commit to user 68
responden, tetapi ketersediaan media massa majalah masih kurang maksimal.
Pola komunikasi yang terjadi di koperasi yaitu pola rantai, dan pola semua saluran. Pola komunikasi digunakan dalam setiap melaksanakan
kegiatan koperasi ataupun penyampaian permasalahan yang dihadapai anggota kepada pengurus koperasi. Suasana komunikasi yang diharapkan
oleh seluruh anggota koperasi yaitu kondusif, terarah, dan efektif dalam penanganan apabila terjadi masalah. Komunikasi yang bertujuan saling
menambah informasi, baik antar sesama anggota dan anggota dengan pengurus juga sudah berjalan dengan baik, karena pengurus siap menerima
keluhan permasalahan terutama tentang pengolahan hasil ternak sapi berupa susu. Anggota koperasi juga mempunyai harapan untuk seorang
ketua koperasi dalam penyampaian perintah ataupun informasi sesuai dengan usaha yang dilakukan atau keadaan anggota koperasi.
4. Tingkat kebutuhan interpersonal
Tingkat kebutuhan interpersonal dapat diartikan sebagai kebutuhan pribadi yang mendorong anggota untuk memasuki dalam sebuah
kelompok. Indikator-indikator yang digunakan sebagai berikut: ingin menjadi bagian dari kelompok, ingin mengendalikan orang lain, dan ingin
memperoleh keakraban. Berdasarkan tabel 6.2 dapat diketahui nilai mean 1,17 rendah,
artinya tingkat kebutuhan interpersonal anggota KUD Musuk, di Kecamatan Musuk tergolong rendah. Sebanyak 50 responden yaitu sebesar
83,3 persen memberikan penilaian rendah terhadap tingkat kebutuhan interpersonal di KUD Musuk, sedangkan 10 responden atau sebesar 16,7
persen memberikan penilaian sedang terhadap tingkat kebutuhan interpersonal anggota di KUD Musuk. Hal ini berarti tingkat kebutuhan
interpersonal anggota KUD Musuk yang meliputi faktor yang mendorong menjadi anggota koperasi, kecenderungan mengendalikan anggota lain
untuk manfaat bersama, keakraban yang terjalin di koperasi, serta
commit to user 69
penyelesaian permasalahan yang terjadi masih rendah atau belum sesuai dengan kebijakan ataupun ADART koperasi.
Permasalahan-permasalahan yang muncul diantaranya: suasana yang kondusif dengan peningkatan pendapatan anggota belum tercapai secara
maksimal. Kemudian banyaknya anggota kelompok yang tersebar di wilayah kerja koperasi. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan
interpersonal masing-masing kelompok mengalami berbagai macam kendala baik waktu, dana, serta tenaga dari KUD Musuk itu sendiri.
5. Tingkat kesadaran berkelompok
Tingkat kesadaran berkelompok adalah kesadaran anggota kelompok dalam mengikuti kegiatan kelompok baik yang berasal dari dorongan
pribadi maupun orang lain. Indikator-indikator yang digunakan ialah: kesadaran anggota mengikuti kegiatan.
Berdasarkan tabel 6.2 dapat diketahui nilai mean 1,90 sedang, artinya tingkat kesadaran berkelompok anggota KUD Musuk, di
Kecamatan Musuk tergolong sedang. Sebanyak 46 responden atau sebesar 76,7 persen memberikan penilaian sedang terhadap tingkat kesadaran
berkelompok di KUD Musuk, 10 responden atau sebesar 16,7 persen memberikan penilaian rendah terhadap tingkat kesadaran berkelompok di
KUD Musuk, sedangkan sebanyak 4 responden memberikan penilaian tinggi terhadap tingkat kesadaran berkelompok di KUD Musuk. Hal ini
berarti bahwa sebagian besar anggota KUD Musuk sudah menyadari akan pentingnya kehidupan berkelompok serta kesanggupan melaksanakan
kegiatan-kegiatan koperasi untuk kemajuan koperasi dan peningkatan kesejahteraan masing-masing anggota.
Anggota koperasi bersedia masuk kelompok karena dorongan kebutuhan serta keinginan untuk menambah pengetahuan tentang
pemeliharaan ternak sapi perah. Pemeliharaan dimulai dari perawatan sampai proses pemerahan yang baik sesuai anjuran dari KUD Musuk.
Anggota koperasi juga mendapat manfaat setelah berkelompok yaitu bisa
commit to user 70
Kelas kategori :
kelas jumlah
terendah nilai
tertinggi nilai
-
saling mendukung sehingga beban yang berat mudah teratasi dengan bantuan dari anggota yang lebih tahu dan mampu.
C. Tingkat Efektivitas Organisai KUD Musuk, di Kecamatan Musuk