan menggunakan metode CAMEL.
Di dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor: 610PBI2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum terdapat analisis tingkat
kesehatan bank yang baru yakni metode CAMELS. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor menurut analisis
CAMELS antara lain sebagai berikut: permodalan capital, kualitas aset asset quality, manajemen management, rentabilitas earning, likuiditas
liquidity, dan sensitivitas terhadap risiko pasar sensitivity to market risk. Pada dasarnya tingkat kesehatan BPR yang diukur menggunakan metode
CAMEL dinilai dengan pendekatan kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank. Penilaian
tersebut meliputi aspek Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Manajemen, Rentabilitas, dan Likuiditas. Bobot untuk setiap faktor CAMEL diatur sebagai
berikut: Tabel II.1 Faktor dan Bobot Penilaian Kesehatan Bank
No Faktor CAMEL
Bobot
1 Permodalan
30 2
Kualitas Aktiva Produktif 30
3 Kualitas Manajemen
20 4
Rentabilitas 10
5 Likuiditas
10
Sumber: SK DIR BI Nomor: 3021KEPDIR tanggal 30 April 1997
tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
Kriteria metode CAMEL terhadap penilaian kesehatan keuangan bank
ditetapkan dalam empat predikat tingkat kesehatan bank yaitu sebagai berikut: Tabel II.2 Nilai Kredit Penggolongan Tingkat Kesehatan Keuangan Bank
Nilai Kredit Kredit
81 – 100
Sehat 66 - 81
Cukup Sehat 51 - 66
Kurang Sehat 0 - 51
Tidak Sehat
Sumber: SK DIR BI Nomor: 3021KEPDIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
F. Komponen CAMEL