commit to user
9. Tahapan Seleksi
Prosedur atau langkah-langkah pelaksanaan seleksi perlu ditetapkan dengan cermat dan berdasarkan asas efisiensi untuk memperoleh karyawan
yang qualified dengan penempatan yang tepat. Langkah-langkah seleksi menurut Malayu S.P. Hasbuan 2006:56-59 antara lain adalah :
a. Seleksi surat-surat pelamar Menyeleksi surat-surat pelamar artinya memilih surat-surat
lamaran dan mengelompokkan atas surat lamaran yang memenuhi syarat dan surat lamaran yang tidak memenuhi syarat. Lamaran yang
tidak memenuhi syarat berarti telah gugur sedangkan lamaran yang memenuhi syarat dipanggil untuk mengikuti seleksi berikutnya.
Dalam surat panggilan harus dicantumkan waktu, tempat dan alat-alat yang diperlukan untuk mengikuti seleksi tersebut.
b. Pengisian blangko lamaran Pelamar yang dipanggil diharuskan mengisi blangko formulir
lamaran yang telah disediakan. Formulir ini memuat rincan data yang lengkap dari pelamar seperti orang tuanya, pengalaman kerjanya dan
gaji yang dimintakan. Formulir lamaran akan digunakan sebagai salah satu alat referensi pelamar bersangkutan.
c. Pemeriksaan referensi Menurut Malayu S.P. Hasbuan 2006:57 Memeriksa referensi
adalah meneliti siapa referensi pelamar, dipercaya atau tidak untuk memberikan informasi mengenai sifat, perilaku, pengalaman kerja,
dan hal-hal lain yang dianggap penting dari pelamar. Referensi pada dasarnya adalah seseorang yang dapat memberikan informasi dan
jaminan mengenai sifat, perilaku dan hal-hal lain dari pelamar bersangkutan. Pemeriksaan referensi ini harus hati-hati karena
informasi yang diberikan pada umumnya adalah informasi yang baik- baik saja. Referensi yang digunakan adalah personal references dan
employement references yang mengandung arti sebagai berikut :.
commit to user
1 Personal references adalah referensi yang dapat memberikan informasi mengenai karakter dan kondisi kesehatan atau penyakit
yang pernah dialami pelamar. Referensi ini biasanya diberikan oleh keluarga atau teman-teman dekat pelamar.
2 Employement references adalah referensi yang dapat memberikan informasi atau semacam jaminan mengenai latar belakang maupun
pengalaman kerja pelamar bersangkutan. Referensi ini biasanya diberikan oleh perusahaan asal pelamar bekerja atau teman yang
pernah bekerja sama dalam suatu organisasi. Jadi pada prinsipnya semakin strategis dan vital suatu jabatan maka semakin cermat
pemeriksaan referensi. Bahkan kalau perlu clearance pelamar dari BAKIN.
d. Tes penerimaan Menurut Malayu S.P. Hasbuan 2006:58-59 Tes penerimaan
adalah proses untuk mencari data calon karyawan yang disesuaikan dengan spesialisasi jabatan atau pekerjaan yang akan dijabat. Jenis tes
penerimaan calon karyawan ini adalah wawancara dan tertulis. Bentuk-bentuk tes penerimaan ada 3 macam yaitu :
1 Physical test yaitu suatu proses untuk menguji kemampuan fisik pelamar misalnya pendengaran dan penglihatan buta warna atau
tidak. 2 Academic test yaitu proses menguji kecakapan yang yang dimiliki
pelamar sesuai dengan kebutuhan jabatan yang akan diisinya. 3 Phsychological test yaitu proses menguji tentang kecerdasan,
bakat, prestasi, minat dan kepribadian dari seorang pelamar. e. Tes psikologi
Tes psikologi adalah proses menguji atau mengetes kemampuan mental pelamar untuk mengukur apakah mentalnya sesuai dengan
yang diinginkan. Jenis-jenis tes psikologi antara lain menurut Malayu S.P. Hasbuan
2006:59 adalah :
commit to user
1 Tes kecerdasan yaitu mengetes kepribadian mental pelamar dalam hal daya pikir secara menyeluruh dan logis.
2 Tes kepribadian yaitu mengetes kepribadian mental pelamar dalam hal kesediaan bekerja sama, sifat kepemimpinan, kejujuran
dan unsur-unsur kepribadian lainnya yang dibutuhkan perusahaan.
3 Tes bakat yaitu mengetes dan megukur kemampuan mental potensial IQ pelamar apakah mempunyai kesanggupan untuk
dikembangkan di kemudian hari. 4 Tes minat yaitu mengetes jenis pekerjaan apa yang paling
disenangi oleh pelamar dan mengukur apa pelamar cocok serta antusias mengerjakan pekerjaan yang akan diberikan kepadanya.
5 Tes prestasi yaitu mengetes dan mengukur apa pelamar akan mampu berprestasi mengerjakan pekerjaan yang diberikan
kepadanya. Tes prestasi ini hendaknya dilakukan secara cermat dan mendalam untuk mengetahui apa pelamar mempunyai mental
serta kemauan besar dalam mencapai prestasi kerja optimal. f. Tes kesehatan
Menurut Malayu S.P. Hasbuan 2006:61 Tes kesehatan yaitu pemeriksaan kesehatan fisik dari pelamar apakah memenuhi
spesifikasi yang telah ditentukan untuk jabatan yang bersangkutan. Misalnya pendengaran, penglihatan buta warna atau tidak,
berpenyakit jantung atau tidak, bronkitis atau tidak dan mempunyai cacat badan atau tidak. Tes kesehatan hendaknya diperhatikan dengan
cermat karena sangat menentukan tingkat prestasi kerja karyawan. Tidak mungkin karyawan akan dapat berprestasi baik jika ia sering
sakit dan tidak dapat hadir untuk melaksanakan tugas-tugasnya. g. Wawancara akhir dengan atasan
Menurut Malayu S.P. Hasbuan 2006:61 Kapala bagian atau atasan langsung mewawancarai pelamar untuk memperoleh data yang
lebih mendalam tentang kemampuan pelamar dalam elaksanakan
commit to user
tugas-tugas yang akan diberikan kepadanya. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan praktis pelamar dalam
mengerjakan pekerjaan dan juga untuk memperoleh gambaran apakah pelamar dapat diajak bekerja sama atau tidak. Wawancara akhir akan
menentukan diterima atau tidaknya pelamar menjadi calon pegawai pada perusahaan tersebut.
h. Memutuskan diterima atau ditolak Menurut Malayu S.P. Hasbuan 2006:61 Kepala bagian atau
atasan langsung akan memutuskan diterima atau ditolaknya pelamar setelah memperoleh hasil dari seleksi-seleksi tedahulu. Pelamar yang
tidak memenuhi spesifikasi akan ditolak, sedangkan pelamar yang lulus dari setiap seleksi diputuskan diterima menjadi calon karyawan
dengan status karyawan dalam masa percobaan. Selanjutnya mereka diharuskan megisi formulir dan melengkapi syarat-syarat sepenuhnya.
Prosedur seleksi untuk setiap perusahaan tidak sama, semua tergantung dari spesifikasi dan besar atau kecilnya perusahaan.
10. Penempatan Pegawai