217
Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING
MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan data pada Tabel 4.60 dapat dijelaskan bahwa rata-rata pencapaian aktivitas mahasiswa dalam melaksanakan PBP berbantuan ICT baik
pada LKA mencapai 80,75, LKB mencapai 81,00 dan keseluruhan mencapai 81,00 atau dalam kategori baik. Meskipun terdapat beberapa komponen dalam
kategori cukup, namun secara umum dapat dikatakan bahwa mahasiswa telah secara aktif telah melaksanakan pembelajaran untuk membahas, menyelesaikan,
dan mempresentasikan proyek masalah yang bersifat otentik yang dipilihnya.
d. Aktivitas Mahasiswa dalam Pembelajaran Konvensional
Berbeda dengan mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT, aktivitas mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional berdasarkan
hasil pengamatan observer pada prinsipnya tidak mengalami kesulitan dalam aktivitas pembelajaran. Hasil pengamatan observer tentang aktivitas mahasiswa
yang memperoleh pembelajaran konvensional dijelaskan pada Tabel 4.61.
Tabel 4.61 Hasil Observasi Aktivitas Mahasiswa pada PK No
Aktivitas Mahasiswa
Persentase Aktivitas Mhs
Ket.
LKA LKB
Total
1 Pendahuluan
91,00 86,75
87,25
Baik Sekali
2 Kegiatan Inti
78,75 80,35
79,50
3 Penutup
78,00 97,00
75,00
Rata-Rata
81,75 80,50
81,00
Berdasarkan data pada Tabel 4.61 dapat dijelaskan bahwa rata-rata pencapaian aktivitas mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran konvensional
pada setiap level kelas dan keseluruhan tergolong baik. Rata-rata pencapaian aktivitas mahasiswa pada LKA mencapai 81,75, LKB mencapai 80,50, dan
keseluruhan mencapai 81,00. Pencapaian mahasiswa pada LKA sedikit lebih tinggi daripada mahasiswa pada LKB. Secara keseluruhan, aktivitas mahasiswa
yang memperoleh pembelajaran konvensional setara dengan aktivitas mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT yaitu mencapai 81,00. Hal ini
menunjukkan bahwa mahasiswa telah secara aktif mengikuti perkuliahan pengantar statistika melalui pembelajaran berbasis proyek berbantuan ICT dan
pembelajaran konvensional.
218
Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING
MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
e. Aktivitas Academic Help-Seeking Mahasiswa dalam PBP Berbantuan ICT
Pengamatan aktivitas academic help-seeking AHS mahasiswa dalam PBP berbantuan ICT dilakukan oleh observer terhadap setiap kelompok
mahasiswa selama kegiatan pembelajaran. Aktivitas AHS mahasiswa diamati sesuai pedoman observasi Lampiran A.4. Hasil pengamatan aktivitas AHS
mahasiswa dalam 10 sepuluh pertemuan data Lampiran I.7, rangkumannya diuraikan pada Tabel 4.62.
Tabel 4.62. Hasil Pengamatan Aktivitas Academic Help-Seeking Mahasiswa Kelompok
Mahasiswa Rata-Rata dan Presentasi Aktivitas AHS Mahasiswa
LKA LKB
Keseluruhan I
0,722 72,2
0,717 71,7
0,719 71,9
II 0,700
70,0 0,748
74,8 0,724
72,4 III
0,743 74,3
0,730 73,0
0,736 73,6
IV 0,756
75,6 0,730
73,0 0,743
74,3 V
0,747 74,7
0,761 76,1
0,754 75,4
Jumlah 0,736
73,6 0,737
73,7 0,735
73,5
Dari data Tabel 4.62 dapat dijelaskan bahwa: 1 rata-rata aktivitas AHS mahasiswa level kelas atas LKA sebesar 0,736 dengan persentasi sebesar 73,6
lebih rendah daripada mahasiswa level kelas bawah LKB sebesar 0,737 dengan persentasi mencapai 73,7; dan 2 secara keseluruhan, rata-rata aktivitas AHS
mahasiswa mencapai 0,735 dengan persentasi sebesar 73,5 dalam kualifikasi baik; dan 3 rata-rata dan persentasi aktivitas AHS mahasiswa LKA LKB, dan
secara keseluruhan dalam kualifikasi baik. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan
mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT melakukan aktivitas AHS mahasiswa dalam pembelajaran pengantar statistika. Aktivitas AHS mahasiswa
LKB lebih tinggi daripada mahasiswa LKA. Artinya, penerapan PBP berbantuan ICT dapat menciptakan aktivitas AHS mahasiswa. Dengan kata lain, PBP
berbantuan ICT dapat mendorong terciptanya aktivitas AHS dalam menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan belajar mahasiswa.
219
Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING
MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Pembahasan dan Temuan Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan pembahasan hasil penelitian. Komponen yang diuraikan dalam pembahasan ini meliputi: kemampuan awal statistis KAS,
kemampuan penalaran statistis KPS, kemampuan komunikasi statistis KKS, academic help-seeking AHS, asosiasi antara KPS, KKS, dan AHS; Ilustrasi
penerapan PBP berbantuan ICT, dan miskonsepsi mahasiswa dalam menyelesaikan tes statistika.
1. Kemampuan Awal Statistis Mahasiswa
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa rata-rata KAS antara LKA dan LKB berbeda secara signifikan. Hal ini menggambarkan bahwa kemampuan statistis
mahasiswa LKA lebih baik dibandingkan mahasiswa LKB. Selain itu, temuan ini memperkuat pemilahan mahasiswa dalam LKA dan LKB yang dilakukan program
studi berdasarkan kemampuan awal matematika. Perbedaan KAS mahasiswa antara LKA atau LKB tersebut sebagai pedoman dibentuknya kelompok yang
memperoleh PBP berbantuan ICT dan PK pada setiap level kelas. Selanjutnya, hasil uji statistik rata-rata KAS antara mahasiswa yang memperoleh PBP
berbantuan ICT dan PK pada LKA secara signifikan adalah setara, demikian pula rata-rata KAS antara mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT dan PK
pada LKB. Kesetaraan tersebut menggambarkan bahwa tindakan penelitian ini berpijak pada kondisi kemampuan awal statistis mahasiswa yang seimbang antara
yang memperoleh PBP berbantuan ICT dan PK. Pengelompokan mahasiswa berdasarkan kesetaraan KAS tersebut sejalan
dengan yang dijelaskan Wahyudin 2012: 253 bahwa pengetahuan awal peserta didik berpengaruh pada apa yang dipelajarinya saat ini. Apa yang dipelajari
peserta didik sangat bergantung pada apa yang telah diketahuinya. Semakin banyak yang diketahui dan dilakukan seseorang semakin mudah baginya untuk
dapat mempelajari materi baru. Konsepsi tentang apa yang peserta didik ketahui dapat membantu tenaga pengajar dalam merencanakan pembelajaran untuk
menghubungkan antara pengetahuan baru dengan pengetahuan awal. Vygotsky Slavin, 2011 juga mengemukakan bahwa tingkat pengetahuan yang berbeda