84
Berikut ini merupakan data validitas skala sikap motivasi belajar siswa yang dilakukan.
Tabel 3.9 Validitas Tiap Butir Soal Skala Sikap
No. Soal
Sifat Pernyataan
Koefisien korelasi
t
hitung
Interpretasi
1 Positif
0,40
3,02
Valid 2
Positif 0,34
2,50
Valid 3
Positif 0,44
3,39
Valid 4
Positif 0,23
1,64
Tidak valid 5
Negatif 0,39
2,93
Valid 6
Negatif 0,64
5,77
Valid 7
Negatif 0,29
2,10
Valid 8
Positif 0,31
2,26
Valid 9
Positif 0,29
2,10
Valid 10
Positif 0,40
3,02
Valid 11
Negatif 0,34
2,50
Valid 12
Positif 0,45
3,49
Valid 13
Negatif 0,51
4,11
Valid 14
Negatif 0,29
2,10
Valid 15
Negatif 0,38
2,85
Valid 16
Negatif 0,65
5,93
Valid 17
Positif 0,55
4,56
Valid 18
Positif 0,26
1,87
Valid 19
Negatif 0,54
4,45
Valid 20
Positif 0,55
4,56
Valid 21
Negatif 0,61
5,33
Valid 22
Positif 0,26
1,86
Valid 23
Negatif 0,39
2,93
Valid 24
Negatif 0,59
5,06
Valid 25
Negatif 0,60
5,20
Valid Keterangan: pernyataan skala sikap yang digunakan untuk mengukur motivasi
belajar. Kesimpulan:
Dari analisis di atas, ada 24 pernyataan yang valid dan satu pernyataan yang tidak valid. Mengingat siswa yang akan mengisi skala sikap ini adalah siswa
SD, maka pernyataan yang diambil hanya 14 pernyataan yang dapat mewakili semua indikator yang mengukur motivasi siswa. Pertimbangan pemilihan
85
pernyataan yang diambil melihat nilai koefisien korelasi setiap butir pernyataan, kemudian dipilihlah 14 pernyataan yang memiliki koefisien korelasi paling tinggi
di antara koefisien korelasi pernyataan yang lain. Adapun rincian pernyataan yang mewakili indikator motivasi antara lain: durasi kegiatan diukur oleh pernyataan
nomor 1; frekuensi kegiatan diukur oleh pernyataan nomor 21; persistensi diukur oleh pernyataan nomor 6; ketabahan, keuletan dan kemampuan diukur oleh
pernyataan nomor 10, 16, dan 17; devosi pengabdian dan pengorbanan untuk mencapai tujuan diukur oleh nomor 3 dan 24; tingkatan aspirasi yang hendak
dipakai diukur oleh pernyataan nomor 15; tingkatan kualifikasi prestasi yang dicapai diukur oleh pernyataan nomor 20; arah sikap terhadap sasaran belajar
diukur oleh pernyataan nomor 12, 13, 19, dan 25.
b. Reliabilitas Butir Soal Skala Sikap
Setelah mengetahui validitas setiap butir soal, dilakukan penghitungan untuk reliabilitas sesuai dengan penghitungan dan klasifikasi reliabilitas tes
kemampuan koneksi matematis. Penghitungan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2010 for Windows. Adapun hasil
uji coba instrumen yang digunakan dalam penelitian mencapai kriteria reliabilitas sangat tinggi dengan perolehan koefisien korelasi reliabilitas mencapai 0,81
perhitungan reliabilitas hasil uji coba instrumen skala sikap terlampir.
3. Observasi
Menurut Maulana 2009: 35 , “Observasi merupakan pengalaman
langsung dengan menggunakan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan jika perlu pengecapan”. Bentuk observasi dalam penelitian ini adalah
observasi terstruktur karena lembar observasi yang digunakan sudah disusun sesuai indikator yang diharapkan dalam penelitian ini dan pengamat hanya tinggal
membubuhkan tanda cek pada tempat yang disediakan. Teknik observer
dalam penelitian ini adalah teknik partisipasi karena peneliti ikut terlibat sebagai orang yang diteliti.
86
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi terhadap aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran. Observasi aktivitas siswa dibuat
untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dalam bentuk aktivitas belajar. Aktivitas ini diukur melalui format observasi yang dibuat dalam bentuk
daftar cek. Aspek-aspek yang diukur dalam format observasi ini adalah aspek partisipasi, kerjasama, dan motivasi format observasi aktivitas siswa terlampir
beserta indikatornya. Selain aktivitas siswa, observasi juga dilakukan terhadap kinerja guru.
Observasi kinerja guru ini dibuat untuk mengukur kesesuaian pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dengan langkah-langkah yang seharusnya.
Format observasi untuk kelas kontrol menggunakan desktiptor yang telah disusun berdasarkan pengembangan dari IPKG 2 yang dibuat UPI, sedangkan format
observasi untuk kelas eksperimen menggunakan deskriptor yang telah disusun berdasarkan pengembangan dari pedoman observasi kinerja guru matematika di
kelas RME format observasi kinerja guru terlampir beserta indikatornya.
4. Catatan Lapangan
Penggunaan catatan lapangan bertujuan untuk mencatat hal-hal tak terduga dan hal-hal yang mendukung serta menghambat pembelajaran yang terjadi di
lapangan. Penggunaan catatan lapangan ini karena catatan lapangan tidak memiliki bentuk baku dan bebas mencatat apa saja yang dianggap penting bagi
penelitian yang dilakukan. Catatan lapangan ini dapat merekam hal-hal yang mungkin tidak tercatat dalam observasi aktivitas siswa. Perilaku unik yang
mungkin saja dilakukan oleh siswa ditulis dalam catatan lapangan oleh pengamat. Nantinya, hasil dari catatan lapangan ini dijadikan temuan dalam penelitian ini
dan mendukung hasil penelitian yang dilakukan.
5. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data yang sering digunakan jika ingin mengorek sesuatu yang bila dengan cara angket atau cara lainnya belum
terungkap dengan jelas Ruseffendi dalam Maulana, 2008: 35. Bentuk