Corporate Governance TINJAUAN PUSTAKA

39 Adapun rumus PER adalah: Keterangan : PER = Price earning ratio MPS = Market price pershare EPS = Earning pershare

2.4 Corporate Governance

Berkaitan dengan masalah keagenan, corporate governance yang merupakan konsep yang didasarkan pada teori keagenan, diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah mereka investasikan. Corporate governance berkaitan dengan bagaimana para investor yakin bahwa manajer akan memberikan keuntungan bagi mereka, yakin bahwa manajer tidak akanmencurimenggelapkanmenginvestasikan ke dalam proyek-proyek yang tidak menguntungkan berkaitan dengan danacapital yang telah ditanamkan oleh investor, serta berkaitan dengan bagaimana para investor mengkontrol para manajer Shleifer dan Vishny, 1997. Salah satu mekanisme dari corporate governance adalah pembentukan dewan komisaris, dimana dewan komisaris berfungsi melakukan monitoring atau pengawasan dalam memecahkan permasalahan agensi yang terjadi antara pihak manajemen puncak dan pemegang saham. Dengan adanya dewan komisaris PER = ��� ��� 40 independen, maka diharapkan dapat menjamin terlaksananya praktik perusahaan yang adil fair dan transparan transparent sehingga akan menghambat praktik manajemen laba. Boediono 2005 mendefinisikan corporate governance sebagai seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Shleifer dan Vishny 1997 mendefinisikan corporate governance sebagai seluruh sistem dari hak-hak rights, proses, dan pengendalian yang dibentuk di dalam dan di luar manajemen secara menyeluruh dengan tujuan untuk melindungi kepentingan stakeholder. Hak-hak adalah wewenang yang dimiliki oleh stakeholder untuk mempengaruhi manajemen. Proses merupakan mekanisme dari implementasi hak-hak tersebut. Sedangkan pengendalian merupakan mekanisme yang memungkinkan stakeholderuntuk mendapatkan informasi mengenai aktivitas perusahaan, misalnya mengenai laporan audit. Lebih jauh, Shleifer dan Vishny 1997 mengemukakan bahwa corporate governance merupakan suatu mekanisme yang dapat digunakan untuk memastikan bahwa supplier keuangan atau pemilik modal perusahaan memperoleh pengembalian atau return dari kegiatan yang dijalankan oleh manajer, atau dengan kata lain bagaimana supplier keuangan perusahaan melakukan pengendalian terhadap manajer. Salah satu cara yang paling efisien dalam rangka untuk mengurangi terjadinya konflik kepentingan dan memastikan 41 pencapaian tujuan perusahaan, diperlukan keberadaan peraturan dan mekanisme pengendalian yang secara efektif mengarahkan kegiatan operasional perusahaan serta kemampuan untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda Boediono, 2005. Prinsip-prinsip good corporate governance menurut OECD 2004 dalam Aldridge dan Sutojo 2008 adalah: 1. Fairness keadilan, yaitu menjamin perlindungan hak-hak para pemegang saham termasuk hak-hak pemegang saham minoritas dan para pemegang saham asing, serta menjamin terlaksananya komitmen dengan para investor. 2. Transparency transparansi, yaitu mewajibkan adanya suatu sistem informasi terbuka, tepat waktu, jelas, dan dapat diperbandingkan yang menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan, dan kepemilikan perusahaan. 3. Accountability akuntabilitas, yaitu menjelaskan peran dan tanggung jawab, serta mendukung usaha untuk menjamin penyeimbang kepentingan manajemen dan pemegang saham sebagaimana diawasi oleh dewan komisaris. 4. Responsibility pertanggungjawaban, yaitu memastikan dipatuhinya peraturanserta ketentuan yang berlaku sebagai cerminan dipatuhinya nilai-nilai sosial. Selanjutnya Aldridge dan Sutojo 2008 menulis bahwa good corporate governance mempunyai lima macam tujuan utama, yaitu : 42 1. Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham; 2. Melindungi hak dan kepentingan para anggota stakeholders non- pemegang saham; 3. Meningkatkan nilai perusahaan dan para pemegang saham; 4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja dewan komisaris dan manajemen perusahaan; 5. Meningkatkan mutu hubungan dewan komisaris dengan manajemen perusahaan. Mekanisme internal governance meliputi struktur dewan direksi, kepemilikan manajerial, dan kompensasi eksekutif. Sedangkan mekanisme external governance terdiri dari institutional ownership, pasar untuk kontrol perusahaan, dan tingkat pendanaan dengan hutang debt financing Barnhart dan Rosenstein, 1998.

2.5 Komisaris Independen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 2012-2014

6 87 92

Pengaruh Laba Akuntansi, Profitabilitas, Economic Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2011 - 2013

0 22 93

Pengaruh Market Value Added, Price Earning Ratio, dan Economic Value Added terhadap Return Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

2 13 84

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 7 125

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN MARKET VALUE ADDED (MVA) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) TAHUN 2016.

0 1 133

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDIVIDUAL PADA PERUSAHAAN – PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-201

0 0 12

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Economic Value Added (EVA) 2.1.1 Pengertian Economic Value Added (EVA) - Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property y

0 1 33

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11