kurang lancar dengan bobot 50, kredit diragukan dengan bobot 75, dan kredit macet dengan bobot 100.
Bank wajib membentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP yang cukup guna menutup kemungkhian kerugian. Besarnya
cadangan umum untuk PPAP minimal 0,5 dari aktiva yang digolongkan lancar. Dengan kata lain Penghapusan Aktiva Produktif merupakan
keseluruhan jumlah aktiva produktif yang telah dihitung berdasarkan bobot risiko.
Rasio PPAP adalah rasio yang mengukur kepatuhan bank dalam membentuk PPAP untuk meminimalkan risiko akibat adanya aktiva
produktif yang berpotensi menimbulkan kerugian
.
Rasio PPAP wajib dibentuk oleh bank terhadap perbandingan Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif yang Dibentuk PPAPYD oleh bank.
3. Management Manajemen
Manajemen adalah suatu proses pengelolaan dan penghimpunan dana masyarakat ke dalam bank dan pengalokasian dana-dana masyarakat pada
umumnya serta pemupukannya secara optimal melalui pergerakan semua sumber daya yang tersedia dalam mencapai tingkat rentabilitas yang
memadai sesuai dengan batas ketetentuan peraturan yang berlaku. Tujuan penilaian faktor manajemen adalah untuk menilai kemampuan
manajemen dalam menjalankan usaha bank yang melalui ketentuan Bank Indonesia serta untuk menilai tujuan jangka panjang atau pendek yang
disusun manjemen. Penilaian faktor manajemen dapat dilakukan dengan evaluasi terhadap:
a. Manajemen Umum
Penilaian terhadap kekuatan dan kelemahan dalam pengolahan kegiatan usaha bank yang tercermin pada kebijakan, sistem, prosedur dan kontrol
yang dilaksanakan oleh manajemen dalam proses pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.
b. Manajemen Resiko
Penilaian terhadap kemampuan manajemen dalam mengendalikan resiko yang timbul dari kegiatan yang mengandung resiko tinggi. Seperti
pemberian kredit, pengelolaan likuiditas dan pengelolaan tingkat suku bunga.
4. Earnings Rentabilitas
Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank
yang bersangkutan. Selain itu, rasio-rasio dalam kategori ini dapat pula digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan keuangan bank bank.
Dendawijaya, 2003 Rasio Rentabilitas merupakan kemampuan bank dalam menghasilkan
laba. Tujuan pengukuran rentabilitas adalah untuk: a.
Menilai tingkat pendapatan bank dalam satu periode
b. Menilai kebijakan bank dalam rentabilitas antara lain suku bunga,
pembebanan bunga, penghapusan dan pengendalian biaya sehingga diketahui tingkat keberhasilan bank.
c. Mengetahui tingkat efektifitas dan efisiensi biaya.
Rasio rentabilitas menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan laba dibanding modal yang digunakan selama periode tertentu. Penilaian
earning rentabilitas menggunakan 2 dua rasio yaitu: a.
Return On Asset ROA Rasio ROA merupakan rasio yang mengukur kemampuan manajemen
bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan dari total aktiva yang dimiliki. Semakin besar besar ROA suatu bank, semakin besar pula
tingkat keuntungan ynag dicapai bank tersebut. Dendawijaya, 2003 ROA didapatkan dari perbandingan rasio laba sebelum pajak dalam
12 bulan terakhir terhadap rata-rata volume usaha dalam periode yang sama.
b. Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO
Rasio BOPO merupakan rasio yang mengukur tingkat efisiensi kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Dendawijaya,
2003 BOPO didapatkan dari perbandingan biaya operasional dalam 12
bulan terakhir terhadap pendapatan operasional dalam periode yang sama. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan
kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya.
5. Liquidity Likuiditas