76
diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi koefisien korelasi koefisien validitas menurut Guilford Suherman dan Sukjaya, 1990: 147
sebagai berikut ini.
Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Korelasi Validitas
Koefisien korelasi Interpretasi
0,80
xy
1,00 Validitas sangat tinggi
0,60
xy
0,80 Validitas tinggi
0,40
xy
0,60 Validitas sedang
0,20
xy
0,40 Validitas rendah
0,00
xy
0,20 Validitas sangat rendah
xy
0,00 Tidak valid
Hasil uji coba menunjukkan bahwa secara keseluruhan, soal yang digunakan dalam penelitian ini koefisien korelasinya mencapai 0,71 yang berarti validitas
instrumen tes hasil belajar pada penelitian ini tinggi berdasarkan Tabel 3.2 perhitungan validitas hasil uji coba instrumen terlampir. Sementara itu, validitas
instrumen tes hasil belajar masing-masing soal dapat dilihat dalam Tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3.3 Validitas Tiap Butir Soal Tes Hasil Belajar
No. Soal
Koefisien korelasi
Interpretasi
1 0,67
Validitas Tinggi 2
0,88 Validitas Sangat Tinggi
3 0,51
Validitas Sedang 4
0,58 Validitas Sedang
5 0,69
Validitas Tinggi 6
0,65 Validitas Tinggi
7 0,65
Validitas Tinggi 8
0,59 Validitas Sedang
9 0,55
Validitas Sedang 10
0,37 Validitas Rendah
77
Keterangan: soal yang digunakan untuk tes Kesimpulan :
Secara keseluruhan, soal uji coba tersebut dapat ditafsirkan sebagai berikut ini. 1 item soal memiliki validitas sangat tinggi
10 4 item soal memiliki validitas tinggi
40 4 item soal memiliki validitas sedang
40 1 item soal memiliki validitas rendah
10 Adapun validitas soal instrumen yang digunakan dapat ditafsirkan sebagai berikut
ini. 1 item soal memiliki validitas sangat tinggi
20 3 item soal memiliki validitas tinggi
60 1 item soal memiliki validitas sedang
20
b. Reliabilitas Butir Soal
Menurut Maulana 2009: 45 “Istilah reliabilitas mengacu kepada
kekonsistenan skor yang diperoleh, seberapa konsisten skor tersebut untuk setiap individu dari suatu daftar
instrumen terhadap yang lainnya”. Karena bentuk tes yang digunakan pada penelitian ini adalah soal essay, maka rumus yang
digunakan pada penelitian adalah koefisien alpha atau koefisien Cronbach Alpha. Hal ini sejalan dengan ungkapan Maulana 2009: 47,
“Cara Cronbach Alpha baik digunakan untuk menentukan reliabilitas instrumen yang berupa essay”.
Surapranata 2009:114 mengatakan bahwa Rumus koefisien alpha adalah sebagai berikut ini
11
= [
−1
][
1
-
� 2
2
]
Keterangan:
11
= reliabilitas tes = jumlah soal
� 2
= varians skor setiap butir soal
2
= varians skor total
78
Penghitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft excel 2010 for windows. Selanjutnya koefisien korelasi yang
diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi koefisien reliabilitas menurut Guilford Suherman dan Sukjaya, 1990: 177 sebagai berikut ini.
Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas
Koefisien korelasi Interpretasi
0,80
11
1,00 Reliabilitas sangat tinggi
0,60
11
0,80 Reliabilitas tinggi
0,40
11
0,60 Reliabilitas sedang
0,20
11
0,40 Reliabilitas rendah
11
0,20 Reliabilitas sangat rendah
Berdasarkan Tabel 3.4, hasil uji coba instrumen yang digunakan dalam penelitian mencapai kriteria reliabilitas sangat tinggi dengan perolehan koefisien
korelasi reliabilitas mencapai 0,81 perhitungan reliabilitas hasil uji coba instrumen terlampir.
c. Indeks Kesukaran
Derajat kesukaran suatu butir soal dinyatakan dengan bilangan yang disebut indeks kesukaran. Untuk mengetahui tingkat atau indeks kesukaran setiap
butir soal, digunakan formula sebagai berikut: �� =
� � Keterangan:
�� = indeks kesukaran = rata-rata skor setiap butir soal
� � = Skor Maksimum Ideal penghitungan indeks kesukaran dengan formula di atas dilakukan dengan
bantuan program Microsoft excel 2010 for windows, selanjutnya diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria berikut Suherman dan Sukjaya, 1990: 213.