Rasio BOPO PT. BPR BAS Yogyakarta mendapatkan kategori tidak sehat, karena rasio BOPO selama empat tahun terakhir diatas 100. Pada
tahun 2011 rasio BOPO sebesar 101,19 kemudian tahun 2012 terjadi peningkatan yang signifikan menjadi sebesar 142,64. Hal ini terjadi karena
banyaknya kredit bermasalah yang menyebabkan rasio KAP menjadi tinggi sehingga pendapatan bunga kredit tidak mencapai target.
5. Likuiditas Liquidity
Penilaian likuiditas dimaksudkan untuk mengevaluasi kemampuan BPR memelihara tingkat likuiditas yang memadai dan kecukupan manajemen
risiko likuiditas. Penilaian ini didasarkan pada dua rasio yaitu: a.
Cash Ratio : perbandingan antara alat likuid terhadap hutang lancar Cash Ratio
=
H
x 100 Contoh perhitungan Cash Ratio pada tahun 2011
Cash Ratio 2011 =
H
x 100
=
. .
.
x 100 = 29,42
Nilai Kredit Komponen =
�� ℎ �� ��
,
x 1
=
, ,
x 1
= 588,40 Nilai Kredit Komponen maksimal 100
Nilai Kredit Faktor = NKK x Bobot Komponen
= 100 x 5 = 5
Tabel V. 8 Tabel Hasil Perhitungan Cash Ratio
Tahun 2011 sd 2014 Tahun
Cash Ratio
Nilai Kredit Komponen
Nilai Kredit Faktor
Predikat 2011
29,42 588,40
5 Sehat
2012 24,13
482,60 5
Sehat 2013
32,47 649,40
5 Sehat
2014 10,88
217,60 5
Sehat
Sumber : Data laporan keuangan dan data diolah
PT. BPR BAS Yogyakarta sejak tahun 2011 sampai dengan 2014 memiliki angka cash ratio yang fluktuatif. Pada tahun 2011, cash ratio
memiliki angka sebesar 29,42 dan pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi sebesar 24,13. Kenaikan terjadi kembali pada tahun
2013 menjadi sebesar 32,47, tetapi pada tahun 2014 mengalami penurunan yang signifikan menjadi sebesar 10,88. Berdasarkan
perhitungan tersebut, PT. BPR BAS Yogyakarta dapat menjaga cash ratio tetap berada diatas 4,05 sehingga berdasarkan kriteria penilaian cash
ratio PT. BPR BAS Yogyakarta dapat dikategorikan sehat.
b. Loan to Deposit Ratio LDR: perbandingan antara kredit terhadap dana
yang diterima BPR. LDR =
y y
x 100
Contoh perhitungan rasio LDR pada tahun 2011
LDR 2011 =
y y
x 100
=
. .
. .
x 100 = 73,77
Nilai Kredit Komponen =
− R
x 4
=
− ,
x 4
= 164,92 Nilai Kredit Komponen maksimal 100
Nilai Kredit Faktor = NKK x Bobot Komponen = 100 x 5 = 5
Tabel V. 9 Tabel Hasil Perhitungan Loan to Deposit Ratio LDR
Tahun 2011 sd 2014 Tahun
LDR Nilai Kredit
Komponen Nilai Kredit
Faktor Predikat
2011 73,77
164,92 5
Sehat 2012
82,62 129,52
5 Sehat
2013 74,28
162,88 5
Sehat 2014
88,78 104,88
5 Sehat
Sumber : Data laporan keuangan dan data diolah
Dari tabel hasil perhitungan Loan to Deposit Ratio LDR dapat dilihat bahwa, PT. BPR BAS Yogyakarta memiliki rasio LDR yang fluktuatif.
Pada tahun 2011 rasio LDR menunjukkan angka sebesar 73,77 dan pada tahun 2012 terjadi peningkatan menjadi sebesar 82,62. Penurunan terjadi
pada tahun 2013 menjadi sebesar 74,28 dan kembali terjadi kenaikan pada tahun 2014 menjadi sebesar 88,78. Dari jumlah rasio LDR tersebut, PT.
BPR BAS Yogyakarta dikategorikan memiliki tingkat kesehatan yang sehat, meskipun demikian BPR harus tetap menjaga agar tidak terjadi peningkatan
kembali pada tahun yang akan datang.
B. Perhitungan Komponen CAMEL PT. BPR KBM Gresik