Uji Asosiasi antara KPS dan AHS Mahasiswa pada PBP Berbantuan ICT

196 Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Uji Asosiasi antara KPS dan AHS Mahasiswa pada PBP Berbantuan ICT

Hasil konversi data pencapaian academic help-seeking statistis mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT berdasarkan ketentuan Tabel 4.40 sebagaimana diuraikan pada Lampiran H.4, dapat dijelaskan bahwa: terdapat sebanyak 45 44,12 mahasiswa berada pada kategori tinggi dan 57 55,88 mahasiswa berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan PBP berbantuan ICT menciptakan perilaku academic help-seeking statistis mahasiswa dengan kategori sedang lebih tinggi dibandingkan dengan kategori tinggi dan tidak terdapat dengan kategori rendah. Dengan kata lain, PBP berbantuan ICT berkontribusi positif dalam menciptakan perilaku academic help- seeking statistis mahasiswa dalam pembelajaran pengantar statistika. Menguji apakah terdapat asosiasi antara pencapaian KPS dan AHS mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT digunakan statistik uji Chi-Square. Pasangan hipotesis penelitian yang diuji adalah: H : Tidak ada asosiasi yang signifikan antara KPS dengan AHS H a : Ada asosiasi yang signifikan antara KPS dengan AHS. Kriteria pengujian: terima H jika nilai Asymp.Sig. 2-sided lebih dari α=0,05, untuk harga yang lain H ditolak. Hasil tabulasi frekuensi pengamatan dan perhitungan frekuensi harapan antara data pencapaian kemampuan penalaran statistis dengan academic help- seeking statistis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran berbasis proyek berbantuan ICT disajikan pada Tabel 4.49. Tabel 4.49. Hasil Pengamatan dan Harapan Data KPS dan AHS Mahasiswa AHS Tinggi Sedang Jumlah KPS Tinggi 5 3,9 1 2,1 6 Sedang 9 6,5 1 3,5 10 Rendah 20 23,6 16 12,4 36 Jumlah 34 18 52 Data pada Tabel 4.49 menunjukkan bahwa mahasiswa yang kemampuan penalaran statistis kategori tinggi, sedang atau rendah, perilaku academic 197 Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu help-seeking statistisnya cenderung tinggi atau sedang. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan mahasiswa dengan kemampuan penalaran statistis kategori tinggi, sedang atau rendah melakukan aktivitas academic help-seeking dalam PBP berbantuan ICT untuk mempelajari pengantar statistika. Hasil uji asosiasi antara KPS dan AHS mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT berdasarkan Lampiran H.5, dijelaskan pada Tabel 4.50. Tabel 4.50. Hasil Uji Asosiasi antara KPS dan AHS Pearson Chi-Square Test C C maks n Statistic df Asymp.Sig 2-Sided 52 5,068 2 0,079 0,298 0,707 Ket. : Koefisien Kontingensi C= √ ; dan C maks. = √ Hasil uji statistik pada Tabel 4.50 memberikan nilai Chi-Square sebesar 5,068 dengan Asymp.Sig. 2-sided = 0,079 lebih dari dari α = 0,05, sehingga sesuai kriteria pengujian H diterima atau H a ditolak. Artinya, tidak ada asosiasi yang signifikan antara data pencapaian KPS dan AHS mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada asosiasi yang signifikan antara kemampuan penalaran statistis dengan academic help- seeking statistis mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT. Hasil statistik pada Tabel 4.50 juga diketahui nilai koefisien kontingensi C sebesar 0,298 dan koefisien kontingensi maksimum C maks sebesar 0,707. Adapun selisih antara nilai C maks dan nilai C sebesar 0,409, menunjukkan bahwa antara KPS dan AHS mahasiswa terdapat hubungan dalam kategori kurang kuat dan bersifat positif. Mensubtitusi nilai koefisien kontingensi C = 0,298 ke rumus menghitung koefisien determinasi KD = C 2 × 100, maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 8,88. Hal ini memberikan pengertian bahwa variasi perilaku academic help-seeking mahasiswa yang disebabkan oleh kemampuan penalaran statistis mahasiswa hanya sekitar 8,88 selebihnya 91,12 disebabkan oleh faktor-faktor lain, seperti kemampuan awal, motivasi belajar, dan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan penalaran statistis mahasiswa memiliki hubungan yang kurang kuat dengan academic help-seeking statistis mahasiswa. 198 Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Uji Asosiasi antara KKS dan AHS Mahasiswa pada PBP Berbantuan ICT