23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dalam penelitian ini adalah PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik. Waktu penelitian akan dilakukan pada Bulan Maret sampai
dengan Bulan April 2015
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat kesehatan bank pada PT.
BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik. Data yang digunakan adalah laporan keuangan.
C. Variabel Penelitian
Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio CAR yang merupakan
rasio dari aspek permodalan, Kualitas Aktiva Produktif KAP dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP rasio dari aspek aktiva, aspek
management dinilai dari manajemen umum dan manajemen risiko. Return on Asset ROA dan Biaya Operasional dibagi Pendapatan Operasional BOPO
yang merupakan rasio dari aspek rentabilitas, Cash Ratio dan Loan to Deposit Ratio LDR yang merupakan rasio dari aspek likuiditas.
D. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek Penelitian: Pimpinan PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik untuk mengetahui laporan kinerja keuangan bank.
Bagian Accounting untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan seperti laporan keuangan.
Obyek Penelitian: Laporan laba-rugi dan neraca pada PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik selama periode
2011-2014. E.
Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data berupa laporan keuangan dan neraca PT. BPR BAS Yogyakarta dan
PT. BPR KBM Gresik selama periode 2011-2014. 2.
Wawancara Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara melakukan tanya
jawab kepada kepala cabang BPR untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan faktor manajemen BPR.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah, maka teknik analisis data yang akan dilakukan oleh peneliti adalah menilai tingkat kesehatan PT. BPR BAS
Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik dengan menghitung rasio-rasio keuangan masing-masing BPR. Rumus rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat kesehatan keuangan Bank Perkreditan Rakyat untuk masing-masing faktor dan komponennya sebagai berikut:
1. Permodalan
Perbandingan antara modal bank terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR.
a. Perhitungan ATMR
ATMR = Aktiva neraca x bobot risiko b.
Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum KPMM KPMM = 8 x ATMR
c. Rasio Modal Capital Adequacy Ratio CAR
Capital Adequancy Ratio CAR =
�� �
x100 Dalam menentukan kriteria risiko permodalan dapat menggunakan
rumus: a
Rasio CAR 8 mendapatkan nilai kredit 81, dan untuk setiap kenaikan 0,1 dimulai dari 8 nilai kredit ditambah 1 hingga
maksimal 100 sehingga nilai kreditnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
Nilai Kredit Rasio CAR =
R ,
+ 1 b
Rasio CAR kurang dari 8 mendapat nilai kredit 65 dan untuk setiap penurunan 0,1 dimulai dari 79 nilai kredit dikurangi 1
hingga minimum 0 sehingga nilai kreditnya dirumuskan sebagai berikut:
Nilai Kredit Rasio CAR =
R ,
- 1 Tabel III.1 Kriteria Penilaian Capital Adequancy RatioCAR
Nilai Kredit Predikat
≥ 8,00 ke atas Sehat
6,5 - 8 Kurang Sehat
0 - 6,5 Tidak Sehat
Sumber: SK DIR BI Nomor: 3021KEPDIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
2. Kualitas aktiva produktif
Dalam melakukan penilaian terhadap komponen faktor kualitas asset di dasarkan atas 2 rasio yaitu:
a. Rasio Kualitas Aktiva Produktif KAP
Rasio KAP =
y
x100 Rasio KAP =
+ +
x100 Keterangan:
KL = Kurang Lancar D = Diragukan
M = Macet Pemberian nilai kredit faktor:
1 Bobot faktor penilaian 25
2 Rasio KAP 22,5 atau lebih dinilai 0
3 Setiap penurunan 0,15 dimulai dari 22,5 nilai kredit ditambah 1
hingga maksimum 100 4
Untuk mencari nilai kreditnya, dengan formulasi sebagai berikut: Nilai Kredit Komponen =
, − ,
x 1
Nilai Kredit Faktor = NKK x Bobot Komponen Tabel III.2 Kriteria Penilaian Rasio Kualitas Aktiva Produktif
Nilai Kredit Predikat
0,0 - ≤ 10,35
Sehat 10,35 -
≤ 12,60 Cukup Sehat
12,60 - ≤ 14,85
Kurang Sehat 14,85 ke atas
Tidak Sehat
Sumber: SK DIR BI Nomor: 3021KEPDIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
b. Perbandingan Penyisihan Penghimpunan Aktiva Produktif yang Di
bentuk PPAP PPAP =
���� � � �
x 100 Sumber: Taswan 2006
Pemberian nilai kredit faktor: 1
Bobot faktor penilaian 5 2
Rasio PPAP 0 dinilai 0 3
Untuk setiap kenaikan 1 dimulai dari 0 nilai kredit ditambah 1 sampai maksimum 100
4 Untuk mencari nilai kreditnya, dengan formulasi sebagai berikut:
Nilai Kredit Komponen = Nilai Kredit Faktor = NKK x Bobot Komponen
Tabel III.3 Kriteria Penilaian Rasio PPAP
Nilai Kredit Predikat
≥ 81,0 Sehat
≥ 66,0 - 81,0 Cukup Sehat
≥ 51,0-66,0 Kurang Sehat
51,0 Tidak Sehat
Sumber: SK DIR BI Nomor: 3021KEPDIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
3. Management Manajemen
Penilaian faktor manajemen dibedakan menjadi dua, yaitu faktor: a.
Manajemen Umum Faktor manajemen umum terdiri dari berbagai macam faktor, yaitu:
1 Manajemen Strategi
2 Manajemen Struktural
3 Manajemen Sistem
b. Manajemen Risiko
Faktor manajemen risiko terdiri dari berbagai macam faktor, yaitu: 1
Manajemen Likuiditas 2
Manajemen Kredit 3
Manajemen Operasional 4
Manajemen Hukum 5
Manajemen Pemilik pengurus Perhitungan nilai kredit untuk setiap pertanyaan manajemen diberi nilai 0
sampai dengan 4 dengan kriteria: 1
Nilai 0 mencerminkan kondisi yang lemah 2
Nilai 1,2,3 mencerminkan kondisi antara 3
Nilai 4 mencerminkan kondisi yang baik Selanjutnya dari hasil penjumlahan yang diperoleh atas 25 pertanyaan
pernyataan tersebut akan diperoleh nilai kredit, untuk kewajiban dikalikan dengan bobot faktor manajemen sebeasar 20 sehingga didapat angka nilai
kredit faktor manajemen.
Tabel III.4 Kriteria Penilaian Aspek Manajemen
Nilai Kredit Predikat
≥ 81-100 Sehat
≥ 66 - 81 Cukup Sehat
≥ 51 - 66 Kurang Sehat
51 Tidak Sehat
Sumber: SK DIR BI Nomor: 3021KEPDIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
4. Faktor Rentabilitas
Dalam melakukan penilaian terhadap komponen faktor rentabilitas peneliti menggunakan 2 rasio.
a. Return On Asset ROA
ROA =
R −
x100 Pemberian nilai kredit faktor:
1 Bobot faktor penilaian 5
2 Rasio ROA 0 atau negatif dinilai 0
3 Untuk setiap kenaikan 0,015 dimulai dari 0 nilai kredit ditambah
1 sampai maksimum 100 4
Untuk mencari nilai kreditnya, dengan formulasi sebagai berikut: Nilai Kredit Komponen =
R ,
x 1 Nilai Kredit Faktor = NKK x Bobot Komponen
Tabel III.5 Kriteria Penilaian ROA
Nilai Kredit Predikat
≥ 1,215 Sehat
≥ 0,99 - 1,215 Cukup Sehat
≥ 0,765 - 0,99 Kurang Sehat
0,765 Tidak Sehat
Sumber: SK DIR BI Nomor: 3021KEPDIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
b. Biaya Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional
BOPO BOPO =
y
x100 Pemberian nilai kredit faktor:
1 Bobot faktor penilaian 5
2 Rasio BOPO 100 atau lebih dinilai 0
3 Untuk setiap penurunan 0,08 dimulai dari 100 nilai kredit
ditambah 1 sampai maksimum 100. 4
Untuk mencari nilai kreditnya, dengan formulasi sebagai berikut: Nilai Kredit Komponen =
− ,
x 1 Nilai Kredit Faktor = NKK x Bobot Komponen
Tabel III.6 Kriteria Penilaian BOPO
Nilai Kredit Predikat
≤ 93,52 Sehat
93,52 - ≤ 94,72
Cukup Sehat 94,72 -
≤ 95,92 Kurang Sehat
95,93 Tidak Sehat
Sumber: SK DIR BI Nomor: 3021KEPDIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
5. Liquidity Likuiditas
a. Cash Ratio:
Cash Ratio =
H
x100 Pemberian Nilai Kredit Faktor:
Nilai Kredit Komponen =
ℎ � � ,
x1 Nilai Faktor Faktor = NKK x Bobot Komponen
Tabel III.7 Kriteria Penilaian Cash Ratio
Nilai Kredit Predikat
≥ 4,05 Sehat
≥ 3,30 - 4,05 Cukup Sehat
≥ 2,55 - 3,30 Kurang Sehat
2,55 Tidak Sehat
Sumber: SK DIR BI Nomor: 3021KEPDIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
a. Loan to DepositsRatio LDR
LDR =
y y
x100 Pemberian Nilai Kredit:
Nilai Kredit =
− R
x4 Nilai Faktor = NKK x Bobot Komponen
Tabel III.8 Kriteria Penilaian LDR
Nilai Kredit Predikat
≤ 94,75 Sehat
94,75 - ≤ 98,50
Cukup Sehat 98,50 -
≤ 102,25 Kurang Sehat
102,25 Tidak Sehat
Sumber: SK DIR BI Nomor: 3021KEPDIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
Setelah melakukan perhitungan dan didapat nilai kredit dari masing- masing faktor metode CAMEL, langkah berikutnya menetapkan nilai kredit
masing-masing BPR dengan mengisi data tersebut ke dalam tabel berikut:
Tabel III.9 Perbandingan Nilai Kredit dari Masing-masing Faktor
Uraian Komponen Bobot
PT. BPR BAS Yogyakarta PT. BPR KBM Gresik
Rasio Nilai
Kredit Komponen
NKF Rasio Nilai
Kredit Komponen
NKF Capital
CAR 30
Asset a. KAP
b. PPAP 25
5 Management
M. Umum + M.
Risiko 20
Earning a. ROA
b. BOPO 5
5 Liquidity
a. Cash Ratio
b. LDR 5
5 Jumlah
Total 100
Predikat
Seluruh nilai kredit faktor CAMEL dari PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik dijumlahkan untuk memperoleh nilai kredit gabungan.
Penggolongan kriteria tingkat kesehatan BPR berdasarkan pada tabel berikut: Tabel III.10 Nilai Kredit Penggolongan Tingkat Kesehatan Keuangan
Bank
Nilai Kredit Kredit
81-100 Sehat
66 - 81 Cukup Sehat
51 - 66 Kurang Sehat
0 - 51 Tidak Sehat
Sumber: SK DIR BI Nomor: 3021KEPDIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
Setelah diketahui kriteria tingkat kesehatan PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik, dilakukan analisis untuk mengetahui perbandingan tingkat
kesehatan dari kedua BPR. Perbandingan yang dilakukan berdasarkan faktor permodalan, aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, dan likuiditas. Selanjutnya
akan dianalisis penyebab buruknya tingkat kesehatan BPR.
33
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN