Pencapaian Academic Help-Seeking Mahasiswa menurut KAS

256 Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dampak tersebut sesuai hasil analisis effect size Tabel 4.53 bahwa besar kontribusi PBP berbantuan ICT terhadap pencapaian academic help-seeking statistis mahasiswa pada setiap level kelas dan keseluruhan dalam kualifikasi tinggi. Effect size PBP berbantuan ICT terhadap pencapaian academic help- seeking statistis mahasiswa pada level kelas bawah lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian academic help-seeking mahasiswa pada level kelas atas. Temuan ini relevan dengan yang dikemukakan Taplin, et al 2001 bahwa mencari bantuan akademik academic help-seeking merupakan strategi yang baik dan bersifat positif untuk kemajuan belajar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa PBP berbantuan ICT dapat digunakan untuk menciptakan aktivitas academic help-seeking mahasiswa dalam berusaha menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan yang dialaminya dalam mempelajari pengantar statistika.

b. Pencapaian Academic Help-Seeking Mahasiswa menurut KAS

Hasil penelitian berdasarkan Tabel 4.32 menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian AHS mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT pada LKA, LKB, dan keseluruhan kategori KAS tinggi, sedang, rendah lebih besar daripada yang memperoleh PK. Secara keseluruhan, pencapaian AHS mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT dan PK ditinjau berdasarkan KAS tinggi, sedang, rendah berada pada interval 55 ≤ skor 90 dalam kategori cukup. Sementara itu, koefisien variansi pencapaian AHS mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT pada LKA kategori KAS tinggi, sedang lebih rendah, dan kategori KAS rendah lebih tinggi dibandingkan yang memperoleh PK. Koefisien variasi mahasiswa LKB kategori KAS tinggi yang memperoleh PBP berbantuan ICT lebih rendah, dan kategori KAS sedang, rendah lebih tinggi dibandingkan yang memperoleh PK. Secara keseluruhan, koefisien variasi pencapaian AHS mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT kategori KAS tinggi, sedang lebih rendah, dan KAS rendah lebih tinggi daripada yang memperoleh PK. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas AHS mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT lebih inten dibandingkan yang memperoleh PK. Dengan kata lain, 257 Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penerapan PBP berbantuan ICT berdampak positif dalam menciptakan intensitas aktivitas AHS mahasiswa ditinjau dari kategori KAS tinggi dan sedang. Hasil uji statistik pada Tabel 4.33 menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian AHS mahasiswa antara yang memperoleh PBP berbantuan ICT secara signifikan lebih tinggi daripada yang memperoleh PK pada setiap level kelas kategori KAS tinggi dan sedang dan keseluruhan kategori KAS tinggi, sedang, rendah. Sebaliknya, rata-rata pencapaian AHS mahasiswa antara kedua pembelajaran tersebut pada setiap level kelas kategori KAS rendah secara signifikan adalah sama. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pencapaian AHS mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT secara signifikan lebih tinggi daripada yang memperoleh PK pada setiap level kelas dan keseluruhan kategori KAS tinggi dan sedang, sedangkan pada kategori KAS rendah pencapaian AHS antara mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT dan yang memperoleh PK adalah sama. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan PBP berbantuan ICT lebih tepat untuk menghasilkan terciptanya aktivitas AHS mahasiswa pada mahasiswa dengan KAS tinggi dan KAS sedang, dibandingkan dengan KAS rendah. Hasil penelitian ini relevan dengan penjelasan Marchand dan Skinner 2007 bahwa dukungan guru dalam menciptakan lingkungan kelas yang ditandai dengan kehangatan atau keharmonisan kelas meningkatkan tingkat mencari bantuan siswa dari waktu ke waktu. Menurut Simon 2010 bahwa kompetensi dan motivasi akademik, dukungan guru, rasa memiliki sekolah dan manfaat dari mencari bantuan merupakan variabel pendukung mencari bantuan. Penciptaan lingkungan kelas PBP berbantuan ICT, berdasarkan rata-rata persentasi pilihan setiap indikator skala AHS Tabel 4.56 bahwa dari 52 mahasiswa terdapat: 1 86,3 mahasiswa mencari bantuan akademik yang bersifat adaptif dan 13,7 mahasiswa tidak mencari bantuan akademik yang bersifat adaptif; 2 55,5 mahasiswa mencari bantuan akademik yang bersifat eksekutuf dan 44,5 tidak mencari bantuan akademik yang bersifat eksekutif; dan 3 83,5 mahasiswa merasakan manfaat mencari bantuan akademik dan 16,5 belum merasakan manfaat dari bantuan akademik. Selanjutnya, hasil penelitian 258 Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 4.52 bahwa besar dampak penerapan PBP berbantuan ICT terhadap pencapaian AHS mahasiswa pada setiap level kelas dan keseluruhan dalam kualifikasi tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa PBP berbantuan ICT mendorong terciptanya perilaku academic help-seeking sehingga sebagian besar mahasiswa melakukan aktivitas mencari bantuan akademik, meskipun masih terdapat mahasiswa yang menolak mencari bantuan akademik. Temuan ini juga didukung dengan hasil wawancara kepada 10 mahasiswa bahwa dalam perkuliahan pengantar statistika terdapat 9 sembilan mahasiswa yang mengatakan sebagian besar belajar dengan teman, 1 satu mahasiswa sebagian besar belajar sendiri, dan 6 enam mahasiswa juga bertanya kepada instruktur. Alasan mahasiswa belajar dengan teman untuk memperoleh pemahaman, lebih bebas bertanya dan mendapatkan masukan, adanya saling tukar pendapat, memperjelas memahami masalah, memperkuat pemahaman dan mengukur kemampuan sendiri. Alasan mahasiswa belajar sendiri karena merasa masih mampu dan lebih fokus berkonsentrasi. Selain itu, dalam belajar mahasiswa juga bertanya kepada instruktur saat ada kesulitan dan bertujuan untuk memperkuat pemahaman yang dimilikinya. Sebaliknya, mahasiswa yang tidak bertanya kepada instruktur karena merasa minder dan takut salah. Secara keseluruhan, mahasiswa merasa bahwa cara belajar yang dilakukannya dapat mempengaruhi pemahaman, memperoleh informasi positif dan pengetahuan baru, serta meningkatkan motivasi belajar. Perilaku AHS mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT sejalan dengan penjelasan Taplin, et al 2001 bahwa mencari bantuan akademik merupakan strategi yang baik dan bersifat positif untuk kemajuan belajar. Hasil wawancara dengan siswa bahwa mencari bantuan adalah cara yang baik untuk belajar, namun terdapat beberapa faktor yang menghambat mereka dalam mencari bantuan, diantaranya; adanya rasa malu jika selalu meminta bantuan, karena kesibukan orang yang memberi bantuan, kesulitan melakukan komunikasi dan menemukan pemberi bantuan dengan pengetahuan yang diperlukan. Hasil wawancara juga mengungkapkan bahwa terdapat beberapa kesulitan mahasiswa belajar pengantar statistika, yaitu: memahami konsep statistika, 259 Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memahami dan menginterpretasi makna pertanyaan-pertanyaan proyek masalah. Menurut mahasiswa bahwa, kesulitan itu disebabkan oleh kurangnya buku sumber, waktu yang terbatas, kurang membaca, waktu kuliah yang kurang tepat, dan banyaknya tugas mata kuliah lain. Mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut mahasiswa berusaha memperoleh buku sumber, bertanya kepada teman dan instruktur. Menurut mahasiswa bahwa, meminta bantuan merupakan perilaku yang positif dan cara yang baik selama tidak merugikan orang lain. Dampak PBP berbantuan ICT terhadap perilaku AHS mahasiswa tersebut didukung oleh teori Piaget bahwa proses pengetahuan merupakan perkembangan struktur mental atau kognitif yang dengannya mahasiswa secara intelektual beradaptasi dan berkoordinasi dengan lingkungan sekitarnya Suparno, 1997.

5. Pengaruh Interaksi antara Faktor Pembelajaran dan KAS terhadap