48
2.7 Kerangka Konseptual
Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian sebelumnya serta permasalahan yang dikemukakan, berikut disajikan kerangka pemikiran teoritis
yang dituangkan dalam model penelitian seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Tingkat EVA economic value added yang baik mengartikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih besar dari
biaya modalnya. Hal ini menandakan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal, oleh karena itu hal ini menarik minat investor dan atau
calon investor untuk menanamkan dananya karena ke dalam perusahaan tersebut. Hal ini juga mendorong terjadinya permintaan terhadap saham yang bersangkutan
semakin banyak,sehingga harga saham cenderung meningkat di pasar modal.
Berdasarkan hal tersebut diatas dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lehn and Makhija 1996 dan penelitian Chen dan Dodd 1997 yang menemukan
bahwa terdapat hubungan positif dengan return saham, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif antara EVA dan
Return saham EVA economic value added
ROE return on equity ROA return on assets
Independensi Dewan Komisaris
49
returnsaham.Artinya bahwa semakin tinggi nilai EVA yang diciptakan perusahaan, maka harga saham akan mengalami kenaikan yang pada akhirnya
memberikan return saham yang tinggi.
ROA return on assets memberikan informasi mengenai pendapatan apa yang dihasilkan dari modal yang diinvestasikan. ROA untuk perusahaan publik
dapat bervariasi secara substansial dan dapat dengan sangat bergantung pada industri itu sendiri. Cara terbaik saat menggunakan ROA sebagai pengukuran
komparatif adalah dengan membandingkannya dengan nilai ROA pada periode sebelumnya atau dengan nilai ROA dari perusahaan yang sejenis dengan
perusahaan yang diukur itu. Aset perusahan yang diukur ialah hutang maupun ekuitas. Kedua tipe aset keuangan ini digunakan untuk mendanai proses operasi
perusahaan. ROA memberi ide kepada investor mengenai seberapa efektif perusahaan mengubah uang yang diinvestasikan menjadi pendapatan bersih.
Semakin tinggi nilai ROA, makaakan semakin baik bagi perusahaan, karena perusahaan tersebut memperoleh lebih banyak uang pada investasi yang lebih
sedikit nilainya.
ROE return on equity yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan tinggi bagi pemegang saham.
Semakin mampu perusahaan memberikan keuntungan bagi pemegang saham, maka saham tersebut dikehendaki untuk dibeli. Hal ini menyebabkan permintaan
akan saham tersebut meningkat dan selanjutnya akan menyebabkan harga saham tersebut naik. ROE yang tinggi akan mempengaruhi perubahan harga saham,
selanjutnya perubahan harga saham tersebut menghasilkan return saham yang
50
tinggi. ROE dapat digunakan untuk mengukur seberapa efektif ekuitas yang diberikan oleh para pemodal dikelola oleh pihak manajemen untuk beroperasi
menghasilkan keuntungan. Setiap rupiah modal sendiri menghasilkan keuntungan
netto yang tersedia bagi pemegang saham Riyanto, 2010.
Pengertian rentabilitas modal sendiri yang digunakan sebagai pengukur efisiensi adalah besarnya laba bersih dari jumlah modal sendiri yang digunakan
dalam perusahaan yang bersangkutan. Hal ini berarti rentabilitas modal sendiri merupakan tingkat hasil pengembalian investasi bagi pemegang saham. ROE yang
tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan tinggi bagi pemegang saham. Semakin mampu perusahaan memberikan
keuntungan bagi pemegang saham, maka saham tersebut dikehendaki untuk dibeli. Hal ini menyebabkan permintaan akan saham tersebut meningkat dan selanjutnya
akan menyebabkan harga saham tersebut naik. ROE yang tinggi akan mempengaruhi perubahan harga saham, selanjutnya perubahan harga saham
tersebut menghasilkan return saham yang tinggi.
Proporsidewan komisaris harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat, dan cepat, serta dapat bertindak secara
independen. Menurut pencatatan Peraturan Nomor tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek bersifat Ekuitas di Bursa, jumlah komisaris minimum adalah
30. Dalam pola penyelenggaraan perusahaan yang baik good corporate governance, perusahaan tercatat wajib memiliki komisaris independen yang
jumlah proposionalnya sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh bukan
51
pemegang saham pengendali, dengan ketentuan jumlah komisaris independen
sekurang-kurangnya 30 dari jumlah seluruh anggota komisaris Wedari, 2004.
2.8
Hipotesis
Menurut Erlina 2008,”hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat
diuji secara empiris”. Hipotesis adalah jawaban sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya dan untuk membuktikan kebenarannya, maka hipotesis
tersebut harus diuji secara empiris. Hipotesis akan diterima apabila terbukti kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan.
Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian diatas, maka hipotesis yang dapat diajukan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian ini
adalah : H
1
H : Tingkat EVA economic value addedmempunyai hubungan positif
dengan return saham perusahaan.
2
H : Tingkat ROA return on assetsmempunyai hubungan positif dengan
return saham perusahaan.
3
H : Tingkat ROE return on equitymempunyai hubungan positif dengan
return saham perusahaan.
4
: Independensi dewan komisaris memiliki hubungan positif dengan return saham perusahaan.
52
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Menurut Sekaran2006, variabel adalah “apa pun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai”. Penelitian yang dilakukan
penulis adalah mencari hubungan antara EVA economic value added, return on assets, return on equity, dan independensi dewan komisarisdengan return saham.
Variabel yang digunakan dibagi menjadi 2, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah EVA
economic value added, return on assets, return on equity, dan independensi dewan komisarissebagai variabel bebas serta return saham sebagai variabel
terikat. 3.1.1 Variabel Bebas
Independent Variable
Variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi perilaku dari variabel terikat dependent variable. Dalam penelitian ini, variabel-variabel
bebasnya ialah : 1.
EVA economic value added; 2.
Return on assets; 3.
Return on equity; 4.
Independensi dewan komisaris. Faktor-faktor yang tersangkut dalam variabel-variabel bebas tersebut
adalah sebagai berikut.