Efektivitas Komunikasi Tinjauan Pustaka

commit to user 11 d. Pendidikan, yaitu menyampikan pesan informasi, atau menyebarluaskan informasi yang bersifat mendidik kepada orang lain. e. Instruksi, yaitu memberikan instruksi mewajibkan atau melarang penerima melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang diperintahkan. Stuatr dalam Cangara 2009, menyatakan bahwa semua peristiwa komunikasi yang dilakukan secara terencana mempunyai tujuan, yaitu mempengaruhi khalayak atau penerima. Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah penerima pesan. Pengaruh bisa terjadi dalm bentuk perubahan pengetahuan knowledge, sikap attitude, dan perilaku behavior. Pada tingkat pengetahuan pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan persepsi dan pendapat. Perubahan sikap ialah adanya perubahan internal pada diri seseorang yang diorganisasi dalam bentuk prinsip, sebagai hasil evaluasi yang dilakukannya terhadap suatu obyek baik yang terdapat di dalam maupun di luar dirinya. Sedangkan perubahan prilaku ialah perubahan yang terjadi dalam bentuk tindakan. Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa, tujuan komunikasi, yaitu: informative menyebarluaskan informasi, persuasive membujuk atau mempengaruhi, entertainment menghibur, dan education mendidik.

4. Efektivitas Komunikasi

Efektivitas menurut Ruslan 1998, adalah berhasil untuk mencapai tujuan seraya memuaskan pihak terkait. Efektivitas menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Efektivitas mempunyai arti yang berbeda-beda, tergantung pada kerangka acuan yang dipakainya. Pada hakekatnya, efektivitas dipandang sebagai kemampuan mengorganisasi dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk mencapai dan memelihara suatu tingkat operasi yang efektif. Kata kunci pengertian ini adalah efektif, karena pada akhirnya keberhasilan kepemimpinan dan organisasi atau kelompok diukur dengan konsep efektivitas ini Sterss,1985. commit to user 12 Komunikasi yang efektif adalah keterampilan kunci untuk semua manajer dan mungkin melibatkan ketrampilan yang luas dari kegiatan berkomunikasi Woods, 1996. Sedangkan menurut Sastropoetra dalam Pratikto 1987, syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif, adalah sebagai berikut: a. Menciptakan suasana komunikasi yang menguntungkan b. Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti c. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan d. Pesan dapat menggugah kepentingan di komunikan yang dapat menguntungkan e. Pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan atau reward di pihak komunikan. Menurut Devito dalam Sri Rejeki 1999, menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikasi adalah : a. Keterbukaan Openness, yaitu keterbukaan menunjukkan adanya sikap untuk saling terbuka di antara pelaku komunikasi dalam melangsungkan komunikasi. b. Empati Emphaty, yaitu kemampuaan seseorang untuk memproyeksikan dirinya dalam peran orang lain. c. Kepositifan positiveness, yaitu sikap yang positif terhadap diri sendiri maupun orang lain. d. Dukungan Supportiveness, yaitu sikap pelaku komunikasi yang mendukung terjadinya komunikasi tersebut. e. Kesamaan Equality, yaitu adanya unsur kesamaan yang dimiliki oleh pihak-pihak yang berkomunikasi. Untuk mengefektivkan komunikasi dalam penyuluhan, maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Harus diupayakan adanya kepentingan yang sama “overlaping of interest” antara kebutuhan yang dirasakan oleh penyuluh dan masyarakat sasarannya. commit to user 13 b. Pesan yang disampaikan harus merupakan salah satu pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat sasarannya. c. Komunikator meyakini keunggulan pesan yang disampaikan, dan ia memiliki keyakinan bahwa masyarakat sasaran sangat mengharapkan bantuan. d. Pesan yang disampaikan harus mengacu kepada kepuasan dan perbaikan mutu hidup kedua belah pihak terutama bagi sasarannya. Cooley,1971. Komunikasi yang gagal atau kegagalan komunikasi, menurut Margo Slamet dalam Mardikanto 1988, pada dasarnya disebabkan oleh dua hal yatu, tidak efesiennya komunikasi dan terjadi salah pengertian selama proses komunikasi dan terjadi salah pengertian selama proses berlangsung. a. Komunikasi yang tidak efisien. Komunikasi yang tidak efesien adalah, komunikasi yang tidak mempunyai tujuan yang jelas dan komunikasi yang terlalu banyak disertai atau diikuti oleh kebiasaan-kebiasaan yang sebenarnya tidak perlu terjadi atau ada relevensinya dengan tujuan komunikasinya. b. Salah pengertian. Salah pengertian dapat menyebabkan kegagalan komunikasi karena pesan yang diterima komunikan tidak sesuai dengan yang dimaksud oleh komunikatornya, dan respon yang diterima komunikator juga menjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan Menurut Ruben dalam Cangara 2009, faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan informasi, antara lain: a. Penerima 1 Ketrampilan berkomunikasi Ketrampilan berkomunikasi communication skill yaitu kemampuan sumber dalam menyusun tujuan komunikasi dan kemampuan sumber dalam menertejemahkan pesan ke dalam bentuk signal atau ekspresi tertentu Widiyanti, 2005 commit to user 14 2 Kebutuhan Menurut Mc Clellad dalam Mardikanto 1993, terdapat tiga macam kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang yang mendorong untuk melakukan kegiatan yaitu: a Kebutuhan berafiliasi atau bergabung dengan pihak lain b Kebutuhan akan kekuasaan atau menguasai pihak lain c Kebutuhan berprestasi 3 Tujuan yang diinginkan 4 Sikap, nilai, kepercayaan, dan kebiasaan-kebiasaan 5 Kemampuan untuk menerima 6 Kegunaan pesan b. Pesan 1 Tipe dan model pesan 2 Karakteristik dan fungsi pesan 3 Struktur pengelolaan pesan 4 Kebaharuan aktualitas pesan c. Sumber 1 Kredibilitas dan kompetensi dalam bidang yang disampaikan. Berlo dalam Mardikanto 1993 menjelaskan bahwa kulaifikasi seorang penyuluh setidaknya harus mencakup kemampuan berkomunikasi, kualifikasi pengetahuan sikap dan keadaan latar belakang sosial budaya masyarakat sasaran. a Kemampuan dan ketrampilan berkomunikasi Kemampuan berkomunikasi disini tidak hanya menyangkut ketrampilan untuk memilih pesan, menerjemahkan pesan, dan ketrampilan memilih saluran komunikasi akan tetapi yang lebih penting untuk diperhatikan adalah bagaimana seorang penyuluh mampu berinteraksi dengan masyarakat sasarannya. Berinteraksi pada dasarnya memerlukan saling ketergantungan antara pihak yang berkomunikasi dalam artian saling membutuhkan umpan balik. commit to user 15 Oleh karenanya pihak-pihak yang terkait harus mampu untuk saling berempati. b Sikap penyuluh Sikap penyuluh yang harus diperhatikan didalam melaksanakan tugasnya meliputi sikap terhadap dirinya sendiri, sikap terhadap pesan yang disampaikan, dan sikap terhadap sasaran. Sehubungan dengan hal tersebut penyuluh juga harus dapat mencerminkan bahwa mereka menghayati terhadap profesinya, menyakini bahwa pesan yang disampaikan teruji kemanfaatanya, serta mencintai masyarakat sasarannya. c Pengetahuan penyuluh Isi atau makna dari pesan yang disampaikan. Serta adanya fungsi yang terkandung dan dampaknya yang melekat pada pesan yang disampaikan kepada masyarakat sasaran. d Keadaan sosial budaya penyuluh Keberhasilan penyuluh juga dipengarui oleh nilai-nilai sosial budaya yang dimiliki oleh penyuluh. Artinya penyuluh yang memiliki latar belakang sosial budaya yang sama dengan masyarakat sasaran akan lebih berhasil melaksanakan tugasnya dalam membantu masyarakat untuk mau mengambil keputusan dalam menerapkan sebuah inovasi yang diberikan, jika dibanding dengan penyuluh yang memiliki latar belakang yang berbeda dengan masyarakat sasaran. 2 Kedekatan dengan penerima 3 Motivasi dan perhatian 4 Kesamaan dengan penerima homophily 5 Cara penyampaiannya 6 Daya tarik commit to user 16 d. Media 1 Tersedianya media 2 Kehandalan daya liput media 3 Kebiasaan menggunakan media 4 Tempat dan situasi Menurut Efendy 2002, komunikasi adalah bagaimana caranya agara suatu pesan yang disampaikan kounikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu kepada komunikan. Dampak yang ditimbulkan dapat diklasifikasikan menurut kadarnya yaitu : a. Dampak kognitif adalah timbul pada komunikan yang menyebabkan meningkatkan pengetahuan atau meningkatkan intelektualitas. Tujuan komunikator hanya untuk mengubah pikiran komunikan. b. Dampak afektif sikap, tujuan komunikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya, menimbulkan perasaan tertentu, merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gemira, marah dan sebagainya. c. Dampak behaviour, dampak yang ditimbulkan pada komunikan dalam bentuk perilaku, dan tindakan atau kegiatan. Dari berbagai teori yang ada di atas dapat disimpulkan bahwa, komunikasi yang efektif akan mempengaruhi tingkat pengetahuan, sikap, dan ketrampilan komunikan dalam menerima pesan yang disampaikan.

5. Difusi inovasi