Penempatan Pegawai Sistem Rekrutmen Pegawai 1 Perencanaan Pegawai

commit to user tugas-tugas yang akan diberikan kepadanya. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan praktis pelamar dalam mengerjakan pekerjaan dan juga untuk memperoleh gambaran apakah pelamar dapat diajak bekerja sama atau tidak. Wawancara akhir akan menentukan diterima atau tidaknya pelamar menjadi calon pegawai pada perusahaan tersebut. h. Memutuskan diterima atau ditolak Menurut Malayu S.P. Hasbuan 2006:61 Kepala bagian atau atasan langsung akan memutuskan diterima atau ditolaknya pelamar setelah memperoleh hasil dari seleksi-seleksi tedahulu. Pelamar yang tidak memenuhi spesifikasi akan ditolak, sedangkan pelamar yang lulus dari setiap seleksi diputuskan diterima menjadi calon karyawan dengan status karyawan dalam masa percobaan. Selanjutnya mereka diharuskan megisi formulir dan melengkapi syarat-syarat sepenuhnya. Prosedur seleksi untuk setiap perusahaan tidak sama, semua tergantung dari spesifikasi dan besar atau kecilnya perusahaan.

10. Penempatan Pegawai

Penempatan pegawai adalah tindak lanjut dari proses seleksi. Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo 2002:169 Penempatan pegawai merupakan suatu proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada tenaga kerja yang lulus dalam seleksi untuk dijalankan secara berkesinambungan dengan kekuasaan dan tanggung jawab sebesar kondisi yang telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, kekuasaan dan tanggung jawab. Menurut Suradji 2009:44 Penempatan pegawai dalam suatu jabatan dilaksanakan dengan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, jenjang pangkat, jenjang pangkat dan syarat obyektif lainnya yaitu disiplin kerja, kesetiaan, pengabdian, pengalaman, kerjasama dan dapat dipercaya. Pegawai diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentu. Yang dimaksud dengan jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung commit to user jawab, wewenang dan hak seorang pegawai dalam satuan organisasi negara. Calon pegawai belum bisa diangkat dalam jabatan struktural apabila calon pegawai masih dalam masa percobaan dan kepadanya belum diberikan pangkat, sedangkan untuk menduduki jabatan struktural jabatan antara lain disyaratkan pangkat sesuai dengan tingkat eselonnya. Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo 2002:169 Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penempatan antara lain adalah : a Prestasi akademis. b Pengalaman. c Kesehatan fisik dan mental. d Status perkawinan. e Usia.

11. Sistem Rekrutmen Pegawai 1 Perencanaan Pegawai

Menurut Suradji 2009:32 Perencanaan pegawai merupakan peramalan kebutuhan pegawai pada masa yang akan datang dari berbagai jenis pekerjaan. Peramalan pengadaan pegawai pada saat ini dan masa yang akan datang dengan berbagai jenis pekerjaan atas dasar tuntutan organisasi. Peramalan pengadaan pegawai baik untuk keperluan saat sekarang maupun yang akan datang berarti menentukan jumlah pegawai yang diperlukan dengan berbagai kualifikasi latar belakang pendidikan yang dibutuhkan. Peramalan kebutuhan pegawai secara umum mendasarkan pada permintaan dan unit-unit yang ada di dalam suatu organisasi, mendasarkan pada analisis beban kerja organisasi dan ketersediaan anggaran. Peramalan pengadaan kebutuhan pegawai untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan teknik peramalan jangka pendek dengan mendasarkan pada ketersediaan anggaran dari beban kerja yang ada. Sedangkan teknik peramalan jangka panjang dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik seperti mendengar commit to user dari orang-orang ahli yang mendasarkan pada permintaan unit-unit dan menggunakan berbagai analisis yang ada. Misalnya menggunakan analisis trend. 2 Penyusunan Formasi Pegawai Menurut Suradji 2009:33 Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat pegawai yang diperlukan untuk mampu melaksanakaan tugas pokok dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. Penetapan formasi berdasarkan beban kerja dengan mempertimbangkan macam-macam pekerjaan, rutinitas pekerjaan, keahlian yang diperlukan untuk melakukan tugas dan hal-hal lain yang mempengaruhi jumlah dan sumber daya manusia yang diperlukan. Penetapan formasi pegawai ditujukan untuk mengendalikan jumlah dan mutu pegawai pada setiap organisasi negara agar memiliki pegawai yang cukup, sesuai dengan beban kerja yang harus dilaksanakan. Menurut Suradji 2009:34 Formasi dari masing-masing satuan organisasi negara disusun melalui analisis kebutuhan yang dilakukan berdasarkan : a Jenis Pekerjaan Adalah macam-macam pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh satuan unit organisasi di dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya. Pada pokoknya jenis-jenis itu dapat dibedakan ke dalam du kelompok, yaitu jenis-jenis pekerjaan yang bersifat umum. b Sifat Pekerjaan Adalah spesifikasi pekerjaan berdasarkan jenis, waktu, keterampilan yang dibutuhkan, perhatian, resiko, upaya fisik, upaya mental dan sebagainya. commit to user c Perkiraan Beban Kerja Adalah frekuensi rata-rata dari masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. d Perkiraan Kapasitas Pegawai Adalah kemampuan rata-rata seorang pegawai untuk menyelesaikan suatu jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Perkiraan beben kerja dan prakiraan kapasitas kerja diperlukan untuk masing-masing jenis pekerjaan. e Jenjang, dan Jumlah Jabatan serta Pangkat Penentuan jenjang, jumlah jabatan dan pangkat dalam suatu organisasi harus ditinjau dari sudut keseluruhan organisasi dan tidak ditinjau dari per unit organisasi. Penentuan susunan pangkat merupakan satu syarat mutlak untuk dipelihara dengan baik dalam suatu organisasi. f Peralatan yang Tersedia Penggunaan teknologi canggih suatu peralatan kerja, menentukan jumlah dan mutu pegawai yang diperlukan dalam suatu organisasi. Semakin canggih teknologi peralatan yang dipergunakaan akan semakin mengurangi jumlah pegawai pegawai yang diperlukan. g Analisis Kebutuhan Pegawai Diperlakukan melalui analisis jabatan untuk mengetahui secara konkrit jumlah dan kualifikasi pegawai yang dibutuhkan oleh suatu unit organisasi untuk mampu melaksanakan tugasnya secara berdayaguna, berhasil guna dan berkesinambungan. h Anggaran Belanja Negara Dalam menetapkan jumlah kebutuhan pegawai dalam suatu organisasi juga harus mempertimbangkan kemampuan dan tersediaannya anggaran. Meskipun formasi telah disusun secara rasional berdasarkan hasil analisis jabatan dan analisis kebutuhan, realisasinya tetap disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang tersedia. commit to user i Uraian Jabatan Hasil analisis jabatan yang berisi informasi penting nama jabatan, kode jabatan, unit organisasi, ikhtisar jabatan, uraian tugas, bahan kerja, perangkat kerja, hasil kerja, wewenang, tanggung jawab, hubungan jabatan, kondisi lingkungan kerja, resiko, bahaya, syarat jabatan dan informasi lainnya. j Peta Jabatan Adalah susunan, nama dan tingkat jabatan baik struktural maupun fungsional yang tergambar dalam struktur organisasi dari tingkat yang paling bawah sampai dengan tingkat yang paling tinggi. 3 Pengadaan Pegawai Menurut Suradji 2009:36 Pengadaan pegawai dilakukan berdasarkan kebutuhan untuk mengisi formasi yang lowong. Lowongan formasi suatu organisasi pada umumnya disebabkan karena adanya pegawai yang berhenti, pensiun, meninggal, dunia atau adanya perluasan organisasi. Oleh karena itu lowongan formasi tersebut harus diumumkan seluas-luasnya melalui media masa yang berisikan informasi yang dibutuhkan. Proses pengadaan pegawai sesungguhnya melalui tahap-tahap mulai dari pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi, penempatan hingga pengangkatan. Menurut A.W. Widjaja 1986:50 Proses pengadaan tersebut antara lain sebagai berikut : a. Pengumuman Lowongan Pengumuman tentang adanya lowongan formasi harus diumumkan seluas-luasnya melalui media masa yang berisikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak instansi. Pengumuman lowongan setidaknya dilakukan sekurang-kurangnya satu bulan sebelum tanggal penutupan lamaran. Informasi yang harus ada dalam pengumuman lowongan antara lain adalah : commit to user a Jumlah dan jenis jabatan yang lowong, b Syarat-syarat jabatan yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar, c Alamat dan tempat lamaran ditujukan, d Batas waktu pengajuan lamaran, e Lain-lain yang dipandang perlu sesuai dengan kebutuhan. b. Penyaringan Tahap-tahap didalam proses penyaringan antara lain adalah : 1 Pemeriksaan administratif Panitia meneliti surat lamaran yang masuk apakah telah memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam pengumuman. Pemeriksaan ini dilakukan secara fungsional oleh pejabat yang diserahi kewenangan oleh pihak kepegawaian. Surat lamaran yang tidak memenuhi syarat yang ditentukan akan dikembalikan kepada pelamar yang besangkutan disertai dengan alasannya. Dan surat lamaran yang telah memenuhi persyaratan akan disusun dan didaftar secara tertib untuk memudahkan pemanggilan. 2 Pemanggilan pelamar Pelamar yang memenuhi syarat akan dipanggil untuk mengikuti ujian. Pemanggilan dapat dilakukan dengan surat pemanggilan atau melalui pengumuman baik media cetak ataupun media lain. Didalam pemberitahuan tersebut akan tercantum kapan, dimana dan kepada siapa pelamar harus melaporkan diri. Pelamar yang telah melaporkan diri akan diberikan nomor ujian serta diberitahukan tentang tanggal dan tempat pelaksanaan ujian. 3 Pelaksanaan ujian 4 Penentuan peserta ujian yang lolos Nama peserta ujian yang lolos akan disusun oleh panitia ujian daln suatu daftar dan disusun berdasarkan nomor urut peserta yang lolos. Kemudian daftar tersebut diserahkan kepada pejabat commit to user yang berwenang untuk digunakan sebagaimana mestinya dan keputusan dari panitia ujian tidak dapat diganggu gugat. 5 Pengumuman penggilan pelamar yang diterima Dalam pengumuman akan diumumkan nam atau nomor ujian dari peserta yang telah diterima. Didalam pengumuman tersebut juga ditentukan kapan, dimana, kepada siapa dan batas waktu melaporkan diri. 6 Pengusulan Pelamar yang telah diputuskan untuk diterima akan diusulkan pengangkatannya kepada kepala BKN untuk diusulkan menjadi pegawai tetap di instansi terkait. c. Penempatan pegawai Penempatan adalah penugasan seorang pekerja pada suatu jabatan atau unit kerja di lingkungan suatu organisasiperusahaan. Dengan kata lain calon karyawan yang ditempatkan harus memiliki kompetensi yang diperlukan untuk dapat melaksanakan pekerjaan dalam suatu jabatan secara efektif dan efisien. Dalam tahapan ini terdiri dari : 1 Penempatan di unit bagian 2 Masa percobaan d. Pengangkatan sebagai pegawai Calon pegawai akan diangkat sebagai pegawai apabila telah menjalankan masa percobaan dan telah memenuhi syarat sebagai berikut : 1 Telah menunjukan kesetiaan dan ketaatan penuh kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. 2 Telah menunjukan sikap dan budi pekerti yang baik. 3 Telah menunjukan kecakapan dalam melaksanakan tugas. 4 Telah memenuhi syarat-syarat sehat jasmani dan rohani. commit to user

B. Metode Pengamatan