commit to user 48
C. Keadaan Pertanian
Sektor pertanian memegang peranan penting dalam penyediaan bahan pangan. Selain itu bahwa keadaan pertanian di suatu wilayah akan berjalan
lebih baik apabila didukung dengan teknologi yang mendukung, lahan potensial dan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing.
Kecamatan Musuk memiliki potensi yang besar dalam sektor pertanian, diantaranya perkebunan, peternakan, kebutuhan pangan, karena sebagian
besar penduduknya berkonsentrasi pada sektor ini. Hal ini akan berjalan lebih baik lagi jika masyarakat petani di Kecamatan Musuk mampu meningkatkan
kemampuan yang dimiliki dalam berusahatani.
1. Luas dan produksi tanaman utama
Tanaman pangan merupakan tanaman utama yang kebanyakan dibudidayakan oleh petani di suatu wilayah dan berfungsi sebagai sumber
makanan pokok bagi penduduk di wilayah tersebut. Luas areal panen dan produksi tanaman pangan suatu wilayah dapat menggambarkan potensi
yang dimiliki oleh wilayah tersebut serta kemampuannya dalam menghasilkan makanan pokok bagi penduduk di wilayah tersebut. Berikut
adalah gambaran luas areal panen dan produksi tanaman pangan di Kecamatan Musuk :
Tabel 4.5 Luas dan produksi tanaman utama di Kecamatan Musuk No. Jenis Komoditi
Luas Panen ha Rata-rata Produksi ton
1. Padi
750 40,93
2. Jagung
3.207 42,12
3. Ketela pohon
345 130,17
4. Ketela rambat
710 157,10
5. Kacang tanah
710 15,60
Sumber : Musuk dalam Angka tahun 2010 Berdasarkan tabel 4.5 maka dapat diketahui bahwa potensi paling
besar adalah ketela rambat. Dalam waktu satu tahun dapat dihasilkan rata- rata 40,93 ton untuk tiap satu hektar luas panen. Komoditas ini masih
populer karena di Kecamatan Musuk termasuk daerah yang sulit akan
commit to user 49
kebutuhan air, sehingga tanaman padi tidak menjadi komoditas utama. Komoditas yang paling banyak kedua adalah ketela pohon yang mampu
menghasilkan 130,17 ton. Berturut-turut yang menduduki produktivitas rata-rata tertinggi berikutnya adalah jagung 42,12 ton, padi 40,93 ton,
kacangtanah 15,60 ton. Prioritas komoditi yang dibudidayakan oleh penduduk di suatu wilayah dapat dipengaruhi oleh kebiasaan penduduk,
tingkat kebutuhan penduduk serta keadaan wilayah terutama kebutuhan akan faktor-faktor produksi seperti tersedianya air.
2. Tanaman perdagangankomoditi
Tanaman perdagangankomoditi diusahakan oleh sebagian besar penduduk untuk menambah pendapatan selain dari tanaman pangan atau
utama, hal ini juga terpengaruh dengan kondisi wilayah di Kecamatan Musuk yang mengalami masalah serius dengan kurang tersedianya
kebutuhan air yang cukup untuk mengusahakan tanaman buah dan sayur. Sehingga yang bisa di tanam berupa tanaman yang berada di tanah tegalan
atau kebun. Tanaman yang diusahakan di Kecamatan Musuk sebagai berikut :
Tabel 4.6 Jenis Tanaman perdagangankomoditi di Kecamatan musuk No
Jenis Komoditi
Banyaknya pohonbatang Belum
produksi Berproduksi
kg Tidak
berproduksi 1.
Cengkeh 639
1532,2 0,36
2. Tembakau
69 71,760
- 3.
Kelapa 169.54
169,54 -
4. Kopi 569
3790 -
Sumber : Musuk dalam Angka tahun 2010 Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa kopi memiliki tingkat
produksi tertinggi yang mencapai 3790kg, hal ini terjadi karena di Kecamatan Musuk hampir sebagian besar berupa tegalan sehingga sangat
cocok untuk tanaman kopi yang tidak memerlukan terlalu banyak air, serta suhu yang sesuai untuk pembudidayaan tanaman kopi, selain itu untuk
produksi yang selanjutnya cengkeh memiliki tingkat produksi 1532,2kg,
commit to user 50
tanaman cengkeh sebagian besar dimanfaatkan sebagai bahan pembuat minyak atsiri selain dari tanaman mawar. Urutan tingkat produksi
selanjutnya adalah kelapa dengan jumlah produksi 169,54kg, dan yang terakhir produksi tembakau yaitu 71,760kg.
3. Kondisi peternakan