Keadaan Penduduk KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

commit to user 41 Tabel. 4. Luas Kecamatan Rembang Menurut Penggunaan Lahan No. Jenis Tanah Luas Ha Prosentase 1. Lahan sawah a. Irigasi teknis 0,00 0,00 b. Irigasi setengah teknis 0,00 0,00 c. Irigasi sederhana 0,00 0,00 d. Tadah hujan 3.084,20 52,45 Jumlah 3.084,20 52,44 2. Tanah Kering a. Bangunan Halaman 1.038,32 17,66 b. Pekarangan Tegalan 1.250,11 21,26 c. Tambak 232,82 3,96 d. Rawa e. Lain-lain 1,00 274,32 0,02 4,66 Jumlah 2.796,57 47,56 Total 5.880,77 100,00 Sumber : Monografi Kecamatan Rembang tahun 2008 Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa penggunaan lahan di Kecamatan Rembang dimanfaatkan untuk lahan sawah dan lahan kering. Penggunaan lahan sawah sebesar 3.084,20 Ha 52,44 terdiri atas lahan sawah tadah hujan, sedangkan lahan kering sebesar 2.796,57 Ha 47,56 terdiri atas bangunan atau halaman sebesar 1.038,32 Ha 17,66, pekarangan atau tegalan sebesar 1.250,11 Ha 21,26, tambak sebesar 232,82 Ha 3,96, rawa sebesar 1,00 Ha 0,01 dan lain-lain sebesar 274,32 Ha 4,66. Oleh karena itu penggunaan lahan yang ada di Kecamatan rembang sebagian besar untuk lahan sawah tadah hujan karena lahan ini dimanfaatkan untuk menanam tanaman pangan bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Rembang.

B. Keadaan Penduduk

1. Keadaan Penduduk Menurut Umur Keadaan penduduk menurut umur digunakan untuk mengetahui angka beban tanggungan ABT, penduduk produktif dan non produktif. Keadaan penduduk menurut umur di Kecamatan Rembang di Kecamatan Rembang dapat dilihat pada Tabel 5. 38 commit to user 42 Tabel 5. Keadaan Penduduk Menurut Umur di Kecamatan Rembang No. Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah Penduduk Prosentase 1. 0-4 3.227 3.405 6.632 7,90 2. 5-9 3.226 3.212 6.438 7,67 3. 10-14 3.780 3.883 7.663 9,12 4. 15-19 3.692 3.611 7.303 8,70 5. 20-24 3.388 3.547 6.935 8,26 6. 25-29 3.396 3.620 7.016 8,35 7. 30-34 3.525 3.627 7.152 8,52 8. 35-39 3.370 3.405 6.775 8,07 9. 40-44 3.214 3.328 6.542 7,79 10. 45-49 2.727 2.788 5.515 6,57 11. 50-54 2.027 1.984 4.011 4,78 12. 55-59 1.492 1.505 2.997 3,57 13. Di atas 60 4.128 4.873 9.001 10,72 Jumlah 41.192 42.788 83.980 100,00 Sumber : Monografi Kecamatan Rembang Tahun 2008 Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa Penduduk diklasifikasikan sebagai usia belum produktif 0-14 tahun, usia produktif 15-59 tahun, dan usia tidak produktif lebih dari 60 tahun. Penduduk berusia belum peoduktif sebanyak 20.733 jiwa 24,69, usia produktif sebanyak 54.246 jiwa 64,59, dan yang berusia tidak produktif sebanyak 9.001 jiwa 10,72. Dari tabel dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk di Kecamatan Rembang termasuk dalam kategori usia produktif. Berdasarkan data di atas dapat diketahui Angka Beban Tanggungan ABT yang merupakan perbandingan antara jumlah penduduk yang tidak produktif dengan jumlah penduduk produktif dalam 100 jiwa penduduk, yang berarti bahwa setiap 100 jiwa penduduk usia produktif harus menanggung sejumlah penduduk usia non produktif. Angka Beban Tanggungan penduduk Kecamatan Rembang dapat diketahui melalui rumus berikut ini : ABT = 100 X produktif usia penduduk produktif non usia penduduk S S 100 214 . 57 766 . 26 ´ = ABT =46,78 ~ 47 commit to user 43 Dari analisis perhitungan Angka Beban Tanggungan ABT penduduk di Kecamatan Rembang sebesar 47 persen. Berarti tiap 100 orang penduduk usia produktif harus menanggung 47 orang penduduk usia non produktif. Oleh karena itu semakin tinggi Angka Beban Tanggungan ABT pada suatau daerah maka akan memperlambat laju pertumbuhan ekonomi. 2. Keadaan penduduk menurut jenis kelamin Keadaan penduduk menurut jenis kelamin dapat menggambarkan sex ratio atau perbandingan antara jumlah penduduk pria dan penduduk wanita. Keadaan penduduk menurut jenis kelamin di Kecamatan Rembang dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Rembang No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase 1. 2. Laki-laki Perempuan 41.192 42.788 49,05 50,95 Jumlah 83.980 100,00 Sumber: Monografi Kecamatan Rembang Tahun 2008 Berdasarkan Tabel 6, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki sebesar 41.192 jiwa 49,05 dan jumlah penduduk perempuan sebesar 42.788 jiwa 50,95. Sehingga jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan. Dari data yang ada dapat diketahui sex rasio dari jumlah penduduk yang ada. Sex ratio merupakan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dibanding dengan jumlah penduduk perempuan. Terkait dengan hal tersebut, untuk sex rasio dari Kecamatan Banyudono, dapat diketahui sebagai berikut : 100 x perempuan penduduk laki laki penduduk ratio Sex å å - = Sex Ratio = ×100 = 96,27 Dari analisis perhitungan sex ratio di Kecamatan Rembang adalah 96,27 persen. Sex ratio sebesar 96,27 mempunyai arti bahwa setiap 100 41.192 42.788 commit to user 44 perempuan terdapat 96 laki-laki. Dapat diartikan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari jumlah penduduk laki-laki. 3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian Kecamatan Rembang merupakan daerah yang penduduknya mempunyai berbagai macam jenis pekerjaan baik di sektor pertanian maupun di sektor non petanian. Keadaan penduduk berdasarkan mata pencarian penduduk digunakan untuk mengetahui kondisi mata pencaharian yang dilakukan oleh penduduk di Kecamatan Remabang. Keadaan penduduk menurut mata pencarian di Kecamatan Rembang dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Rembang No. Lapangan Pekerjaan JumlahJiwa Prosentase 1. Petani 7.700 17,14 2. Buruh tani 4.238 9,43 3. Buruh swasta 9.668 21,52 4. PNS 3.943 8,78 5. TNIPolisi 467 1,04 6. Perdagangan 3.133 6,97 7. Peternak 365 0,81 8. Nelayan 8.031 17,88 9. Montir 156 0,35 10. Tukang kayutukang batu 1.207 2,69 11. Lainnya 6.020 13,40 Jumlah 44.928 100,00 Sumber: Monografi Kecamatan Rembang Tahun 2008 Berdasarkan Tabel 7, dapat diketahui bahwa mata pencarian penduduk di Kecamatan Rembang yang diusahakan adalah petani, buruh swasta, buruh tani, PNS, TNIPOLRI, perdagangan, peternak, nelayan, montir, dan tukang kayubatu. sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai buruh swasta sebesar 9.668 jiwa 21,52 dan mata pencaraian yang paling sedikit sebagai montir sebesar 156 jiwa 0,35. Dengan demikian dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk di kecamatan Rembang cenderung memilih pekerjaan di sektor non pertanian yaitu buruh swasta sebagai mata pencaharian utama. Karena banyaknya commit to user 45 pabrik-pabrik swasta yang berdiri di Kecamatan Rembang dan pendapatan yang dihasilkan lebih besar dibanding berkerja di sektor pertanian. 4. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Pendidikan mempunyai peranan penting sebagai tolak ukur tingkat kesejahteraan penduduk. Saat ini pendidikan menjadi kebutuhan pembangunan yang harus dipacu peningkataannya. Perencanaan pendidikan yang baik serta didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai akan menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang ada untuk mengembangkan daerahnya. Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan di Kecamatan Rembang dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Keadaan Penduduk Menurut Pendidikan di Kecamatan Rembang No. Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa Prosentase 1. Perguruan Tinggi 390 1,68 2. SLTA 5.225 22,52 3. SLTP 5.929 25,55 4. SD 8.829 38,05 5. TK 2.833 12,2 Jumlah 23.206 100,0 Sumber: Monografi Kecamatan Rembang Tahun 2008 Berdasarkan Tabel 8, dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan yang ditempuh oleh penduduk di Kecamatan Rembang adalah sekolah dasar sebesar 8.829 jiwa 38,05 dan terkecil yaitu berpendidikan perguruan tinggi sebasar 390 jiwa 1,68. Secara umum jenis dan tingkat pendidikan diasumsikan dapat mewakili kualitas tenaga kerja. Karena dengan pendidikan seseorang akan bertambah ketrampilannya, pengetahuannya, kemandiriannya, dan mampu membentuk kepribadian individu. Hal-hal tersebut merupakan modal yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

C. Keadaan Pertanian