Metode Penelitian Metode dan Desain penelitian

73 a. membandingkan dua kelompok atau lebih, b. adanya kesetaraan ekuivalensi subjek-subjek dalam kelompok-kelompok yang berbeda. Kesetaraan ini biasanya dilakukan secara random, c. minimal ada dua kelompokkondisi yang berbeda pada saat yang sama atau satu kelompok tetapi untuk dua saat yang berbeda, d. variabel terikatnya diukur secara kuantitatif atau dikuantitatifkan, e. menggunakan statistika inferensial, f. adanya kontrol terhadap variabel-variabel luar extraneous variables, g. setidaknya terdapat satu variabel yang dimanipulasikan.

2. Desain penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kelompok kontrol pretes-postes pretest-posttest control group design. Adapun bentuk desainnya menurut Ruseffendi 2005: 50 adalah sebagai berikut ini. � 0 0 0 Keterangan : A = pemilihan secara acak 0 = pretes dan postes X = Perlakuan terhadap kelompok eksperimen Pada bentuk desain penelitian di atas terlihat adanya pemilihan secara acak A baik untuk kelas eksperimen maupun untuk kelas kontrol. Kemudian adanya pretes 0 untuk kedua kelas tersebut. Selanjutnya kelas eksperimen diberikan perlakuan X yakni pembelajaran skala dengan menggunakan pendekatan matematika realistik, sedangkan pada kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional. Terakhir, pada kedua kelas diberikan postes 0 untuk mengukur peningkatan kemampuan pemahaman masing-masing kelas dan melihat kemampuan masing-masing siswa setelah dilakukan pembelajaran skala.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tes kemampuan koneksi matematis, skala sikap untuk mengukur motivasi belajar, pedoman wawancara, catatan lapangan dan pedoman observasi. Penjelasan dari instrumen- instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut ini. 74

1. Tes Kemampuan Koneksi Matematis

Untuk mengukur kemampuan koneksi matematis subjek penelitian pada materi pembelajaran saat penelitian ini, maka dilakukan tes sebagai alat ukurnya. Tes kemampuan koneksi matematis ini diberikan kepada kelas yang menggunakan pendekatan matematika realistik dan pembelajaran konvensional. Tes ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu pretest untuk mengukur kemampuan awal koneksi matematis subjek penelitian pada materi skala dan posttest untuk mengukur kemampuan koneksi matematis siswa setelah pembelajaran pada materi skala. Bentuk soal tes dalam penelitian ini berbentuk uraian. Maulana 2009: 33 mengatakan bahwa keunggulan tipe tes uraian yaitu: a. menimbulkan sifat kreatif pada diri siswa, b. benar-benar melihat kemampuan siswa, karena hanya siswa yang telah belajar sungguh-sungguh yang akan menjawab dengan benar dan baik, c. menghindari unsur tebak-tebakan saat siswa memberikan jawaban, d. penilai dapat melihat jalannyaproses bagaimana siswa menjawab, sehingga dapat saja menemukan hal unik dari jawaban siswa itu ataupun dapat mengetahui miskonsepsi siswa. Dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh tes uraian di atas, diharapkan tes uraian ini dapat benar-benar mengungkap kemampuan koneksi matematis siswa karena langkah-langkah siswa dalam menjawab soal akan terlihat serta unsur tebak-tebakan cenderung tidak ada. Karakteristik soal yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol merupakan soal yang sama. Jumlah alternatif soal tes kemampuan koneksi matematis yang dibuat dalam penelitian ini berjumlah sepuluh butir soal alternatif soal tes kemampuan koneksi matematis terlampir, sedangkan yang diambil dalam penelitian ini berjumlah lima butir soal. Instrumen penelitian yang baik, tentu harus diperhatikan kualitas dari instrumen tersebut. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kualitas soal yang baik, harus diperhatikan kriteria yang harus dipenuhi. Kriteria-kriteria tersebut di antaranya validitas soal, reliabilitas soal, daya pembeda, dan indeks kesukaran. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut akan dipaparkan sebagai berikut ini.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SDN KEDUNGREJO JOMBANG

0 8 22

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Kedondong Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 53

PENGGUNAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN 2 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 44

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 17 87

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 32 89

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK BAGI SISWA KELAS IV SDN 2 TANJUNG SARI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 50

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN DABIN I KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALAN

2 35 271

Meningkatkan Kemampuan Lari Jarak Pendek Melalui Model Bermain Siswa Kelas V SDN Habau

0 0 8

Penggunaan Metode Eksperimen untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Cahaya di Kelas V SDN 07 Silaut Kecamatan Silaut

0 0 10

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD 3 PIJI DAWE KUDUS

0 1 24