Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi Goodness of Fit Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F

67

3.6.4.1 Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi Goodness of Fit

Analisis korelasi berfungsi untuk menyatakan derajat keeratan hubungan dan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya. Semakin tinggi nilai korelasi, maka semakin tinggi derajat keeratan hubungan kedua variabel tersebut. Nilai korelasi memiliki rentang antara 0 sampai 1 atau 0 sampai -1. Tanda positif dan negatif menunjukkan arah hubungan. Tanda positif menunjukkan hubungan searah. Jika 1 variabel naik, variabel yang lain naik. Tanda negatif menunjukkan hubungan berlawanan. Jika 1 variabel naik, variabel yang lain akan turun. Dalam penelitian ini, analisis korelasional yang digunakan adalah analisis korelasi Pearson. Metode tersebut digunakan karena data yang diteliti adalah data dengan skala rasio. Perhitungan koefisien korelasi adalah menggunakan formula: � = ��� − ���� ��� 2 − �� 2 �� 2 − ���� 2 − �� 2 Keterangan : X = variabel bebas Y = variabel terikat N = banyaknya sampel Ghozali 2011 berpendapat bahwa “koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen”. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Selanjutnya Ghozali 2011 menjelaskan bahwa “nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas”. Nilai yang mendekati satu berartivariabel-variabel independen 68 memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Pada uji ini digunakan nilai Adjusted R 2 . Selanjutnya menurut Ghozali 2011, “apabila nilai Adjusted R 2 bernilai negatif, maka nilai Adjusted R 2

3.6.4.2 Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F

dianggap bernilai 0”. Uji F digunakan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan sudah tepat. Menurut Ghozali 2011, “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat”. Pengujian ini membandingkan antara nilai F hitung dengan nilai F tabel pada tingkat keyakinan tertentu, dengan ketentuan bahwa interval kepercayaan sebesar 95 atau 0,95 dan tingkat signifikansi sebesar 5 atau 0,05. Selanjutnya menurut Ghozali 2011, untuk menguji hipotesis dengan uji statistik F digunakan kriteria sebagai berikut: a. Quick look: bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H b. Jika F hitung lebih besar dari F tabel atau probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi Sig. 0,05, maka model penelitian dapat digunakan atau model tersebut sudah tepat. dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5. Dengan kata lain, hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikansi mempengaruhi variabel dependen diterima. 69 c. Jika F hitung lebih kecil dari F tabel atau probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi Sig. 0,05, maka model penelitian tidak dapat digunakan atau model tersebut tidak tepat. d. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Jika nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka H ditolak dan menerima H a Selain untuk mengetahui ketepatan suatu model regresi, uji F juga digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. . Ini berarti model penelitian sudah tepat. Uji F menggunakan rumus untuk perhitungan manual : � = ��� ���� ��� ��� ���� ��� Keterangan : MSS = rata-rata jumlah kuadrat mean sum of square ESS = jumlah kuadrat regresi explain sum of square RSS = jumlah kuadrat sisa residual sum of square Perumusan hipotesis untuk Uji F adalah, sebagai berikut : H H : Seluruh variabel bebas EVA, ROA, ROE, dan independensi dewan komisaris secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat return saham. a : Seluruh variabel bebas EVA, ROA, ROE, dan independensi dewan komisaris secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat return saham. 70 Dasar pengambilan keputusan untuk Uji F adalah : 1. Jika F hitung F tabel H 2. Jika F hitung F tabel H ditolak : mempunyai pengaruh signifikan. 1. Jika Sig. F statistik 0,05 signifikan secara statistik : H diterima : tidak mempunyai pengaruh, atau: 2. Jika Sig. F statistik 0,05 tidak signifikan secara statistik : H ditolak. 3.6.4.3Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t diterima. Uji-t ini digunakan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Menurut Ghozali 2011, “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen”. Uji-t membandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel, dengan ketentuan interval kepercayaan sebesar 95 atau 0,95 dan tingkat signifikansi sebesar 5 atau 0,05. Uji t dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas signifikansi t masing-masing variabel yang terdapat pada output hasil regresi menggunakan SPSS. Jika nilai probabilitas signifikansi t lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang kuat antara variabel independen dengan variabel dependen. Selanjutnya menurut Ghozali 2011, cara melakukan uji t adalah sebagai berikut : a. Quick look: bila jumlah degree of freedom d f adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 0,05, maka H dapat ditolak, nilai t 71 lebih besar dari 2 dalam nilai absolut. Dengan kata lain, hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen diterima. b. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, maka hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen diterima. Rumus yang digunakan dalam Uji-t perhitungan secara manual, ialah : � = � 1 ��� Keterangan: � 1 = koefisien regresi Se = derajat kesalahan standard error Perumusan hipotesa untuk Uji-t, adalah: H H : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. a Dasar pengambilan keputusan pada Uji-t, yaitu : : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. 1. Jika t-hitung t-tabel H 2. Jika t-hitung t-tabel H diterima : tidak ada pengaruh signifikan. atau: ditolak : ada pengaruh signifikan, 1. Jika nilai Sig. 0,05 signifikan secara statistik : H ditolak. 72 2. Jika nilai Sig. 0,05 tidak signifikan secara statistik : H diterima. 73

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi. Variabel yang digunakan dalam perhitungan statistik deskriptif adalah economic value added EVA, return on assets ROA, return on equity ROE, dan return saham perusahaan. Variabel independensi dewan komisaris tidak dimasukkan dalam perhitungan statistik deskriptif karena variabel tersebut memiliki skala nominal. Berdasarkan analisis statistik deskriptif, diperoleh gambaran sampel sebagai berikut. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Sumber : hasil olahan software SPSS 17 Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah unit analisis N dalam penelitian ini adalah sebanyak 75 dari 25 perusahaan real estate dan property yang terpilih menjadi sampel dan diteliti dalam periode tahun 2011- 2013. Berdasarkan Tabel 4.1, nilai minimum dari variabel EVA adalah 6051, 74 sedangkan nilai maksimum dari variabel EVA adalah 4.463.900. Nilai EVA sebesar 6051 merupakan nilai EVA dari PT. Modernland Realty Ltd. Tbk pada tahun 2012. Nilai EVA yang rendah menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang tidak begitu baik. Sedangkan nilai EVA sebesar 4.463.900 merupakan nilai EVA dari PT. Roda Vivatex Tbk pada tahun 2013. Nilai EVA yang tinggi menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang baik. Nilai standar deviasi dari EVA sangat besar yang menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dari perusahaan yang bergerak dalam bidang real estate dan property sangat beragam. Nilai minimum dari variabel ROA berdasarkan Tabel 4.1 adalah 1,38, sedangkan nilai maksimum dari variabel ROA adalah 15.10. Nilai ROA sebesar 1,38 merupakan nilai ROA dari PT. Bekasi Asri Pemula Tbk pada tahun 2013. Nilai ROA yang rendah menunjukkan keefektifan operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan tidak begitu baik. Sedangkan nilai ROA sebesar 15.10 merupakan nilai dari PT. Metropolitan Kentjana Tbk pada tahun 2011. Nilai ROA yang tinggi menunjukkan keefektifan operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan baik. Ukuran variasi mengenai keefektifan operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari perusahaan yang bergerak dalam bidang real estate dan property sebesar 3,311. Berdasarkan Tabel 4.1, nilai minimum dari variabel ROE adalah 2,73, sedangkan nilai maksimum dari variabel ROE adalah 33,13. Nilai ROE sebesar 2,73 merupakan nilai ROE dari PT. Bekasi Asri Pemula Tbk pada tahun 2013. Nilai ROE yang rendah menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan tidak begitu baik. Sedangkan nilai ROE sebesar 33,13 merupakan dari 75 PT. Lippo Cikarang Tbk pada tahun 2012. Nilai ROE yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan baik. Ukuran variasi mengenai kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari perusahaan yang bergerak dalam bidang real estate dan property sebesar 7,633. Berdasarkan Tabel 4.1, nilai minimum dari variabel return sama adalah 0,0106, sedangkan nilai maksimum dari variabel return saham adalah 8,565. Nilai return saham sebesar 0,0106 merupakan nilai return saham dari PT. Duta Pertiwi Tbk pada tahun 2011. Nilai return saham sebesar 8,565 merupakan nilai return saham dari PT Alam Sutera Realty Tbk. Nilai return saham yang tinggi menunjukkan minat investor untuk berinvestasi pada perusahaan yang bersangkutan begitu tinggi.

4.2 Pengujian Asumsi Klasik

Menurut Gujarati 2003, suatu model dikatakan baik untuk alat prediksi apabila mempunyai sifat-sifat best linear unbiased estimator BLUE. Di samping itu, suatu model dikatakan cukup baik dan dapat dipakai untuk memprediksi apabila sudah lolos dari serangkaian uji asumsi ekonometrika yang melandasinya. Suatu model regresi berganda yang digunakan untuk menguji hipotesa harus memenuhi asumsi klasik. Uji asumsi klasik dilakukan juga untuk mendapatkan model regresi yang tidak bias dan efisien. Uji asumsi klasik juga dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar dapat menentukan model analisis yang paling tepat digunakan. Uji asumsi klasik tersebut terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. 76

4.2.1 Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 2012-2014

6 87 92

Pengaruh Laba Akuntansi, Profitabilitas, Economic Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2011 - 2013

0 22 93

Pengaruh Market Value Added, Price Earning Ratio, dan Economic Value Added terhadap Return Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

2 13 84

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 7 125

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN MARKET VALUE ADDED (MVA) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) TAHUN 2016.

0 1 133

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDIVIDUAL PADA PERUSAHAAN – PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-201

0 0 12

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Economic Value Added (EVA) 2.1.1 Pengertian Economic Value Added (EVA) - Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property y

0 1 33

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11