78
Penghitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft excel 2010 for windows. Selanjutnya koefisien korelasi yang
diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi koefisien reliabilitas menurut Guilford Suherman dan Sukjaya, 1990: 177 sebagai berikut ini.
Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas
Koefisien korelasi Interpretasi
0,80
11
1,00 Reliabilitas sangat tinggi
0,60
11
0,80 Reliabilitas tinggi
0,40
11
0,60 Reliabilitas sedang
0,20
11
0,40 Reliabilitas rendah
11
0,20 Reliabilitas sangat rendah
Berdasarkan Tabel 3.4, hasil uji coba instrumen yang digunakan dalam penelitian mencapai kriteria reliabilitas sangat tinggi dengan perolehan koefisien
korelasi reliabilitas mencapai 0,81 perhitungan reliabilitas hasil uji coba instrumen terlampir.
c. Indeks Kesukaran
Derajat kesukaran suatu butir soal dinyatakan dengan bilangan yang disebut indeks kesukaran. Untuk mengetahui tingkat atau indeks kesukaran setiap
butir soal, digunakan formula sebagai berikut: �� =
� � Keterangan:
�� = indeks kesukaran = rata-rata skor setiap butir soal
� � = Skor Maksimum Ideal penghitungan indeks kesukaran dengan formula di atas dilakukan dengan
bantuan program Microsoft excel 2010 for windows, selanjutnya diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria berikut Suherman dan Sukjaya, 1990: 213.
79
Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran Interpretasi
IK = 0,00 Sangat sukar
0,00 IK 0,30
Sukar 0,30
IK 0,70 Sedang
0,70 IK 1,00
Mudah IK = 1,00
Terlalu Mudah Berikut ini merupakan data indeks kesukaran hasil uji coba instrumen tes
hasil belajar yang dilakukan.
Tabel 3.6 Analisis Indeks Kesukaran
No. Soal
Indeks Kesukaran
Interpretasi
1 0,59
Sedang 2
0,24 Sukar
3 0,05
Sukar 4
0,17 Sukar
5 0,34
Sedang 6
0,43 Sedang
7 0,13
Sukar 8
0,41 Sedang
9 0,05
Sukar 10
0,26 Sukar
Keterangan: soal yang digunakan untuk tes Kesimpulan :
Secara keseluruhan, soal uji coba tersebut dapat ditafsirkan sebagai berikut ini. 4 item soal sedang 40
6 item soal sukar 60
80
Adapun indeks kesukaran soal instrumen yang digunakan untuk tes dapat ditafsirkan sebagai berikut ini.
2 item soal sedang 40 3 item soal sukar
60 Penjelasan:
Soal tes kemampuan koneksi matematis ini tidak ada yang memiliki indeks kesukaran mudah dan sebagian besar termasuk soal yang memiliki indeks
kesukaran sukar karena tes ini mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi.
d. Daya Pembeda
Untuk mengetahui daya pembeda setiap butir soal, digunakan formula sebagai berikut:
�� = � − �
� � Keterangan:
�� = daya pembeda
�
= rata-rata skor kelompok atas
�
= rata-rata skor kelompok bawah
� �
= Skor Maksimum Ideal Selanjutnya daya pembeda yang diperoleh diinterpretasikan dengan
kriteria sebagai berikut Suherman dan Sukjaya, 1990: 202.
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Interpretasi
DP 0,00 Sangat Jelek
0,00 DP 0,20
Jelek 0,20
DP 0,40 Sedang
0,40 DP 0,70
Baik 0,70
DP 1,00 Sangat Baik
81
Berikut ini merupakan data daya pembeda hasil uji coba instrumen tes hasil belajar yang dilakukan.
Tabel 3.8 Analisis Daya Pembeda